Keterampilan Konseling Untuk Meningkatkan Kualitas Guru
oleh : Aam Imaddudin, M.Pd
aam.imaddudin@umtas.ac.id
tahun penulisan : 2010
aam.imaddudin@umtas.ac.id
tahun penulisan : 2010
A. Abstraksi
Buku
Buku yang dijadikan bahan kajian adalah Counseling Skill For Teacher yang ditulis oleh Kottler, Jefrey A. &
Kottler, Ellen (2007). Secara umum buku ini ditulis untuk para calon guru yang
diharuskan memiliki kemampuan pendekatan yang bersifat psikologis.
Buku ini ditulis berdasarkan realita saat ini yang menunjukan bahwa
kewajiban guru bukan hanya mengajar, atau melakukan pembelajaran, jika
dipersentasikan mungkin hanya sekitar 50 % waktu guru yang dihabiskan untuk
melaksanakan proses pembelajaran, pada saat tertentu sebagai guru mungkin harus
juga menangani kasus perkelahian yang terjadi di antara siswa, memberikan waktu
untuk sekedar “curhat” kepada siswa yang sedang bersedih, dan banyak kejadian
lain yang mungkin lebih berat.
Seorang guru bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelas dengan
kompleksitas dinamika yang ada, selain itu sebenarnya masih terdapat
serangkaian tugas tambahan yang seringkali dirasa kurang dipersiapkan seperti :
1.
Merespon kebutuhan
emosional peserta didik
2.
Membantu
menyelesaikan konflik personal dan memisah pertengkaran siswa.
3.
Melayani dan
mendampingi siswa yang tidak memiliki role
model yang baik.
4.
Bertindak tepat kepada siswa yang sedang berproses mencari
jati diri dan mengalami masalah pribadi.
5. Mengidentifikasi
siswa yang ditenggarai menggunakan narkoba, siswa yang terabaikan secara
psikologis, siswa korban tindak kekerasan, dan berbagai masalah emosional-psikologis
lainnya,
dan bertindak tepat dalam merujuk tindakan kepada ahli yang sanggup
menanganinya.
6.
Mengukur tingkat
transisi perkembangan siswa, dan membimbing mereka untuk terus
mengembangkan
perkembangan fisik, emosional, sosial, dan spiritualnya, selain terus
mengembangkan kemampuan kognitifnya.
7.
Membimbing diskusi
mengenai penangan permasalahan pribadi, dan permasalahan
yang bersifat
emosional.
8.
Berpartisipasi
dalam program pembelajaran individual.
9.
Mengadakan
pertemuan orang tua, baik secara langsung atau menggunakan media komunikasi.
10. Memfungsikan diri sebagai problem solver bagi siswa
yang terjebak dalam krisis.
Singkatnya, seorang guru bukan hanya harus terlatih dalam menyusun,
merencanakan, mempersiapakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran saja,
akan tetapi seorang guru yang profesional harus mengetahui, memahami, dan mampu
menerapkan beberapa kemampuan konseling yang akan menunjang proses pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Buku ini memberikan informasi dan arahan praktis bagi para guru untuk bisa
mempelajari beberapa keterampilan konseling yang dibutuhkan oleh guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Buku ini terdiri dari delapan bab pembahasan, antara lain : adjusting to multiple roles, understanding
the process of helping, assessing Children’s Problems, developing skills of
helping, counseling skill in classroom, communicating with parents, consulting
effectively with other professional, counseling yuorself.
Delapan bahasan tersebut, terkait erat denga proses pembelajaran yang
melibatkan guru dan peserta didik, penguasaan ketermpilan dasar konseling dapat
membantu guru lebih dekat dengan peserta didik, dan melakukan pembelajaran yang
empatik.
B. Intisari
Buku
Alur pembahasan laporan buku ini mengikuti pola bahasan yang terdapat di
dalam buku Counseling Skill For Teacher,
akan tetapi tata letak yang mungkin berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan
penyusunan laporan buku.
1.
Adjusting to
multiple roles : Beradaptasi dengan berbagai peran sebagai pendidik
Coba Anda bayangkan
masa-masa saat Anda sekolah, menurut Anda siapakah guru yang membuat perubahan
paling besar dalam hidup Anda? Siapa guru yang paling Anda kagumi? Guru
tersebut pastilah seseorang yang bukan hanya memiliki keahlian mengajar tapi
juga memiliki kepribadian yang bersahaja yang membuat Anda begitu menghormati
dan mempercayainya. Bukan hanya pengetahuannya yang membuat ia menjadi guru
yang hebat melainkan caranya saat mendengarkan dan menanggapi Anda seolah-olah
Anda sangat berarti baginya sehingga Anda selalu nyaman berada didekatnya.
Dapat diambil kesimpulan bahwa fenomena di atas dapat
berlaku pada banyak orang, dengan kata lain siswa dapat dipengaruhi bukan hanya
melalui pengajaran tetapi juga dengan
perhatian dan kasih sayang. Maka dari itu guru harus memiliki keahlian khusus dalam
berbagai macam peran;
tidak hanya dalam pekerjaan Anda sebagai sumber pengetahuan tetapi juga tugas
Anda sebagai penasehat, sosok yang berwibawa, pengarah, wali dari orang tua,
dan pengatur batasan.
A Skilled Helper : Seorang Pendidik yang Kompeten
Seorang guru telah dipersiapkan secara sistematis melalui pendidikan guru,
berbagai materi dan metode paedagogis
telah dipelajari, seperti : menyusun
rencana pembelajaran dan penyelesaian, evaluasi perkembangan individual, penggunaan
teknologi komputer, serta materi
dan keterampilan lainnya. Akan tetapi, hal tersebut hanya terkait dengan proses pembelajaran saja,
yang mungkin hanya bersifat instruksional, lalu bagaimana dengan
tugas dan peran
lain yang akan dihadapi dalam
proses pembelajaran secara umum, apakah para calon guru dilatih dan
dipersiapkan untun bisa membantu meningkatkan keefektifan
pribadi siswa, menjadi pendengar yang baik, dan sebagai
penolong yang handal?
Guru berperan bukan hanya sebagai pengajar dan wadah ilmu pengetahuan saja,
suatu saat mungkin ada yang menelfon atau berkonsultasi mengenai hal yang
secara pribadi belum siap. Apa yang akan dilakukan jika suatu saat seorang
siswa menceritakan
rahasia bahwa ia hamil? Bagaimana menyikapi siswa yang patah semangat? Apa yang akan dillakukan ketika ditenggarai seorang siswa menyalahgunakan obat-obatan
terlarang atau menderita suatu penyakit? Apa yang akan dikatakan kepada seorang siswa yang datang karena merasa kesepian?
Dari persamalahan di atas, tersirat bahwa pekerjaan seorang guru adalah
sebuah dedikasi dalam pengembangan individu menuju optimalisasi potensi yang
dimiliki dengan berbagai pendakatan yang sesuai. Untuk itu, seorang guru tidak
hanya harus menguasai kemampuan paedagogis, melainkan harus juga mengetahui,
memahami dasar-dasar psikologis, dan secara praktis mengetahui dan menguasi
keterampilan dasar konseling.
Pemahaman konsep dasar psikologis, kemampuan dasar
konseling dapat membantu seorang guru masuk ke dalam dunia siswa, mendapatkan kepercayaan mereka,
dan benar-benar mengerti apa yang mereka alami. Sebagai contoh adalah sikap empati yang akan
menolong guru dalam
membantu siswa memahami masalah mereka.
Counseling skill for teacher : Kemampuan Dasar Konseling Untuk Para
Guru
Fungsi guru di sebagian negara berperan sentral dalam praktek pendidikan,
sebagai contoh, di negara-negara asia, sekolah-sekolah jarang menyediakan
secara khusus konselor sekolah, hal ini disebabkan bukan karena kurang
pembiayaan, akan tetapi lebih pada pemahaman bahwa guru merupakan figur yang
lebih tepat dalam membimbing, karena guru lebih banyak berinteraksi dengan
siswa.
Jika seseorang anak
akan mendekati orang yang lebih dewasa untuk dimintai bimbingan atau pendapat,
kemungkinan orang tersebut bukanlah orang yang mengatur jadwal mereka selama
satu semester namun guru yang telah mereka percaya yang sudah menghabiskan
waktu dalam belajar dan bermain bersama.
Guru mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, oleh karena itu perlu
dipersiapkan dengan baik berbagai keterampilan yang menunjang, selain kemampuan
profesional dan akademis, kemampuan lain seperti keterampilan dasar
konseling (mendengarkan
dan memberikan tanggapan)
perlu juga dikuasai oleh seorang guru, kemampuan dasar ini akan membantu guru memberikan kejelaasan terhadap apa
yang mereka rasakan, pemahaman yang lebih baik tentang motif mereka, dan
penyelesaian yang lebih baik dalam merencanakan merubah perilaku siswa.
Beberapa manfaat yang diperoleh dengan menguasai keterampilan konseling
dalam praktek pendidikan adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
intensitas dan tingkat “keintiman” dalam
seluruh hubungan.
2.
Membuat
anda lebih sensitif akan perasaan anda, dan lebih mampu
mengekspresikan
berbagai perasaan.
3.
Lebih
mudah bekerja sama dalam mengatasi permasalahn konflik interpersonal.
4.
Menangani
masalah kedisiplinan dengan sedikit gangguan dan kejadian.
5.
Mampu
mengendalikan diri dalam keadaan marah dan tak terkendali.
6.
Menangani
persoalan yang tak terduga dengan cara yang rapi/sistematis dan bersifat
membangun.
7.
Menghadapi
persoalan yang anda yang tidak terpecahkan yang membuat anda lebih menjadi
individu
yang berhasil dan profesional/ahli.
Life Inside The Classroom :
Mengajar merupakan profesi yang menitik beratkan pada
pemberian bantuan, dalam arti bantuan kepada siswa untuk melakukan proses
pembelajaran. Guru profesional dalam melakukan pembalajaran harus memperhatikan
perkembangan fisik, emosi, sosial, dan kebutuhan intelektual peserta didik.
Proses pembelajaran yang membantu adalah proses
pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan mengembangkan kenyamanan belajar,
interaksi sosial yang sehat, mengembangkan kepercayaan, saling menghormati
antara guru-peserta didik, atau dengan sesamanya.
Hal lain yang harus dipahami, sebagai guru harus mampu
memahami peserta didik, baik kelebihan atau kekurangan. Selain itu guru harus
memberikan dukungan dan motivasi yang tepat kepada peserta didik yang mengalami
permasalahan yang cukup rumit dalam kehidupan sehari-hari.
Kehidupan dalam kelas sangat beragam, selain harus
memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan di atas, guru juga harus
memperhatikan kejadian-kejadian di luar kelas yang dapat menghambat proses
pembelajaran. Terkait dengan hal ini, guru harus memiliki strategi yang tepat
untuk mengatasi hal tersebut, dalam hal ini kondisi yang telah direncakan bisa
berubah, dan seharusnya guru dengan bijak bisa menyesuaikan dengan keadaan
tersebut.
Kehidupan
dalam ruang kelas melibatkan tidak hanya jadwal aktifitas, dan pelajaran yang
telah direncanakan, tetapi juga banyak isu lain yang akan timbul
secara spontan dari kejadian yang telah ada atau kehidupan siswa. Guru harus siap untuk mengarahkan isu penting ini dibandingkan
dengan mengabaikan mereka. Bahkan lebih menantang, guru
harus menemukan cara untuk menggabungkan apa yang akan diajarkan kepada konteks budaya dan personal dari setiap murid.
Kondisi inilah yang memberikan gambaran bahwa, profesi
guru termasuk kedalam profesi yang menitik beratkan pada pemberian bantuan. Kemampuan membantu dan membimbing dapat membantu guru
mengarahkan peserta didik ke arah yang lebih baik.
A Day In The Life
Seorang guru akan
berinteraksi dengan para konselor, pekerja sosial, psikolog sekolah, kepala
sekolah, orang tua siswa, dan guru lainnya. Apakah mengevaluasi kehadiran atau
merencanakan masa depan, mendiskusikan peraturan baru ataupun tingkah laku
siswa, para guru akan dibutuhkan untuk memberikan pandangan-pandangan dan
saran-sarannya. Untuk bekerja secara professional dengan para ahli juga orang
tua siswa, guru harus mampu pula membangun hubungan dengan para orang dewasa
tersebut.
Guru yang
efektif dan profesional akan mampu menjalin hubungan-hubungan
dengan siswa dan para ahli lainnya dengan
baik. Karena dalam kehidupan sehari-hari seorang guru, sangat
dimungkinkan guru berinteraksi dengan banyak orang dan berbagai variasi
situasi, oleh karena itu guru juga harus mengembangkan skill interpesonal.
Sebagai seorang guru, suka atau tidak, apakah dipersiapkan
atau tidak, siswa-siswa akan mencari Anda untuk meminta bantuan dalam pengambilan keputusan
tentang segalanya mulai dari menerima undangan pesta, kelas apa yang harus mereka ambil.
Cara-cara dalam menanggapi situasi-situasi ini, kefasihan
dan ketenangan dengan siapa Anda mengatur peraturan-peraturan berganda akan
mempengaruhi dengan luar biasa kualitas pengalaman belajar yang Anda sediakan.
Pengetahuan Anda tentang skill bimbingan akan memepengaruhi hubungan Anda
dengan anak-anak yang akan bekerja dengan Anda, persahabatan Anda dan hubungan
dengan kolega-kolega, dan bahkan kualitas hubungan Anda dengan orang-orang yang
paling Anda kasihi.
2.
Understanding the process of helping
Memahami proses konseling, bukan berarti mengaharuskan guru secara reguler
melakukan proses konseling, sekalipun terjadi maka guru tidak memiliki waktu
dan tenaga untuk melakukan itu semua. Akan tetapi, sebagai guru, sewaktu-waktu
akan dihadapkan kepada situasi yang harus ditangani dengan menggunakan keterampilan
dasar konseling yang dikuasai.
Beberapa hal yang disarankan dalam mengembangkan keterampilan konseling
adalah sebagai berikut :
- Keterampilan konseling tidak cukup
hanya dipelajari, untuk memperoleh keterampilan tersebut maka harus banyak
berlatih dan mempraktekkannya.
- Menjalani proses bantuan berarti
menempatkan diri dalam peran yang tidak biasa, dalam arti ketika menggunakan
keahlian konseling berarti melakukan sejumlah hal-hal yang tidak wajar,
seperti berusaha tidak menghakimi dan mengesampingkan kebutuhan diri
sendiri.
- Fokus dengan persoalan, bukan
masalah. Ada masalah menunjukkan bahwa selalu ada solusi, namun yang
paling sering, masalah pribadi tidak memiliki satu solusi. Kebanyakan dari
kita terus bergelut dengan masalah yang sama sepanjang hidup kita.
- Jangan memberi nasihat. Dengan mengatakan
kepada orang tentang apa yang Anda pikirkan mengenai apa yang harus mereka
lakukan di kehidupan mereka, mungkin bisa tepat sesuai dengan apa yang
diharapkan, akan tetapi kemungkinan negatif juga bisa muncul, ketika hal
ini terjadi, kemungkinan anda akan disalahkan atas nasihat yang diberikan.
- Jangan mencoba untuk ikut campur terlalu banyak. Hal
ini merupakan kesulitan yang paling sering
dilakukan, janganlah melakukannya terlalu banyak. Ingat, ini adalah
masalah anak – yang dapat Anda lakukan adalah membantu siswa supaya tidak
merasa sendiri, ini menunjukkan bahwa Anda memahami, dan menunjukkan bahwa
Anda mendukung mereka.
- Sebelum Anda memulai, buatlah diri
Anda menyatu ke sistem "bantuan" itu sendiri. Serupa dengan
meditasi, membantu orang lain melibatkan konsentrasi. Ketika Anda
memutuskan untuk membantu seseorang, Anda membuat keputusan sementara
untuk menjernihkan pikiran anda dari semua hal-hal tentang Anda sendiri,
untuk mengatasi gangguan, dan untuk tetap tidak menghakimi tentang apa
yang Anda dengar. Anda berkomitmen untuk menjaga rahasia komunikasi
pribadi, pada saat membantu siswa yang mengalami permasalahan yang lebih
jauh, seperti ketika siswa sedang dalam masalah hingga melukai dirinya
sendiri.
- Jangan biarkan diri Anda merasa
kewalahan. Materi yang disajikan di dalam buku ini merupakan materi yang
sangat luas, secara normal akan
membutuhkan waktu tiga tahun studi penuh dalam pengembangan kompetensi.
Dalam arti lain, jangan terlalu memaksakan diri untuk bisa menguasai semua
keterampilan konseling, maksud utama dari materi yang ada di buku ini
adalah untuk membantu mengembangkan tingkat keefektifan interpersonal.
- Bersabar dengan diri Anda sendiri. Meskipun banyak dari materi ini mungkin terdengar
asing bagi Anda, ada sikap konselor yang jelas berbeda dan unik ketika
melakukan proses membantu siswa. Ini berarti Anda harus total
mengesampingkan kebutuhan Anda dan fokus secara total dan sepenuhnya pada
pengalaman orang lain. Seperti halnya
keterampilan yang baru, beberapa dari keterampilan-keterampilan itu akan
terasa canggung dan kikuk. Realistis dengan diri sendiri tentang apa yang
Anda bisa harapkan dari pengenalan pertama materi baru. Ini bukan untuk
mengatakan bahwa anda tidak bisa mengalami transformasi besar dalam
cara-cara Anda berhubungan dengan orang-orang dalam hidup Anda - hanya
menyadari bahwa keahlian ini akan menyita kerja, latihan dan kesabaran.
An Integrative approach to counseling
Hal yang perlu digaris bawahi dari
keseluruhan isi buku ini adalah memahami hubungan konseling itu jauh lebih
penting daripada menguasai tekniknya. Artinya sebagai guru, bukan harus
menguasai seluruh kemampuan konseling, karena guru bukanlah konselor. Akan
tetapi dengan memahami prinsip dan inti proses konseling, hal inilah yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan. Ada sikap membantu konselor
yang dapat di adopsi seperti sikap yang jelas, terfokus, reseptif, sadar,
perhatian, dan seluruh energi tercurah untuk membantu orang lain memperoleh apa
yang diharapkan. Sikap membantu yang seperti itu yang diharapkan dapat dikuasai
oleh audience yang membaca buku ini.
Altered
States of consciusness : Merubah Kondisi Kesadaran
Tujuan utama dari semua pendekatan bantuan, baik dalam setting pembelajaran
ataupun konseling, adalah untuk mengajukan perubahan pola pikir yang mempengaruhi
pemikiran, perasaan, dan tingkah laku.
Usaha untuk menyelesaikan tugas ini sepertinya akan berhasil apabila
anak didik dalam keadaan menerima (receptive
mode). Hal ini meningkatkan
penerimaan untuk memberi pengaruh yang terjadi ketika seseorang dalam keadaan
dapat menerima (suggestible mood),
suatu keadaan yang dapat diciptakan oleh siapapun yang membangun sebuah
lingkungan menuntun yang kondusif untuk berubah. Terdapat banyak hal yang dapat anda lakukan
untuk meningkatkan status, keahlian, dan kekuatan anda di mata anak didik dan
dengan demikian, menolong mereka untuk dapat lebih menerima terhadap apa yang
anda tawarkan.
Untuk meningkatkan perubahan kondisi berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan
a.
Tangkap
perhatian dan minat anak didik melalui perkenalan stimulus –stimulus baru.
b.
Ubah
suara dan body language anda untuk
meningkatkan atau merendahkan semangat sesuai
kebutuhan.
c.
Gunakan
metode relaksasi untuk menolong anak didik agar tetap tenang.
d.
Tingkatkan
kredibilitas dengan menunjukan keahlian pada area-area yang diminati anak
didik.
e.
Buatlah
prediksi apa yang akan terjadi, kemudian biarkan anak didik untuk menerima
prediksi anda.
f.
Gunakan
music dan efek khusus lainnya untuk menempatkan anak didik dalam keadaan
menerima (receptive mode).
g.
Tingkatkan
penerimaan anak didik dengan mengurangi perasaan merasa terancam
Therapeutic
Relationship
Dari seluruh faktor-faktor universal yang akan kami
sebutkan, hubungan pertolongan adalah faktor yang paling kuat di antara yang
lain. Kebanyakan orang berusaha untuk mendapatkan hubungan yang akrab dengan
orang lain dalam hidup mereka; setiap orang berharap untuk terhubung dengan dan
dimengerti oleh orang lain. Di waktu lampau, kita semua tergabung dalam
kelompok-kelompok persahabatan, persaudaraan, dan tetangga yang dekat dimana
semua orang peduli satu sama lain; namun, kehidupan modern menawarkan kehidupan
yang terpisah-pisah dan semakin tidak terhubung satu sama lain. Anak-anak
sangat menginginkan hubungan yang dekat, demikian pula orang dewasa. Salah satu
elemen yang umum dari setiap sistem pertolongan adalah adanya penekanan dalam
menciptakan sebuah hubungan yang terbuka, dipercaya, menerima, dan aman.
Hubungan pertolongan ini dalam beberapa hal menjadi penyembuhan di dalam.
Hubungan ini menawarkan kenyamanan dan dukungan. Hubungan ini memotivasi
pengambilan resiko. Hubungan ini menjadi inti dari seluruh yang kita lakukan
dalam proses pertolongan.
Meskipun, anda akan sangat
memperhatikan pelaksanaan pertemuan pertolongan dengan cara yang benar, atau
berlatih keterampilan-keterampilan konseling dengan tepat, hal yang
mendasarinya adalah hubungan anda dengan para siswa yang membuat banyak
perbedaan. Jika para siswa merasakan ketulusan, kepercayaan, komitmen anda
terhadap mereka, bahkan kasih sayang anda, mereka akan lebih merasa diperhatikan
dan didukung dalam cara-cara yang membuat perubahan besar dalam hidup mereka.
Proses Katarsis
Sigmund Freud menemukan bahwa ketika orang-orang
diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi hal yang mengganggu mereka, untuk
mengutarakan ketakutan dan kerisauan mereka tanpa interupsi, setelahnya mereka
sering merasa lebih baik. Setiap pendekatan konseling memiliki proses
pembersihan yang terbangun di dalamnya dimana seseorang dibolehkan dan didorong
untuk berbicara mengenai apa saja yang paling menyusahkan mereka. Dengan
mengembangkan beberapa keterampilan-keterampilan membangun hubungan, anda akan
mampu untuk menguasai dua elemen terakhir ini dengan sangat baik.
Pada dasarnya, kebanyakan hal yang
terjadi dalam sesi konseling adalah dimana ada sebuah tempat yang aman bagi
orang-orang untuk menceritakan cerita mereka. Kita tidak berbicara mengenai masalah
yang diceritakan berulang-ulang seperti dikutip dari catatan memori. Melainkan,
kita berbicara mengenai kesempatan untuk berbicara jujur dan dalam mengenai
pengalaman-pengalaman hidup mereka dalam cara sedemikian sehingga orang
tersebut merasa didengar dan dimengerti. Setiap orang memiliki rahasia. Setiap
orang merasa malu akan suatu hal dalam hidup mereka. Setiap orang bergulat
dengan masa lalu yang menimbulkan trauma dan ketakutan. Dan kebanyakan orang
merasa jauh lebih baik jika mereka dapat berbicara pada orang lain mengenai apa
yang telah mereka lalui, atau apa yang saat ini mereka sedang hadapi.
Peningkatan Kesadaran
Perubahan signifikan apapun berarti
perubahan cara pandang anda terhadap diri sendiri, orang lain, dan dunia ini.
Sebagai guru, anda khususnya cocok untuk mengenalkan perubahan-perubahan
semacam ini. Anda tertarik tidak hanya pada peningkatan kesadaran anak-anak
akan dunia tetapi juga kesadaran mereka akan diri sendiri dalam hubungan mereka
dengan orang lain. Elemen konseling ini adalah yang peduli dengan pengenalan
lebih pada pemahaman dan penemuan jati diri - tugas-tugas yang pasti tercakup
dalam area peran seorang guru.
Kita berbicara disini mengenai
membantu siswa-siswa menambah pemahaman yang lebih baik akan dirinya sendiri,
dan akan dunia. Bergantung pada situasi, siswa, dan pendekatan anda, hal
tersebut dapat mengambil salah satu dari banyak bentuk-bentuk:
a.
Soroti
ketidaksesuaian-ketidaksesuaian: “Menarik
bahwa anda memiliki masalah di dalam kelas saya ketika anda sangat bagus dalam
Matematika. Apa perbedaan yang anda maksud?”
b.
Hubungkan
pola-pola: “Ini ketiga kalinya anda
memiliki masalah di bidang yang sama. Nampaknya ada pola yang sedang
berkembang.”
c.
Hadapi tanpa
perlawanan: “Anda mengatakan bahwa anda
adalah seorang pecundang namun saya perhatikan anda memiliki beberapa teman
yang nampaknya sangat perhatian terhadap anda.”
d.
Dorong pengambilan
resiko yang membangun: “Apa yang anda
dapat lakukan untuk menambah kepercayaan diri anda di bidang ini sehingga anda
tidak harus mengalami ketakutan serupa di masa mendatang?”
e.
Tantang
pernyataan-pernyataan yang dilebih-lebihkan: “Anda mendeskripsikan diri anda sebagai seseorang yang selalu
menyenangkan orang lain, tidak peduli bagaimanapun. Tetapi saya perhatikan
beberapa kali anda tidak setuju dengan saya.”
f.
Tanyakan
pertanyaan-pertanyaan sulit tanpa menyediakan jawaban-jawabannya: “Apa yang kamu maksudkan dengan banyak
temanmu yang melakukannya?”
g.
Contohkan
ketidakpastian: “Saya kadangkala tidak
yakin diri saya menyadari apa yang terjadi. Saya telah berusaha untuk
memahaminya sepanjang hidup saya.”
Melalui semua ini, dan bentuk-bentuk lain, anda menantang
para siswa untuk melihat lebih dalam pada cara mereka berfungsi dengan khas.
Anda sedang membantu mereka untuk memahami tingkah laku mereka. Ketika beberapa
wawasan tidak cukup untuk mengenalkan perubahan yang berlangsung lama dengan
sendirinya, mereka tetap mengenalkan jenis aktivitas refleksi terhadap diri
sendiri yang mendorong untuk menjadi lebih bijaksana dan berencana.
Penguatan
Konseling meggunakan hubungan terapis dengan tujuan untuk membentuk
kebiasaan yang lebih bermanfaat secara bertahap dan meredakan tindakan
pengalahan diri. Ketika anak tersebut memberitahu bahwa untuk pertama kalinya
dia benar-benar memahami alasan dia mempunyai suatu masalah tertentu, kita
menawarkan dukungan langsung; demikian juga ketika dia mendapatkan masalah
dalam ketidakmampuan untuk beradaptasi pada masa sebelumnya, kita akan langsung
mengacuhkan atau tidak mendukung respon tersebut secara sengaja. Selama
percakapan penguatan ini mungkin tidak kentara. Sejalan dengan anak tersebut
bicara dan merasa memiliki kekuatan dan kendali, kita tersenyum dan mengangguk.
Sedangkan ketika dia bersikap pasif dan bergantung, kita tampil lebih netral
dan kurang mendukung sikap ini. Tentu saja,
tantangan dalam menerapkan dasar sikap kita adalah untuk menjelaskan
bahwa walaupun kita menyetujui atau tidak menyetujui suatu sikap, kita selalu
meneruskan untuk peduli tanpa syarat pada anak tersebut.
Pemberian Tugas
Satu diantara hal-hal paling penting yang pernah kita lakukan untuk
anak-anak kita adalah mendorong mereka untuk mencoba cara baru dalam bersikap.
Kebanyakan pendekatan terhadap konseling termasuk menolong orang untuk memenuhi
tugas terapis. Anehnya, anak yang dicontoh sebelumnya memliki kengganan yang
luar biasa besar untuk bicara dengan ayahnya. Jika kita menetapkan hasil yang
sukses tidak seperti mendapatkan banyak satu cara seperti mencoba bertindak
berani, lalu anak tersebut akan merasa lebih baik tentang dirinya sendiri tidak
peduli bagaimana respon ayahnya atas usulannya.
Banyak sesi konseling berakhir dengan ditanyainya klien sebuah pertanyaan
kritis: “Jadi setelah apa yang kita bicarakan hari ini, apa yang akan kamu
lakukan minggu ini?”
Penekanannya ada di “melakukan” karena membicarakan terkadang tidak cukup
memberikan perubahan yang bertahan. Dalam percakapan yang membantu, seperti
dalam aspek kehidupan lainnya, orang-orang bisa mendapatkan pemahaman
menyeluruh atas apa yang mereka lakukan,
mengapa dan bagaimana self-destructive itu, akan tetapi masih terus
melanjutkan kebiasaan tersebut. Tanpa mempertimbangkan bagaimana sesi tersebut
terstruktur, sering bermanfaat untuk bertanya kepada murid apa yang ingin
mereka ingin lakukan agar mereka menjadi
lebih dekat ke tujuan yang mereka inginkan.
Setiap elemen terdahulu hanyalah pemunculan kembali dari kebanyakan usaha
konseling, tanapa mempertimbangkan teori persuasi dari para praktisi. Semakin
kita melihat lebih dalam apa yang benar-benar terlibat dalam pertemuan
konseling dengan anak, tetaplah diingat bahwa ini adaalah pendekatan umum. Apa
yang kebanyakan professional akan setuju adalah sesuatu yang universal. Semakin
Anda memperoleh lebih banyak pengalaman dan pelatihan, Anda akan mendaptasi
pendekatan umum ini dengan baik, ke satu bentuk yang lebih cocok dengan
kepribadian Anda, cara mengajar dan murid-murid.
Sebuah Tinjauan Mengenai Proses Konseling
Sebuah proses konseling terdiri dari rangkaian logis dan tahap yang
berurutan, tidak seperti apa yang Anda mungkin temukan secara intuisi dari
usaha suatu pemecahan masalah. Walaupun bagian-bagian ini ditampilkan
seolah-olah bagian yang terpisah, pada nyatanya batas-batas tersebut sangat
sulit ditemukan bersamaan sehinga sulit ditentukan di tingkat mana sekarang.
Pokok terpenting adalah untuk mempunyai sebuah tinjauan luas tentang
bagaimana pertolongan diberikan, tingkatan-tingkatan dimana biasanya dilewati
anak-anak dan cetak biru untuk dimana kamu menuju ketikan kamu menemukan
posisimu saat ini dalam proses tersebut.
Sebagai tambahan, beberapa pedekatan konseling yang berbeda terhubungkan
dengan tingkatan tertentu secara proses. Walaupun setiap kemampuan yang akan
ditinjau mungkin digunakan kapan saja, biasanya pendekatan-pendekatan tersbut
digunakan lebih sering selama waktu tertentu. Untuk contonya, adalah masuk akal
untuk bertanya lebih sering selama tingkat penyelidikan dan mengajukan latar
tujuan lebih sering selama tingkatan tindakan.
Penilaian
Sebelum anda dapat mengusahakan upaya apapun untuk
membantu, Anda diperlukan untuk mempunyai beberapa ide tentang apa yang sedang
terjadi sebenarnya. Konselor dan ahli terapi menyebut hal ini sebagai
pengidentifikasian suatu keluhan yang ada, tetapi hal ini secara sederhana
merupakan upaya sistematis untuk membantu anak-anak menggambarkan keadaan yang
menyulitkan. Sangat kritis juga untuk mengumpulkan latar belakang informasi
penting yang relevan pada perhatian anak. Seorang siswa memberitahu anda bahwa siswa tersebut ternyata
sedang dalam keadaan depresi, dan kemudian menanyakan pada anda tentang apa
yang harus dikerjakan atau dilakukan. Sebelum anda dapat menempatkan diri pada
masalah itu, terdapat banyak hal yang harus diatasi pertama kali. Diantara
pertanyaan-pertanyaan awal, anda mungkin mendapatkan: Apa yang anda maksud
dengan “Depresi?”. Terdapat banyak interpretasi yang memungkinkan dari
penggambaran diri ini. Apakah kita berurusan dengan jenis depresi akut yang kronis yang menghubungkan pada
pembunuhan diri, atau hanya cukup merasakan kekecewaan terhadap sesuatu?
Ketika anda menempatkan diri anda
sebagai pengendali dalam penilaian, mungkin dapat terjadi pada anda bahwa ada
beberapa keterampilan yang diperlukan yang mungkin saja bukan merupakan bagian
dari panggung sandiwara profesional anda. Ringkasan bab selanjutnya adalah
perincian dari keterampilan-keterampilan tersebut yang dibutuhkan, tetapi untuk
saat ini, secara sederhana kami mengindikasikan keterampilan mana yang penting
di berbagai bidang/aspek. Untuk memulai, keterampilan-keterampilan membimbing
lebih sering diasosiasikan dengan penilaian sebagai berikut:
a.
Menanyakan
pertanyaan-pertanyaan yang mendalami sifat masalah tersebut, mengumpulkan
informasi-informasi yang relevan, dan menjawab siswa dengan cepat untuk
melanjutkan penggambaran pengalaman-pengalaman yang ada.
b.
Merefleksikan
pikiran-pikiran anak dan perasaan-perasaan untuk mendorong tingkat pendalaman
lebih dalam dan mengkomunikasikan pemahaman anda tentang apa yang telah
dikatakan.
c.
Mengklarifikasikan konten
yang sedang dipresentasikan dalam suatu cara kedua belah pihak yaitu anda dan
siswa mencapai persetujuan tema-tema utama.
Sebagai contoh proses dalam tindakan ini, bayangkanlah ada seorang anak
yang memberitahu anda bahwa dia sedih karena tidak mempunyai banyak teman. Apa
yang ingin anda ketahui sebelum membantu anak tersebut? Di bawah ini ada
beberapa cara memeriksa/ menyelidiki yang mungkin benar-benar diperlukan untuk
dipertimbangkan:
·
Maksudmu,
kamu tidak mempunyai banyak teman?
·
Kamu
dekat dengan siapa?
·
Apa
yang telah kamu coba sejauh ini untuk mengatasi kesulitan yang ada?
·
Ketika
kamu tidak dalam keadaan baik, apa yang kamu lakukan?
·
Siapakah
orang yang peduli terhadapmu?
·
Apa
yang kau harapkan dariku untuk membantumu?
Dengan menggunakan keterampilan-keterampilan yang sama untuk mendorong anak
mengelaborasi pada apa yang telah dia ungkapkan, anda akan menemukan bahwa
pertanyaan-pertanyaan tersebut jarang diperlukan untuk dipertanyakan secara
langsung. Pada akhirnya, anda dan anak tersebut akan mendapatkan ide yang jelas
mengenai dengan apa anak tersebut melakukan perebutan, dan dengan masalah
bagian manakah anak tersebut paling menginginkan bantuan.
Eksplorasi
Ketika pertama mengidentifikasi
keluhan-keluhan yang telah diungkapkan, langkah yang logis selanjutnya yaitu
menggali lebih dalam tentang apa yang sedang terjadi untuk menemukan bagaimana
urusan ini berhubungan dengan aspek-aspek lain kehidupan anak tersebut. Anda
akan melanjutkan menggunakan keterampilan-keterampilan refleksi untuk menolong
anak tersebut dengan mengklarifikasi apa yang si anak rasakan dan pikirkan.
Mengaplikasikan keterampilan advance-level
emphaty akan membantu anak tersebut untuk mendapatkan samaran tersembunyi
dan nuansa halus pada pengalamannya. Empati sendiri maksudnya anda dapat
merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. Dalam tahap eksplorasi
ini, anda akan menggunakan sensitivitas dan pemahaman anda pada pengalaman si
anak untuk membantunya bergerak pada level kesadaran yang lebih dalam.
Seorang anak laki-laki tanpa teman
mungkin dapat dibantu dengan mengeksplorasi kedalaman perasaan kesepiannya
dan rasa diasingkan oleh orang lain. Dia
akan sadar betapa begitu rindunya dia mempuyai teman-teman dan betapa besar dia
ingin sekali merubah situasi tersebut. Dengan pengertian yang diberikan oleh
guru, dia juga pandai mengungkapkan beberapa rasa amarahnya terhadap
orangtuanya yang menjauhkan dirinya dari teman-teman lamanya, dimana dia pernah
saling mengisi. Sebelum beralih ke percakapan ini, dia tidak pernah mampu untuk
berkata lantang betapa besar dia bersedih atas kehilangan temannya dan bahwa
dia masih begitu marah atas dirinya yang telah dijauhkan tanpa persetujuannya.
Pemahaman
Semakin dalam eksplorasi pada
perasaan dan pikiran yang ada, semakin besar pula pengertian yang dihasilkan
sebagai hasil dari proses tersebut. Orang yang membantu, pada titik ini,
menggunakan lebih banyak keterampilan-keterampilan aktif seperti konfrontasi,
interpretasi, keterbukaan diri, dan memberikan informasi untuk membantu anak
memahami peran dirinya sendiri dalam menciptakan kesulitannya. Terlebih lagi,
pengertian-pengertian yang ada dihasilkan seputar pengertian mengapa dan
bagaimana masalah tersebut dibangun, apa yang si anak sedang lakukan untuk
mengalihkan perbaikan, dan tema-tema apa saja yang terulang terus menerus dalam
kehidupannya
Tindakan
Meskipun pemahaman dan sudut pandang
adalah hal-hal yang menakjubkan, tanpa tindakan untuk merubah kelakuan
seseorang, kedua hal tersebut tidak memiliki kekuatan afektif. Banyak orang di
dunia mengerti, dengan sangat jelas, mengapa mereka begitu kacau, tetapi mereka
menolak untuk melakukan segala sesuatunya untuk merubah hidupnya. Tindakan
pertolongan adalah dorongan untuk menolong anak-anak menerjemahkan apa yang mereka tahu dan mereka mengerti ke dalam sebuah rencana yang dapat
memberikan apa yang mereka inginkan.
Bagian pertama dari proses tindakan
ialah meminta anak-anak untuk menentukan tujuan yang mereka harapkan.
Selanjutnya, menggunakan varietas kemampuan-kemampuan merubah dari penyelesaian
masalah ke bermain peran, guru membantu para anak meruntut daftar viable alternatif tindakan, membawa
mereka ke hal yang paling realistis dan atraktif, kemudian membuat komitmen
untuk ikut melalui intense yang dideklarasikan.
Bocah lelaki yang kesepian menolong
menunjukan apa yang dapat ia lakukan maupun apa yang tak dapat ia lakukan-yang
harus dicatat, (a) membentuk hubungan baru, (b) menghadapi ketakutannya akan
penolakkan, dan (c) berhenti melakukan hal yang dapat menjauhkan orang lain.
Dia membantu untuk menentukan tujuan yang lebih spesifik; dengan kata lain,
untuk memecah menjadi langkah-langkah yang lebih mudah apa yang dimaksud dengan
membentuk hubungan atau melakukan sesuatu hal yang membuat orang lain terluka.
Ia kemudian dibantu untuk mencerna sedikit demi sedikit tujuannya,
perlahan-lahan membuat kemajuan yang meningkat. Ia mungkin memulainya dengan
memulai perubahan yang menyenangkan dengan seseorang di kelasnya atau berbagi
makanan penutup ketika jam makan siang. Dari sana, ia mungkin secara rutin
meminta seseorang yang baru untuk bergabung dengannya ketika makan siang.
Setelah berlatih tugas-tugas yang nyata ini, ia akan dapat menugaskan dirinya
sendiri, ia akan dapat mengundang seseorang untuk datang dan bermain bersamanya
dan, yang lebih penting, ia tidak akan merusak hal-hal di sekitarnya jika
kawannya yang ia undang tidak dapat datang.
Evaluasi
Tahap terakhir dalam proses
pemberian layanan melibatkan evaluasi dengan anak mengenai keseriusan bahwa ia
telah mencapai tujuannya. Penilaian kemajuan yang sistematik ini menolong Anda
mengukur pengaruh campur tangan Anda dan membantu anak mengambil apa yang telah
dicapai sebaik yang harus dilakukan.
Karena banyak batasan-batasan akan
waktu dan kesempatan yang Anda miliki sebagai pengajar untuk mengarahkan anak
melalui proses ini, wawancara dapat memainkan peran penting dari hasil
pelayanan Anda. Jika Anda tidak dapat
melakukan hal lain, anda ingin anak-anak anda telah memiliki sebuah pengalaman
yang baik berbicara kepada anda supaya mereka akan lebih mempertimbangkan untuk
mengikuti petunjuk Anda ketika anda meminta mereka untuk mendapatkan bantuan
tambahan.
Satu murid yang berusaha
mati-matian, contohnya, telah membuat kemajuan yang luar biasa dalam mengatasi
kesulitannya untuk menunjukannya pada yang lainnya. Yang lebih penting,
pengajar membantunya untuk memperjelas perasaannya tentang keadaannya yang
sulit (permasalahannya) dan menerima tanggung jawab bahwa ini adalah yang telah
ia lakukan daripada apa yang telah orang lain lakukan terhadapnya.
Sebagai tambahan untuk rasa malu
sosialnya, gadis ini juga memiliki kesulitan-kesulitan lain, seperti rendahnya
toleransi akan frustrasi, kehidupan rumah yang tidak mendukung,dan sejarah
menyerah ketika semua hal tidak berjalan sesuai apa yang ia inginkan. Karena
komplikasi akan hal-hal ini, kemajuan menjadi tersendat, meskipun dapat
dilihat. Pengajar menyadari bahwa ia tidak memiliki waktu bahkan keinginan pada
tingkat yang lebih dalam terhadap sang murid. Maka dari itu ia memutuskan,
dalam proses evaluatifnya bersama gadis itu, bahwa gadis itu membutuhkan
bantuan yang lebih daripada apa yang dapat ia tawarkan. Ia mengalamatkan
kegundahan gadis itu untuk memulainya dengan seseorang yang baru dan memastikan
gadis itu bahwa ia akan tetap mendukungnya. Anak itu kemudian menerima hal baru
itu yakni untuk menerima usulan yang ia konsultasikan dengan konselor sekolah dan melakukan hal
tersebut dengan konselornya sesuai dengan hal yang telah direncanakan, atau
satu dari komunitasnya, akan menjadi tempat terbaik untuk dirinya sendiri.
Proses Pelayanan
Tahap
|
Kemampuan-kemampuan
|
Penilaian
|
Attending
Listening
Focusing
Observing
|
Eksplorasi
|
Pencerminan Perasaan
Merespon isi
Mempertanyakan
Merasakan/ empati
|
Pengertian
|
Interpretasi
Konfrontasi
Menantang
Pemberian informasi
Pengenalan diri
|
Tindakan
|
Penentuan tujuan
Bermain peran
Penguatan
Pengambilan keputusan
|
Evaluasi
|
Mempertanyakan
Menyimpulkan
Mendukung
|
Hubungan Antara Proses Konseling Dan Kemampuan Pelayanan
Sekarang Anda telah memiliki
pengertian akan gambaran besar tentang penggunaan dalam sebuah peran konseling
dengan anak, Anda dapat mengapresiasikan bahwa Anda akan membutuhkan sejumlah
kemampuan untuk mengkapitalisasikan unsur-unsur yang bersifat terapi dan untuk
bergerak melalui tahap tindakan dari pelayanan. Dalam beberapa kasus, Anda
dapat dengan tepat memenuhi semua tahap untuk resolusi masalah yang memuaskan,
terkadang dalam percakapan yang pendek. Kebanyakan, bagaimanapun, ini akan
lebih realistis untuk berkonsentrasi pada sedikit pengeksplorasian masalah dan
meninggalkannya ke lain waktu, atau profesional lain, untuk melakukannya secara
penuh. Tugas utama Anda sangat sederhana yaitu untuk menunjukan pada
murid-murid Anda bahwa Anda adalah seorang pendengar yang peduli dan
berkemampuan, bahwa Anda dapat mendemonstrasikan pemahaman anda kepada
pengalaman mereka, dan bahwa Anda adalah seseorang yang dapat diperhitungkan.
3.
Assessing children’s problems
Melihat Gejala distress
Penilaian adalah sebuah bagian
penting dari pekerjaan seorang guru. Kamu diajari untuk mengenal sejumlah
kesulitan anak-anak, termasuk ketinggalan akademik, defisit kognitif,
ketidakmampuan belajar, masalah perilaku, dan tanda-tanda penyiksaan anak. Tapi
area sulit ini, dengan seimbang, hanya sebagian kecil dari apa yang anak-anak
perjuangkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berjuang untuk membentuk
dirinya sebagai otonomi, percaya diri, dan kompeten sebagai manusia. Mereka
bekerja lewat sejumlah transisi yang berkembang berhubungan dengan pencapaian
fisik, kognitif, emosi, dan nilai kedewasaan. Mereka menyembuhkan diri dari
stres dan tekanan keluarga dan tekanan kawan sebaya, mencoba dengan putus asa
menemukan tempat di dunia dimana mereka berada. Mereka mencoba untuk membuat
sejumlah keputusan hidup yang penting mengenai sekolah, teman, pekerjaan, dan
masa depan. Dan ini adalah salah satu masalah penyesuaian diri yang normal dan
dapat diprediksi yang anak-anak hadapi.
Sekitar satu dari lima murid dalam
kelasmu menderita dari kesulitan emosional tidak dianggap bagian dari
penyusuaian diri masa anak-anak yang normal. Anak-anak ini sangat cemas
sehingga mereka mengalami bermacam-macam penyakit jiwa dan gejala stres,
seperti sakit kepala kronis, sakit perut, bisul, dan sulit tidur. Depresi juga
cukup banyak dialami olah anak-anak umur sekolahan, sebuah kondisi yang sering
diabaikan karena anka-anak ini cenderung menjadi menarik diri, pasif, dan
pendiam – bukan jenis yang menarik perhatian untuk dirinya sendiri. Beberapa
dari anak-anak ini berpotensi bunuh diri dan menghabiskan banyak sekali waktu
merencanakan kematian mereka, sambil melihat kosong ke papan tulis. Beberapa
anak tetap menyembunyikan gejala dari pengunaan obat-ibatan dan
ketidakteraturan makan.
Stress dalam kehidupan Anak
Sepanjang hidupnya, anak dihadapkna
dengan sejumlah stressror atau tekanan yang membuat hal itu lebih menanntang
bagi mereka untuk menguasai tugas perkembangan sesuai umur (lihat table 3.1).
TINGKATAN
|
UMUR
|
TUGAS PERKEMBANGAN
|
STRESSOR/TEKANAN UTAMA
|
Masa Kecil/ Infansi
|
Lahir-3 Tahun
|
Belajar mempercayai,
menguasai tugas fisik dari makan, berkomunikasi, berpindah tempat, berbicara,
merayap, berjalan
|
Tidak mendapapat
penghargaaan untuk memnuhi kebutuhan, control tubuh, rintangan lingkungan
|
Awal masa kanak-kanak
|
3-6 tahun
|
Bertemu teman sepermainan, belajar kemampuan dan peranan sosial,
mengambangkan kemandirian, mengontrol sikap, belajar peran jender, belajar
yang benar dan yang salah
|
Mengatur
frustasi, konflik-konflik pertama, rasa bersalah, pengekangan diri
|
Umur sekolah
|
6-12 tahun
|
Mengembangakan
kompetensi, belajar nila-nilai dasar, belajar membaca, mengebangkan lingkaran
social, beradaptasii dengan saudara, belajar alas an abstrak
|
Merasa rendah diri,
penampilan di sekoalh dan olahraga, pengendalian emosi, kelambatan kepuasan
|
Masa remaja
|
13-18 tahun
|
Penegmbangan identitas, perencanaan untuk masa depan, pengaturan waktu,
mengerti oorientasi sksual, peranana teman sebaya
|
Tekanan social,
narkoba, emosi ynag tidak stabil, perbuahan hormoonal
|
Awal dewasa
|
19-23 tahun
|
Pengembanhgan keintiman,
pendidikan dan magang, rencana karis, belajar mencintai, membangun
persahabatan
|
Kesepian,
seksualitas, kebingunan penentuan karir, kemandirian secara financial.
|
Terdapat banyak tanda-tanda awal dari stress
yang terlalu berat diantara remaja, beberapa diantaranya adalah mimpi basah,
penambahan berat badan, penarikan diri atua isolasi, berpura-pura, ketakutan
yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan, perbuatan nekat, ledakan emosi,
masalah fisik yang tidak terpecahkan, penghindran, kekerasan yang agresif,
pelarian kepada televise dan permainan konputer, dan bahkan narkoba yang bisa
dari sedini mungkin antar umur tujuh atau delapanm tahun.
Masa
remaja membawa tantangan perkembangan yang lebih serius daalm menemanai
perubahan hormon dan tubuh dan tekanan sosial. Ini adalah waktu dalam hidup
dimana orang mengalami kehidupan yang stress dan kesulitan ynag sanagt
bevariasi dalamdibenarkan oleh tekanan-tekanan di rumah, di sekolah, di antara teman-teman, dan dengan keluarga.
Sebagia tambahan dari semua bukti dari ketidakberfungsian yang telah disebutkan
dalam konteks anak yang lkebih muda, masa remaja harus menmui godaan untik
mengikuti minum minuman keras, narkoba,
makan tak teratur, sekx bebas, dan geng, semua it memberiakn perasaan lgea
untuk sementara walaupun hal-hal tersebut mempunya sisi negatif.
Selama proses penilaian tugas Anda
tidak hanya untuk mencatat adaanya stress dalam kehidupan anak yang dataang dan
tidak dapat dicegah, tapi lebih untuk membuat ketentuan-ketentan ketika level
dan durasinya di luar dari batas toleransi wajar. Beberapa anak berkembang
untuk melawan tantangan yang ditandai oleh stress dan sebagai hasilnya mereka
tumbuh lebih kuat, yang alainnya menyerah, atau terjun ked lam kelakuan yang
merrusak dsiri sendiri, dimana hal tersebuit akan menjadi perhatian kita-bila
kita tahu apa yang harus kita cari.
Kesedihan dan Kehilangan
Deskripsi
Walaupun itu adalah hal yang normal bagi anak-anak mengalami suasana hati
yang menganggu sebagai akibat dari kehilangan, apakah itu kematian, perceraian,
trauma, tragedy, atau transisi kehidupan, dan gangguan kronis yang membutuhkan
campur tangan.
Contoh
Seorang nenek meninggal setelah mendadak sakit. Seorang anak yang dekat
nenek tersebut juga ternyata dekat dengan keluarga nenek, yang memiliki
tanggung jawab untuk merawatnya. Setelah beberapa lama diamati bahwa kondisi
anak tersebut mulai semakin memburuk, bahkan setelah berbulan-bulan, dia
kehilangan semangatnya di sekolah dan di lingkungan teman-temannya.
Gejala
Kesedihan patologis ditandai dengan timbulnya gejala-gejala yang mengganggu
selama beberapa bulan terakhir. Seperti gangguan tidur, kelesuan, depresi,
masalah nafsu makan, gangguan kesehatan, pusing, mimpi buruk, mati rasa,
ketakutan dan berperilaku diluar dari biasanya.
Penanganan
Sebuah dukungan dan kepercayaan dibutuhkan untuk membantu anak menjelajahi
dan mengungkapkan perasaan yang belum terpecahkan. Merupakan hal yang penting
mendorong anak untuk menceritakan tentang pengalaman kehilangannya tersebut,
tetapi bantu juga anak untuk tidak selalu memikirkannya.
Kecemasan Umum
Deskripsi
Kecemasan dan ketakutan yang berlebihan atas hal-hal yang berada di luar
kendali seseorang atau di mana reaksi tersebut berlebihan melebihi apa saja
yang masuk akal.
Contoh
Seorang anak yang sangat menderita, dia mengungkapkan keprihatinannya atas
bahaya yang mungkin menimpa orangtuanya sehingga membuat dia enggan terpisah
dari orangtuanya. Hal itu membuat kinerjanya menjadi sangat buruk akibat ada
pikiran yang menganggu.
Gejala
Mual, sakit perut, sakit kepala, berkeringat, mulut kering, sering buang
air kecil, pusing, gelisah, mudah tersinggung.
Penanganan
Memberikan banyak penentraman hati, gunakan pelatihan relaksasi dan
manajemen stres, memberikan kesempatan untuk berbicara tentang ketakutan dan
mempelajari cara-cara alternatif untuk menanganinya, mengikuti konseling,
membuat arahan untuk menyingkirkan penyakit fisik terkait.
Gangguan Fobia
Deskripsi
Tanggapan cemas terhadap situasi khusus, seperti berada di ruang terbuka (agoraphobia); pemisahan dari orang tua (separation anxiety); situasi sosial (social phobia), atau laba-laba, ular,
tempat-tempat tinggi dan sebagainya (simple
phobia).
Contoh
Anak menolak untuk pergi ke sekolah setelah terjadi pengalaman yang
memalukan. Dia menolak meninggalkan orang tuanya ketika dia dipaksa untuk pergi
jauh dari rumah.
Gejala
Ketakutan yang terus-menerus, gejala fisik (berkeringat, jantung
berdebar-debar, gemetar, mual, mati rasa, pusing), menghindari rangsangan yang
bersifat mengancam.
Penanganan
Guru bekerja sama dengan terapis yang dapat merancang program pengobatan
yang mengandung komponen kognitif dan perilaku. Konseling keluarga juga dapat
diindikasikan. Dalam kasus-kasus fobia sekolah, desensitisasi bertahap
diperkenalkan. Guru dapat membantu dengan menciptakan suasana yang mendukung.
Stres Pascatrauma
Deskripsi
Menderita cacat atau kurangnya sempurnanya fungsi tubuh sebagai akibat dari
beberapa pengalaman mengerikan (korban kekerasan, bencana alam, pelecehan
seksual, perampokan, penculikan, kecelakaan serius).
Contoh
Suatu hari seorang anak pulang dari sekolah dan mendapati tubuh ayahnya
tergeletak di lantai akibat serangan jantung. Akibat kejadian itu, anak
tersebut menjadi lebih menyendiri., sampai akhirnya dia benar-benar acuh dalam
nenanggapi semua hal yang terjadi di sekelilingnya.
Gejala
Mengenang kejadian yang berat tersebut secara terus menerus, mengalami gangguan
tidur dan makan, mengalami perubahan drastis dalam berperilaku, kemunduran,
sulit berkonsentrasi, menurunnya daya ingat.
Penanganan
Dibutuhkan banyak kesabaran, dukungan dan pemulihan yang intensif. Guru
diharapkan dapat mengkonsultasikan anak tersebut pada seorang konselor atau
ahli terapi. Guru dapat membantu dengan memberikan dukungan penuh dan
menciptakan lingkungan sekolah yang dirasa aman bagi anak tersebut.
Depresi
Deskripsi
Suasana hati yang terganggu di mana anak merasa sedih dan terpencil, dengan
perasaan tertahan. Ada beberapa jenis depresi: endegenous depression yaitu gangguan biologis yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan neurochemical dalam tubuh; dysthymia yaitu sepresi kronis lain tapi tidak begitu serius di
mana tidak ada gangguan tidur atau nafsu makan yang serius; reactive depression yaitu respon akut
terhadap beberapa situasi menyedihkan, yang tidak terlalu ekstrim namun
merupakan stres pasca trauma.
Contoh
Seorang anak baru-baru ini pindah dari satu kota ke kota lain. Dia tampak sangat tenang, pendiam, dan menyendiri. Kadang-kadang kita bisa melihat air mata merebak di
matanya. Dia selalu membatasi diri dan tidak berinteraksi dengan anak lain.
Gejala
Dalam kasus-kasus ringan: kesedihan yang diikuti stres dapat menyebabkan terjadinya kurang energi,
konsentrasi yang buruk, rendah diri. Dada kasus yang berat: gangguan fungsi
normal, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, penurunan atau kelebihan berat
badan, lesu, putus asa, dan mungkin berniat untuk bunuh diri. Selain itu juga
terlihat tanda-tanda penggunaan alkohol atau narkoba.
Penanganan
Ringan, reactive depression merespon
dengan cukup baik untuk hubungan yang bersifat mendukung anak untuk
mengekspresikan perasaannya dan belajar mengenai cara berpikir tentang masalahnya.
Waktu biasanya merupakan penyembuh yang paling baik.
Kronis, depresi ringan (dysthymia) jauh lebih menantang
untuk diobati. Ahli terapi biasanya mencoba sebuah kombinasi antara hubungan
yang bersifat mendukung dengan metode restrukturisasi kognitif. Guru dapat
membantu dengan membuat rujukan awal sebelum gejalanya menjadi lebih serius dan
keras.
Parah, di sisi lain, jika tanpa
intervensi secara potensial hal tersebut akan mengancam kehidupan. Dalam
beberapa kasus, di samping pengobatan, psikoterapi intensif juga diperlukan.
Guru dapat memainkan peran penting dengan memastikan bahwa anak benar-benar
menerima bantuan ahli. Ketika memberikan arahan, ungkapkan perhatian dan
kepedulian terhadap anak tersebut dan biarkan dia tahu bahwa anda akan
menindaklanjuti masalahnya dan memastikan dia mendapat bantuan yang dibutuhkan.
Potensi Bunuh Diri
Walaupun hal ini bukan merupakan hal yang biasa bagi
anak-anak (dan dewasa) untuk terpikir melakukan tindakan bunuh diri selama
mengalami stres, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda peringatan khusus
untuk melihat anak yang menunjukkan potensi untuk tujuan serius:
- Akhir tahun sekolah
- Penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol
- Keasyikan dengan fantasi kematian
- Tidak adanya sistem pendukung
- Rencana spesifik mengenai bagaimana anak akan
melakukannya
- Ketersediaan untuk melaksanakan rencana (peluru atau
sebotol obat tidur)
- Sejarah dari tindakan-tindakan yang bersifat merusak
diri
- Gerakan pada anak yang mungkin ditafsirkan sebagai
teriakan minta tolong
- Sebuah cerita tentang seseorang yang telah membunuh
dirinya sendiri
- Perubahan suasana hati yang signifikan dari depresi
menjadi kegembiraan
- Perubahan-perubahan nampak pada penampilan seorang
anak atau prestasi akademik.
Hal ini juga sangat penting untuk
menjaga bahwa anak-anak di kota lebih memliki resiko yang lebih dibandingkan
anak-anak yang ada di desa, dan kelompok minoritas tertentu memiliki angka
tertinggi dibandingkan rata-rata angka bunuh diri.
Tindakan pencegahan sangatlah
penting. Guru dapat sangat membantu dengan cara membentuk suasana pada kelas
mereka dimana semua orang bertanggung jawab terhadap keselamatan mereka semua.
Hamper Sembilan puluh persen dari anak-anak yang berusaha bunuh diri
memberitahukan maksud mereka kepada seseorang – teman, orang tua, dan guru.
Dengan memperingatkan anak-anak tentang resiko atau akibatnya, kita dapat
merekrut asisten mereka dalam mencegah kejadian tersebut. Akan tetapi, perlu
diingat bahwa memprediksi percobaan bunuh diri bukan merupakan penelitian yang
tepat; akan lebih baik jika berhati – hati saat anda menduga bahwa seorang
sedang berisiko, dan konsulkan kepada konselor.
Guru terkadang diikutsertakan pada
program sistematis untuk bekerja sama dalam menangani kasus bunuh diri di
sekolah, berpotensi merusak acara bagi orang yang selamat, yang biasa menerima
sedikit perhatian. Dikarenakan oleh banyak peristiwa yang terjadi, guru
seharusnya menghabiskan beberapa waktu di kelas untuk mengijinkan anak-anak
untuk membicarakan tentang pendapat mereka lalu menyediakan waktu untuk diskusi.
Setelah penutupan, lalu upaya-upaya
harus dilakukan untuk kembali fokus pada jadwal pelajaran. Hal ini sangat
penting untuk membentuk suasana, mengiim pesan bahwa hidup harus terus berjalan
walaupun harus menghadapi beberapa rintangan.
ADHD
Deskripsi
Tingkat ketergesa-gesaan yang tinggi, energy yang tak terbatas, dan kurangnya perhatian yang merupakan bukan sikap untuk usia anak-anak. Sikap-sikap tersebut ditunjukkan di beberapa tempat, di sekolah juga di rumah, dan sangat mengganggu kemampuan anak untuk konsentrasi atau mengerjakan tugas yang diberikan.
Tingkat ketergesa-gesaan yang tinggi, energy yang tak terbatas, dan kurangnya perhatian yang merupakan bukan sikap untuk usia anak-anak. Sikap-sikap tersebut ditunjukkan di beberapa tempat, di sekolah juga di rumah, dan sangat mengganggu kemampuan anak untuk konsentrasi atau mengerjakan tugas yang diberikan.
Contoh
Seorang anak sedang memperagakan
sesuatu dengan kurang baik di sekolahnya walaupun jelas terlihat dia memiliki
intelegensi yang tinggi. Dia hampir terlihat mulai gelisah, hal ini otomatis membuat
ia menjadi gemetaran dan perhatian dia sudah mengembara dari satu hal ke hal
lain tanpa berhenti. Makin banyak konsentrasi yang dibutuhkan untuk tugas –
tugas tertentu di sekolah, makin ia menjadi frustasi.
Gejala
Kebiasaan mengalami kegelisahan, kesulitan
untuk diam di satu tempat untuk beberapa saat atau waktu, mudah kebingungan,
kebiasaan bertindak secara spontan di kelas, jarang mengerjakan tugas, terlalu
banyak bicara atau selalu menginterupsi pembicaraan orang lain, susah untuk
mendengarkan dan mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan.
Penanganan
Menyusun
tugas-tugas individu seperti yang terjadi pada anak-anak yang baru memasuki
suatu tahap baru, batasan-batasan dari luar yang ketat, dan pengobatan untuk
beberapa kasus merupakan penanganan – penanganan yang biasa dilakukan.
Biasanya, anak-anak ikut serta dalam mengembangkan kemampuan sosial yang cocok
dan perilaku yang positif.
Penyimpangan Perilaku
Deskripsi
Sebuah bentuk dari kekerasan
terhadap hak asasi orang lain dengan penghormatan kecil untuk membangun
aturan-aturan. Anak tersebut akan muncul terlalu agresif, bahkan perilakunya
yang buruk seperti kebiasaan merusak, melakukan kekerasan dan sikap
antisosialnya.
Contoh
Seorang anak meledak-ledak dengan amarah yang tinggi saat
dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia merupakan sosok provokatif dan
terlihat acuh terhadap perasaan anak-anak lainnya. Dia sering terlihat sedang
memulai suatu perkelahian, mencuri barang milik orang lain, atau melakukan
semua hal yang dia inginkan. Selain itu, dia menunjukkan perasaan tidak
bersalah atau penyesalan yang dalam atas apa yang telah ia lakukan. Dia merasa
berhak untuk mendapatkan apa yang dia inginkan kapanpun dia mau dan menganggap
orang lain sebagai budak pribadinya.
Gejala
Bentuk kekerasan yang terjadi pada binatang atau teman
seumuran; partisipasi setiap terjadi perkelahian; merusak barang – barang milik
orang lain; selalu bersikap agresif; bias sendiri atau menjadi kepala geng pada kelompoknya.
Penanganan
Menyusun batasan-batasan yang sangat
ketat dengan pelaksanaan yang cepat sebagai konsekuensi untuk kegagalan
pemenuhan; meningkatkan toleransi melalui penyajian yang berangsur-angsur
dengan memberikan tugas-tugas yang menantang; mengadakan bimbingan pada
keluarga untuk bekerja sama dengan orang tua; menggunakan perawatan bagi pasien
untuk beberapa kasus.
Oppositional Disorder
Deskripsi
Beberapa versi tentang penyimpangan
perilaku dimana anak tersebut menunjukkan sebuah tanda-tanda perilaku yang
menjadi sikap bermusuhan, menantang, dan tidak mau bekerja sama. Perilaku ini
tidak bersifat universal akan tetapi hanya muncul atau timbul di beberapa
tempat. Anak tersebut tidak menunjukkan perhatian-perhatian kepada hak asasi
orang lain dan tidak melukai orang lain dengan tujuan untuk melindungi dirinya
sendiri.
Contoh
Seorang anak tampak bermuka masam,
bermusuhan, bahkan galak terhadap musuhnya dan semua hal yang anda tanyakan
kepada dia.saat anda menyuruh dia untuk melakukan sesuatu, dia menolak. Anda
dapat mendengar dia berjanji kepada anda di belakang anda dan merasa dia
menghina anda dan semua untuk yang anda yakini.
Gejala
Hilangnya frekuensi kemarahan; saat
beragumen dengan orang yang yang berkuasa; tanda-tanda pertentangan, sikap
tidak mudah memaafkan, dan mengganggu orang lain; janji palsu dan sandiwara
palsu.
Penanganan
Membatasi dan menangani mereka tanpa retribusi; melatih
kontribusi anda untuk menghilangkan atau menyembuhkan kebiasaan memberontak,
karena anda juga merupakan bagian dari konflik; merancang konferensi-konferensi
untuk menghadapi sikap ketidakbertahanan dan bekerja pada banyak perkumpulan.
Tidak seperti anak-anak yang sembuh dari penyimpangan perilaku, anak-anak ini
merespon lebih baik pada usaha-usaha gurunya untuk meningkatkan rasa percaya
diri mereka, toleransi, mengkontrol emosi, dan agresi. Mereka juga merespon
dengan baik pada bimbingan karena mereka harus mengembangkan hubungan yang
kooperatif dengan orang yang lebih tua selama proses penyembuhan.
Eating Disorder
Deskripsi
Gangguan pada kebiasaan makan
dikarakterisasikan dengan penurunan berat badan yang signifikan dan gangguan
dengan makanan (anorexia nervosa);
berpesta minuman dan memaksa untuk memuntahkan makanan (bulimia); atau terus menerus memakan makanan yang berbahaya seperti
cat, kapur, plaster, kertas, dedaunan, dan lain-lain.
Contoh
Anda telah menyadari bahwa satu dari
anak-anak perempuan di kelas anda sangat kurus, namun anda masih belum
membicarakan seberapa kurusnya dia kepada teman anda. Dai memiliki rasa percaya
diri yang rendah. Anda mengingat kalau dia lebih gemuk dan menjadi kurus
setelah hubungannya dengan pacarnya berakhir.
Gejala
Biasanya anorexia nervosa dan bulimia
terjadi pada anak-anak perempuan, terutama pada masa remaja atau puber; sikap
merasa ingin selalu sempurna; sedikit kelebihan berat badan sebelum akhirnya
mulai kehilangan berat badan; sangat tegila-gila pada makanan tapi kebiasaan
makan yang sangat buruk; penyimpangan bentuk tubuh.
Penanganan
Karena biasanya semua kasus-kasus,
temannya anak-anak dan keluarga mengetahui tentang kebiasaan makannya yang
tidak lazim, guru dapat melakukan banyak hal untuk membimbing dan mengajarkan
anak pada tanda-tanda dan akibat yang berbahaya akibat penyimpangan ini. Di
beberapa kasus, eating disorder dapat
menyebabkan kematian tanpa di rawat di rumah sakit. Pada beberapa kasus,
bimbingan keluarga dan merubah kebiasaan telah berhasil menyelamatkan sang
anak.
Schizofrenia
Deskripsi
Perbedaan penyimpangan dari
kenyataan pada saat kehadiran halusinasi, ilusi, atau kebiasaan yang ganjil.
Walaupun dugaan-dugaan yang lainnya kemungkinan terjadi, namun tergantung pada
durasi pada gejala-gejala, anda akan menyadari bahwa hal ini merupakan
penyimpangan.
Contoh
Seorang anak gadis terus menerus bertingkah aneh di
sekolahnya. Anak-anak lainnya menjauhi dia dan mengolok-oloknya; dia terlihat
tidak peduli apa yang terjadi di sekitarnya, bahkan pada ejekan teman-temannya,
pada semuanya. Dia berbicara dengan bahasa yang aneh, memandang kosong keluar
jendela, dan menganggap kalau dia terkadang mendengar suara-suara.
Gejala
Munculnya perilaku yang tidak lazim
pada jangka waktu minimal seminggu; munculnya delusi atau halusinasi; berbicara
yanga tidak nyambung; reaksi emosi yang tidak cocok; aneh, percaya akan delusi;
penarikan dirinya dari masyarakat; perilaku yang aneh.
Penanganan
Intervensi cepat terjadi, prognosis yang lebih menguntungkan, sebaliknya,
semakin lama gejala terus, anak cenderung tidak akan sepenuhnya pulih.
Perawatan biasanya terdiri dari rawat inap singkat, obat untuk mengendalikan
pikiran delusi, dan psikoterapi untuk membantu anak menyesuaikan diri. Karena
deteksi dini sangat penting untuk recovery, guru bisa berperan dalam membantu
anak dengan mengacu dia atau membantu profesionalnya.
Substance abuse disorders : penyalahgunaan narkoba
Deskripsi
Kecanduan, ketergantungan, atau
kebiasaan menggunakan alkohol, ganja, kokain, barbiturat, amfetamin, atau bahan
lain ke dalam sejauh berfungsi normal terganggu.
Contoh
Seorang anak di kelas Anda berulang kali jatuh tertidur dan muncul lesu
ketika ia bangun. Matanya kadang-kadang berair, sambutannya melantur. Ada
perubahan nyata dalam perilaku dan kinerja akademik selama beberapa minggu.
Anda kebetulan tahu bahwa teman-teman dengan siapa ia telah berkeliaran di
sekitar yang biasa pengguna narkoba dan alkohol.
Gejala
Sering penggunaan substansi psikoaktif dalam jumlah yang meningkat; sedikit
kontrol atas jumlah dan frekuensi substansi yang tertelan, banyak waktu yang
dihabiskan untuk berpikir tentang obat, gangguan penurunan nilai sosial dan
kegiatan sekolah, dalam fungsi yang dapat diwujudkan dalam melantur pidato,
kiprah gemetar, gelas atau mata merah, mudah tersinggung, hiperaktif, atau
kelesuan.
Penanganan
Hubungan mendukung dengan guru dapat
katalisator bagi siswa untuk melepaskan diri dari kebiasaan yang merusak diri.
Perlakuan masalah ini sangat sulit karena melibatkan kedua masalah kebiasaan
fisik atau kecanduan dan penguatan sosial di antara kelompok sebaya seseorang.
Rujukan ke spesialis gangguan penyalahgunaan zat biasanya ditunjukkan karena
anak mungkin perlu gangguan yang cukup drastis dari rutinitas biasa atau
hidupnya untuk sembuh. Brief rawat inap sering disarankan, bersama dengan
konseling keluarga, dan pendidikan ulang. Pencegahan adalah jauh perawatan yang
terbaik dan guru memainkan peran utama dalam mengatasi risiko sebelum perilaku
keluar dari tangan.
Obsessive-Compulsive Disorder
Deskripsi
Berulang pikiran (obsesi) atau perilaku repetitif (dorongan) di luar
kontrol seseorang. Mereka biasanya ide-ide tidak masuk akal atau tindakan yang
merupakan upaya untuk menangkis kekhawatiran lain melalui tindakan ritual.
Contoh
Seorang anak cermat mengatur setiap aspek mejanya sebelum dia akan berusaha
setiap proyek. Dia mendesak bahwa segala sesuatu benar-benar di tempat yang
benar dan menolak untuk melakukan pekerjaan apapun kecuali segala sesuatu
adalah dalam rangka. Dia jarang menyelesaikan semua pekerjaannya karena banyak
sekali perhatian nya untuk mengatur materi.
Gejala
perilaku repetitif atau pikiran berulang yang menjaga kecemasan di bawah
kontrol, gambar atau impuls yang instruktif dan membuat orang setidaknya
minimal disfungsional.
Penanganan
Awal pemikiran
obsesif atau perilaku kompulsif terdeteksi, semakin besar kemungkinan yang bisa
diobati. terapi Perilaku adalah pilihan intervensi; obat juga kadang-kadang
efektif.
Somatization disorder
Deskripsi
Sebuah seri lama keluhan fisik tanpa
sebab jelas organik. gangguan ini merupakan upaya tubuh untuk metabolisme
stres. Anak ini tertekan oleh gejala dan tidak berpura-pura mereka.
Contoh
Seorang anak selalu mengeluh sakit
perut. Dia telah dibawa ke sejumlah spesialis tetapi mereka tidak menemukan
penyebab masalah.
Gejala
Keasyikan dengan beberapa masalah dalam tubuh yang tidak ada penyebab fisik yang dikenal. Gejala umum termasuk rasa sakit perut, sakit punggung, atau sakit kepala.
Keasyikan dengan beberapa masalah dalam tubuh yang tidak ada penyebab fisik yang dikenal. Gejala umum termasuk rasa sakit perut, sakit punggung, atau sakit kepala.
Penanganan
Peraturan secara keseluruhan mengluarkan kemungkinan dari
kondisi medis apapun; fokus pada peningkatan fungsi di sekolah dan dengan
teman-teman daripada gejala-gejala itu sendiri; memperkerjakan strategi
pengurangan tekanan, sama baiknya dengan terapi individu atau terapi keluarga
untuk menjelajahi sumber-sumber kesadaran.
Factitious disorder
Deskripsi
Memperbaiki dengan sengaja dari
masalah masalh fisik untuk mengumpulkan perhatian atau simpati, di katakan juga
sebagai peran sakit atau melarikan diri dari beberapa kewenangan.
Contoh
Seorang anak
telah ketinggalan sekolah karena sakit. Suatu hari, dia mengeluhkan sakit perut
dan berharap agar dapat pulang. Anda menyuruh dia untuk menunggu sebentar
sembari melihat dia apakah merasa lebih baik. Anda kemudian menangkap dia
sedang secara sembunyi-sembunyi mencoba membuat dirinya muntah.
Gejala
Pola yang terus-menerus dari secara
bebas berpura-pura dari gejala fisik; sebuah kepribadian yang menuntut dan
manipulatif; kebutuhan yang tinggi akan perhatian.
Kekerasan Seksual
Deskripsi
Timbulnya kekerasan seksual telah
diperkirakan setinggi 25% pada anak perempuan; walaupun frekuensinya lebih
rendah diantara anak laki-laki, masihlah sebuah masalah yang utama. Kebanyakan
dari terjadinya kekerasan seksual ini tidak dilaporkan dan secara signifikan
memperngaruhi pertahan diri seorang anak, perkembangan, dan performa di
sekolah. Secara jelas, anak ini memiliki resiko yang lebih besar untuk
menjalain sebuah hubungan di masa depannya.
Contoh
Seorang anak merasa negri ketika
anda sentuh tangannya secara lembut untuk menawarkan kenyamanan. Anda menemukan
bahwa itu adalah reaksi yang biasa dia lakukan kepada semua laki-laki yang
berada terlalu dekat dengannya.
Gejala
Ketakutan akan orang dewasa,
terutama orang tua sendiri; keenganan untuk pulang ke rumah; penarikan diri
atau perilaku pemungutan; mengeluhkan akan seringnya mimpi buruk; tertutup
tentang kehidupan keluarga; cerita pengaduan tentang disentuh secara tidak
wajar.
Penanganan
Tersangka pelaku penyiksaan seksual
harus dilaporkan kepada yang berwajib, dan di investigasi; perlakuan biasanya
termasuk dari terapi keluarga, dengan perlakuan terpisah untuk para pelaku
kejahatan; guru sebagai instrumen untuk membantu anak merasa aman, hubungan
yang dipercaya dengan orang dewasa yang peduli; anak itu biasanya terlihat
sedang menjalani konseling pribadi untuk mengangkap masalh mengenai
penghianatan, pertahan diri, dan perasaan bersalah.
Kelainan kepribadian
Deskripsi
Secara relatif kronis, satu set
karakteristik yang stabil yang memperhatikan kelainan dari bentuk proses
penyesuaian diri. Orang tersebut biasanya terlihat aneh (paranoid, menderita
kelainan schizofenia); dramatis dan tidak dapat dikira (kelainan anti-sosial);
atau tidak sadar dan ketakutan (pencegah, pasif-agresif, atau kelainan
tanggungan).
Contoh
Seorang anak memiliki pola konsisten
untuk berbohong, pencurian, bolos, pengunaan obat-obatan keras dan kasar
terhadap orang lain. Dia biasanya amoral dan tidak bertanggung jawab, tidak
merespon bahwa anda atau orang lain dapat mengontrol perilakunya.
Penanganan
Ramalan untuk kelainan-kelainan ini
secara umum tidaklah bagus. Karena perlakuan yang berdiri lama dan stabil,
mereka melawan untuk berubah. Mereka adalah anak-anak yang akan secara
konsisten akan memberikan masalah di kelas. Secara intensif, psikoterapi yang
biasa dilakukan, terkadang dengan tambahan pada kelompok atau keluarga.
Seringkali, guru memerlukan konsultasi dengan profesional untuk menangani
anak-anak seperti ini agar mereka tidak menggangu fungsi dari kelas itu
sendiri.
Penyimpangan Penyesuaian
Deskripsi
Reaksi tertekan untuk beberapa
kegiatan yang baru saja dilakukan di dalam kehidupan seorang anak (seperti
kematian keluarga, perpindahan, sakit, atau masalh hubungan). Reaksi yang alami
lebih modern daripada penangan pasca trauma telah dijelaskan sebelumnya.
Contoh
Secara formal seorang murid yang ceria dan sangat baik, seorang anak menjadi bermuka masam, tidak dapat diajak bekerja sama dan membangkang setelah diinformasikan bahwa orang tuanya akan bercerai. Dia terlihat sedih.
Secara formal seorang murid yang ceria dan sangat baik, seorang anak menjadi bermuka masam, tidak dapat diajak bekerja sama dan membangkang setelah diinformasikan bahwa orang tuanya akan bercerai. Dia terlihat sedih.
Gejala
Kegelisahan, depresi, pembangkangan,
perubahan tingkah laku, keluhan fisik, atau penurunan prestasi akademik secara
tiba-tiba mengikuti sebuah kejadian yang menbuat stress di kehidupan si anak.
Penanganan
Ini adalah jenis kesulitan yang
merespon paling baik untuk kepeduliaan empati guru. Kebanyakan anak akan
meningkatkan respon mereka apabila memiliki waktu dan kesempatan. Penyerahan
kepada konselor dapat memeprcepat masa pemulihan, seperti partisipasi di
kelompok. Guru juga dapat menjadi pembimbing yang luar biasa dalam menyediakan
latar belakang untuk seorang anak berbicara apa yang menggangu mereka dan untuk
merasa dimengerti.
Sering
terjadi, sorang guru melihat kategori terakhir ini sebagai masalah. Untungnya,
kepedulian emosi ini juga merupakan jenis yang menanggapi paling baik untuk
para guru yang memiliki sedang memiliki kemampuan di strategi pembantu.
4.
Developing skills of helping
Secara umum, konseling merupakan bentuk meditasi yang dalam prakteknya ada
dua pihak (konseli dan konselor)
yang mendengarkan lawan bicaranya
dengan bersungguh-sungguh. Konseling
yang dilakukan oleh guru dengan siswanya bertujuan untuk membantu siswa
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pada kegiatan bantuan
ini, ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan dan dikembangkan oleh guru
agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai konselor.
a. Keadaan
dalam benak
Sebelum
bertemu dengan siswa untuk melakukan konseling, guru hendaknya terlebih dahulu menjernihkan dan menfokuskan pikirannya, yang dilanjutkan dengan memonitor keadaan benaknya. Guru
harus mengingatkan dirinya untuk tetap fleksibel, mengesampikan hal-hal yang
dapat mengalihkan perhatian, dan merasakan apa yang hendak dikatakan siswa.
1)
Attending
Memberi perhatian merupakan hal yang paling mendasar dalam membantu siswa. Kehadiran guru berarti memberikan seluruh perhatiannya terhadap siswa yang berarti ditunjukkan juga oleh kehadiran raga, wajah, dan
sorot
mata guru yang menunjukkan perhatian
yang diberikan untuk siswa.
2)
Menyimak
Kemampuan untuk menghadirkan diri meliputi penggunaan sikap non-verbal
(Mengangguk, tersenyum, kontak mata, posisi tubuh) dan ujaran-ujaran yang
menunjukkan perhatian yang guru berikan dan membuktikan bahwa guru
menyimak segala sesuatu selama kegiatan bantuan ini.
Menyimak adalah
bentuk komunikasi dimana guru merespon siswanya dan membuktikan bahwa guru benar-benar mendengarkan. Ada dua macam menyimak: menyimak
pasif dan menyimak aktif, dimana guru merespon langsung atas apa yang guru dengar.
3)
Respon
yang Menunjukkan Empati
Kemampuan ini meliputi menunjukkan pengertian terhadap apa yang guru
dengar/lihat/mengerti/rasakan dengan cara-cara tertentu agar siswa tidak merasa
sendirian.
b. Kemampuan Mengeksplorasi
1) Mengajukan
Pertanyaan
Kemampuan
ini merupakan cara yang paling jelas dan langsung untuk mengumpulkan informasi
ataupun mendorong para siswa untuk mengeksplor area tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
menempatkan siswa pada posisi dimana guru menjadi seorang introgator dan ahli
dalam memecahkan masalah. Ada dua jenis
pertanyaan: pertanyaan terbuka, jenis
pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan satu kata saja, kebalikan dari pertanyaan tertutup, yang cukup hanya
dengan satu kata saja sudah merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut.
2) Merefleksikan
Isi Pembicaraan
Kemampuan
ini memperlihatkan bahwa guru mendengarkan apa yang dikatakan secara
akurat. Merefleksikan isi pembicaraan
atau pengulangan pernyataan ini membantu guru dalam mengklarifikasi lebih jauh
apa yang siswa katakan dan melakukan eksplorasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang sedang dibahas.
3) Merefleksikan
Perasaan
Kemampuan
ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan merefleksikan perasaan yang muncul
ketika Anda mengekspresikan pernyataan seseorang.
4)
Pengenalan
diri
Kemampuan ini merupakan kemampuan yang digunakan untuk menunjukkan kesungguhan, keaslian,
dan kemanusiaan terhadap siswa. Hal ini
bisa dilakukan dengan konselor menempatkan diri sebagai konseli, ini akan
membantu siswa untuk mendengarkan pengalaman serupa yang konselor telah alami
dan mengakrabkan diri dengan konselor.
5)
Menyimpulkan
Simpulan, yang diberikan paling tidak satu kali atau kapanpun diperlukan
dalam sebuah percakapan, melingkupi semua hal yang dibicarakan. Simpulan
yang logis memberikan solusi yang mengiringi hasil diskusi juga memberikan
stategi apa yang dapat digunakan untuk berubah.
c.
Kemampuan Bertindak
Hal yang paling baik dalam konseling adalah menyadari bahwa manusia jauh
lebih kompleks daripada yang dibayangkan dan masalah awal mereka mungkin
memiliki kesamaan dengan masalah utama dalam kelangsungan hidup semua
manusia. Dengan kata lain, ketika
seorang siswa datang dengan masalahnya, ingatlah pasti ada alasannya mengapa
mereka mendatangi gurunya. Belum lagi
jika masalah yang dihadapkan pada guru merupakan masalah yang benar-benar mengganggu bagi siswa. Mereka mungkin memiliki masalah yang perlu
bantuan untuk dipecahkan yang akan membawa mereka ke percakapan guna mendapat
keputusan yang memuaskan.
Sering kali, peran guru dalam membantu siswa memperjelas masalah adalah dengan mendengarkan, mengerti, dan
berempati. Kemudian menyarankan siswa
untuk mengambil bantuan profesional yang sesuai.
1) Pemberian
Nasehat
Memberikan
nasehat biasanya dilakukan dengan tujuan agar guru merasa lebih baik daripada
untuk membantu masalah siswa.
Seharusnya, guru sebagai konselor seyogiyanya dapat menahan keinginan
untuk memberitahu orang lain apa yang harus mereka lakukan. Pemberian nasehat ini harus lebih ditujukan
sebagai bahan pertimbangan siswa untuk memecahkan masalahnya, bukan seabagai
pemecahan dari masalah itu sendiri.
2) Konsep
Tujuan
Berikutini merupakan beberapa faktor yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan kegiatan bantuan terhadap siswa untuk dapat menetapkan tujuan
bagi diri siswa tersebut:
a)
Identitas siswa benar-benar berhubungan dengan masalah yang
mereka hadapi.
b)
Tujuan
kegiatan yang bersifat spesifik,realistis dan dapat dicapai.
3) Pemecahan Masalah
Strategi pemecahan masalah memiliki komponen sebagai berikut:
a) Mendefinisikan masalah
b) Menentukan tujuan
c) Mengembangkan alternatif lain yang mungkin dapat dilakukan
d) Memperkecil pilihan yang terlihat lebih realistis
e) Menguraikan rencana menjadi bentuk tindakan
4) Penyusunan ulang
Tugas guru di sini adalah untuk mengambil masalah yang
menggambarkan siswa kemudian mengubah kerangka berpikir sedemikian rupa
sehingga menghasilkan solusi yang lebih mudah menunjukkan diri siswa yang
bersangkutan.
5) Restrukturisasi kognitif
Restrukturisasi atau penyusunan ulang adalah sebuah
intervensi kognitif yang membantu siswa mengubah cara pandang terhadap
masalahnya.
6)
Menghadapi
Kepercayaan Irasional
Dalam mempelajari kemampuan ini, langkah yang
pertama dilakukan oleh guru sebagai konselor adalah menerapkan kemampuan tersebut untuk kepentingan sendiri, dimulai dengan memilih sebuah situasi dalam hidup Anda yang rasanya agak sedikit mengganggu (lebih
baik memulainya dengan sesuatu yang kecil). Jika guru mendapati
dirinya dalam keadaan berlebih-lebihan, membelok, terpuruk, atau bahkan berpikir
secara irasional, cobalah mengganti hal tersebut dengan yang lebih cocok, masuk
akal, berpikirlah untuk bereaksi sebagai salah satu alternatif.
7) Strategi
Intervensi
Strategi ini
merupakan salah satu satu cara dari perkembangan yang paling berguna dalam
bidang konseling termasuk penggunaan yang cukup singkat, yaitu fokus dari
intervensi yang didesain sebagai disfungi pola istirahat jangka panjang.
8) Direktif
Paradoxial
Kegiatan
ini dapat diartikan sebagai “psikologi kebalikan,” atau meminta seseorang untuk melakukan kebalikan dari apa
yang diinginkannya.
Menetapkan Gejala
Guru
sebagai konselor harus mampu mengidentifikasi gejala-gejala yang timbul dari
masalah yang akan dicarikan solusinya.
9) Pertanyaan
Ajaib
Strategi
ini merupakan cara yang secara tidak langsung membekali siswa agar mampu
menmukan solusi bagi dirinya.
10) Mengidentifikasi
Pengecualian
Tujuan utama
dari strategi ini adalah untuk menolong siswa menyadari dimana ia
melebih-lebihkan suatu masalah.
11) Eksternalisasi
Strategi ini
merupakan kebalikan dari membantu siswa-siswa agar bertanggung jawab terhadap
perilakunya dengan cara membantunya agar tidak lagi menyalahkan dirinya
sendiri.
12) Hirearki
Kekuatan
Dalam
rangka merubah perilaku siswa, guru mungkin harus melihat bagaimana siswa
diperkuat, didorong, dan dirangsang oleh temannya di kelas, atau
keluarganya.
13) Konfrontasi
Bentuk
konfrontasi yang paling baik adalah dengan memperkenalkan secara natural
strategi-strategi yang telah disebutkan, permasalahan yang mendasar;
konfrontasi yang tidak disadari oleh siswanya bahwa ia sedang dikonfrontasi.
14) Pengobaran
Semangat
Kemampuan
merupakan kemampuan tindakan karena merupakan suatu usaha yang tidak disengaja
sebagai bagian dalam kegiatan bantuan.
Komunikasi dilakukan antara guru dengan siswanya agar siswa tersebut
berpikir ke arah yang lebih positif.
5.
Counseling skill in classroom
Sejauh ini telah dibahas mengenai penggunaan keahlian
konseling dalam konteks personal dengan siswa yang bermasalah. Namun setiap tekniknya dapat juga digunakan di
dalam kelompok juga di dalam kelas. Satu dari sekian contohnya adalah sebagai
berikut: (perhatikan cara guru merespon seorang siswa yang mengacau di kelas)
Siswa : “saya
merasa apa yang kita lakukan sekarang tidak ada gunanya. Boleh saya ke kamar
mandi? Sepertinya saya rusak.” (semua siswa tertawa)
Guru : “Kamu
bosan dengan apa yang kita lakukan sekarang dan berharap kita bisa melakukan
hal lain yang lebih menarik buatmu, bukan?”
Alih-alih memilih respon yang paling mungkin digunakan, seperti memarahi
siswa tersebut, menjawab seadanya, atau mengabaikannya, seorang guru dapat
membalikkan perkataan si siswa. Walaupun sebenarnya ia merasa kesal dengan
perkataan siswa tersebut, ia “membingkai” kembali komentar tersebut dengan
cepat dengan maksud untuk memberi umpan balik terhadap si siswa.
Ada banyak cara lain yang dapat kita gunakan di dalam kelas dalam rangka
memahamkan kita atas maksud serta bagaimana perasaan siswa-siswa kita dari apa
yang mereka katakan. Dalam hal ini, sebaiknya kita lebih banyak menggunakan
pertanyaan terbuka daripada pertanyaan tertutup agar dapat menemukan lebih
banyak pilihan. Kita dapat merangkum diskusi kita dalam berbagai sudut guna
menghubungkan pendapat-pendapat yang berbeda. Barangkali yang terpenting adalah
dengan cara mendekati sisi emosi dari siswa-siswa kita dengan cara meminta
mereka untuk menceritakan pengalamannya. Cara ini dipercaya dapat membangun
rasa penasaran, toleransi, tanggung jawab, dan kepedulian dalam kelompok.
Selain itu, siswa-siswa dapat belajar memahami satu sama lain, termasuk
gurunya.
Mengembangkan
Kelompok yang Saling Menghormati dan Bertoleransi
Dengan membangun sebuah
kelompok yang saling menghormati dan bertoleransi, seorang guru membantu
siswa-siswanya untuk merasa nyaman berada di kelas, terlepas dari segala
perbedaan karakter mereka. Tahap ini bermula saat guru menyisihkan waktu untuk
siswa-siswanya mendiskusikan topic-topik yang sedang hangat dibicarakan,
terlepas dari apa rencana pembelajaran tersebut. Contohnya, anak kelas tiga diminta untuk mengesampingkan
tugas matematikanya sementara dan membicarakan mengenai demonstrasi pergerakan
migrasi. Dalam pelajaran ekonomi kelas 11, guru menunda Teori Max weber dan menyediakan waktu untuk
membicarakan aturan baru sekolah yang membuat siswa-siswa kalut. Pelajaran
kesehatan kelas tujuh yang seharusnya membahas mengenai penyakit menular
seksual, dialihkan ke topik lain saat ada saudara kandung salah seorang siswa
di kelas yang menderita penyakit tersebut meninggal akibat over-dosis. Dalam tiap contoh ini, guru menggunakan keahlian
konselingnya untuk merespon kebutuhan siswa yang lebih mendesak, baru setelah
itu kembali ke pelajaran yang memang seharusnya dipelajari oleh siswanya (dan
bekerja keras untuk dapat mengejar ketinggalannya).
Apapun wilayah topiknya, mulai dari
tindak kekerasan yang baru saja terjadi di sekolah sampai acara televisi yang
provokatif ataupun video music terbaru, seorang guru harus berperan sebagai
fasilitator yang dapat membantu siswa untuk mau angkat suara dari apa yang
mereka pikirkan dan rasakan, tentu saja dengan cara yang membangun dan penuh
perhatian. Karena di setiap kelas dan setiap kelompok biasanya ada siswa yang
senang berbicara banyak, dan ada pula yang lebih senang diam, kewajiban guru
adalah untuk memastikan bahwa setiap anak merasa didengar dan dimengerti. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara menentukan batas waktu bicara dan hanya
memperbolehkan satu siswa untuk berbicara satu kali. Misalkan, guru berkeliling
kelas dengan demikian guru dapat memantau seluruh siswa atau justru dengan cara
bertanya pada siswa yang lebih senang diam. Siswa tersebut bahkan dapat dijadikan
sebagai perwakilan kelompok dalam diskusi yang dilakukan. Gunanya adalah untuk
membuat siswa tersebut lebih terlibat dan bertanggungjawab terhadap kegiatan
pembelajaran mereka.
Menyelesaikan
Konflik dan Perselisihan
Ada beberapa waktu dimana seorang siswa
berulah di kelas, ikut serta dalam tindak kekerasan dan perbuatan-perbuatan
lain yang tidak terpuji, atau bahkan mengacaukan kegiatan pembelajaran di
kelas. Dari apa yang telah kita bahas sebelumnya, kita dapat menilai terlebih
dahulu apa yang terjadi pada tingkah laku siswa tersebut.
·
Apa
arti dari perbuatannya?
·
Apa
manfaat yang dirasakan oleh siswa atas perlakuannya tersebut?
·
Apa akibat dari
perbuatannya itu, berdampak baik atau buruk?
·
Apa yang kita
rasakan jika kita menjadi dirinya?
·
Apa yang terjadi
pada kehidupan atau keseharian siswa tersebut baik di sekolah maupun di rumah?
·
Apa tanda-tanda
masalah psikologis yang mungkin dialami oleh siswa tersebut? Depresikah?
Cemaskah? Merasa tersakitikah? Merasa diabaikankah?
Walaupun
kita tidak dapat langsung mengetahui apa yang benar-benar sedang terjadi
padanya, proses ini dapat menahan kita dari berlaku kurang pantas terhadap
siswa tersebut meskipun kita merasa terganggu atau tersinggung dengan
perlakuannya. Proses ini memberikan kita waktu untuk menenangkan diri dan
merefleksikan keadaan sebelum kita merespon semau kita dan bahkan sampai
menimbulkan masalah.
Ini
adalah tugas kita sebagai guru untuk menjaga kesejahteraan siswa, dan bahkan
hal ini jauh lebih penting ketimbang pengajaran apapun yang kita lakukan.
Konselor dapat ditegur untuk tidak berlaku kasar, begitu pun guru sebagai
penyedia keamanan bagi siswa yang mungkin kehidupannya kurang baik, atau bahkan
yang menjadi korban kekerasan lingkungannya. Itulah sebabnya mengapa kita
sebagai guru harus mencari tahu apabila ada siswa yang menyakiti siswa lain,
khususnya karena kebudayaan, ras, agama, jenis kelamin, atapun kepribadian
mereka.
Banyak
konflik yang bisa dihindari jika kita mampu menggunakan keahlian konseling kita
untuk menciptakan suasana di dalam kelas dimana setiap siswanya merasa
bertanggungjawab terhadap kesejahteraan siswa lain. Daripada menunngu
masalah-masalah tersebut muncul, kita dapat membangun kelompok yang memiliki
kepedulian satu sama lain sebagai langkah awal.
Melawan Bullying dan Tindak Kekerasan
Kita
dapat melihat akibat dari mengabaikan tindak kekerasan dan bullying tidak hanya
pada kerugian yang di derita oleh korban, tetapi juga pada caranya menanggapi
kekerasan tersebut. Kita hanya perlu melihat kepada sejarah kekerasan tersebut
di sekolah kita untuk mengingat kembali satu atu lebih kejadian dimana kita
merasa tersiksa, terhina, dan diperolok oleh siswa lain (dan bahkan sesekali
oleh guru). Tiap-tiap pengalaman tersebut menyisakan luka mendalam yang mungkin
dirasakan sepanjang hidup kita.
Kita
dapat melihat contoh dari kekerasan di sekolah ataupun di kelas kita sendiri.
Kejadian lain akan dilaporkan padamu oleh siswa yang menjadi korban ataupun
siswa yang menjadi saksi dari tindak kekerasan. Kebanyakan dari
tindakan-tindakan tersebut berlanjut dikarenakan mereka mendiamkannya dan bukan
melawannya.
Diskusi kelas dapat
membantu siswa menjadi lebih peka terhadap bullying dan tindak kekerasan. Kita
dapat mendiskusikan akibat yang dapat dialami oleh pelaku, korban, dan
penonton. Pembicaraan seperti itu dapat mengarahkan siswa untuk merasakan
penderitaan orang lain dan membuat mereka berpikir kalau-kalau ada teman mereka
di kelas yang menjadi korban tetpai tidak sanggup menceritakannya pada
siapapun.
Diskusi ini mengarah
pada diskusi lebih lanjut mengenai cara yang paling ampuh dalam menangani
masalah bullying, atau untuk meneliti kejadian yang berhubungan dengan masalah
ras, kecurigaan, dan kekerasan antar siswa. Di sekolah, hal ini menjadi
perhatian utama dimana ada siswa baru yang membuat kekacauan di dalam kelas dan
kemudian siswa lain langsung beraksi, dan menjelaskan: “Kami tidak
melakukannya”.
Memperagakan kepedulian dan perhatian yang sungguh-sungguh
Siswa ingin melihat
guru mereka peduli pada mereka. Mereka ingin guru berwenang, membatasi, dan
mempertimbangkan kehormatan bersama untuk individu. Siswa juga ingin dilihat
sebagai individu.
Guru yang menunjukkan
kepedulian melakukan hal tersebut dengan menyusun kelas-kelas dengan cara yang
berarti dan membuat pembelajaran yang relevan dan memotivasi. Mereka harus
mengetahui siswa mereka sebagai individu. Mereka merespon terhadap apa yang
menarik siswa-siswa, juga sensitif terhadap apa yang mengganggu mereka. Mereka
memeriksa untuk melihat apa yang terjadi dalam kehidupan, prestasi dan tantangan
mereka. Hal ini dapat dengan mudah dilakukan dengan berdiri di depan pintu dan
menyambut siswa-siswa ketika mereka memasuki dan atau menyempatkan waktu untuk
berbincang dengan mereka ketika siswa sedang mengerjakan sesuatu. Anda bisa
lebih memahami siswa-siswa Anda dengan mengembangkan sebuah penelitian untuk
mereka untuk menyempurnakan dan atau merespon terhadap desakan jurnal. Cara lain yaitu mengamati siswa-siswa diluar kelas selama
kegiatan ekstra kurikuler. Siswa-siswa senang melihat gurunya duduk
dalam bidang atletik atau dalam sebuah tontonan teater.
Kita memperingati
guru-guru untuk sensitive dalam merespon dan melibatkan semua anak-anak di
kelas. Siswa menyukai guru yang adil, tegas dan konsisten. Guru harus hati-hati
untuk tidak memamerkan sikap memilih-milih. Dengan tidak disadari mereka mungkin menunjukkan pilihan
kepada siswa tertentu. Mengawasi interaksi untuk menjamin
keadilan merupakan hal yang sangat penting. Senyum dan kontak mata dengan semua
anak. Memberi mereka banyak waktu untuk
menggambarkan sebuah pertanyaan atau pernyataan sebelum merespon. Menggunakan
sebuah system untuk menjaga jalur terhadap siapa yang Anda panggil. Anda mungkin ingin menggunakan sebuah daftar nama-nama
atau grafik tempat duduk. Cara tersebut yang Anda dapat yakini bahwa Anda
memperlakukan semua siswa dengan pantas.
Pengaturan
harapan yang tinggi dan pujian prestasi
Harapan yang tinggi menunjukkan kepada siswa bahwa Anda mempunyai keyakinan
pada kemampuan mereka dan akan membantu mereka. Mereka harus tahu Anda percaya
bahwa mereka bisa sukses, dan Anda seharusnya berkata seperti itu. Biarkan
optimisme Anda bersinar. Ketika Anda memanggil siswa, yakinkan untuk memberikan
mereka banyak waktu untuk menyusun respon mereka. Menolong dengan memberikan
isyarat atau petunjuk. Ketika Anda mengawasi kelakuan siswa dengan mengamati
ruangan dan berjalan sekeliling, secara terus menerus mendorong usaha mereka
dengan senyum dan komentar.
Puji prestasi siswa ketika itu pantas. Pujian khusus untuk pekerjaan yang
bagus akan memotivasi. Menggunakan pesan “I” untuk mengatakan kepada mereka
betapa bangganya Anda. Beri selamat atas kesuksesan mereka. Bantu mereka untuk
menyatakan kemajuan mereka. Tergantung pada umur dan budaya mereka, Anda
mungkin ingin melakukan ini secara pribadi daripada secara umum. Anda bisa
menulis catatan untuk siswa dan atau mengirim catatan ke rumah.
Persis seperti Anda akan melakukan percakapan pribadi, gunakan gambaran dan
ringkasan kemampuan-kemampuan untuk membiarkan siswa-siswa mengetahui bahwa
Anda memperhatikan dan mengerti apa yang akan mereka katakan.
Bantuan
strategi dalam kelompok
Kita mulai bab ini dengan menekankan bahwa Anda dapat menerapkan
keterampilan-keterampilan bantuan dalam pengaturan-pengaturan yang lain
daripada pertemuan secara individu.
Walaupun tidak ada pengganti untuk keakraban dan perhatian yang difokuskan
berada dengan anak secara pribadi, hal tersebut sering tidak berguna untuk
menemukan baik waktu maupun kesempatan untuk melakukan hal tersebut untuk
memecahkan sesuatu yang lain yang menyalahi waktu Anda –kertas untuk angka, pelajaran
untuk dipersiapkan, pertemuan untuk dihadiri- yang sudah lebih dari yang Anda
tangani secara nyaman. Bekerja dengan anak dalam kelompok merupakan sebuah cara
alternatif untuk membantu banyak siswa berhubungan dengan persoalan-persolan
yang menyusahkan, terutama jika Anda dapat mengatur cara-cara biasa yang Anda
jalani kelas Anda.
Perbedaan
antara proses dan kelompok-kelompok kelas
Kebanyakan dari latihan Anda dalam kepemimpinan kelompok dibentuk untuk
menolong Anda memberikan informasi dan menilai tingkat materi yang siswa
pelajari. Jadi, Anda dipersiapkan untuk memberikan kuliah, menggunakan bantuan
audiovisual dalam presentasi Anda, merencanakan proyek untuk siswa untuk
bekerja dalam kelompok, membagi kelas kedalam kelompok-kelompok belajar untuk pembelajaran
kooperatif, dan memainkan permainan kelompok dengan anak-anak.
Sebaliknya, proses orientasi kelompok memberikan jenis pengalaman
pendidikan yang berbeda untuk siswa. Ada beberapa cara yang guru secara umum
fokus pada proses. Jika Anda memulai sebuah kelas di awal tahun sekolah dimana
siswa mengembangkan pola tingkah laku, kemudian Anda akan membuka mereka kepada
sebuah metode tertentu yang Anda ingin mereka untuk pelajari. Jika Anda
memfokuskan diskusi kelas pada bagaimana siswa merasa tentang sebuah topic,
kemudian Anda akan bekerja dalam sebuah cara proses orientasi. Hal yang sama
juga benar jika Anda mengadakan beberapa permainan simulasi dan kemudian Tanya
jawab siswa sesudah itu. Jika sebuah isu provokatif atau kontroversi muncul di
kelas, dan Anda mendorong siswa untuk membagi pendapat mereka tentang hal
tersebut dan kemudian membantu mereka menuju beberapa pemecahan, hal tersebut
jelas bahwa proses dari apa yang terbuka adalah hanya sepenting isi diskusi.
Secara spesifik, pengalaman pertumbuhan orientasi ini berbeda dari petunjuk
kelas biasa dalam cara-cara berikut:
·
Penekanan
bukan pada konten/isi. Tidak ada informasi tertentu yang Anda ingin siswa
pelajari dalam proses kelompok. Malahan maksud Anda adalah memberikan sebuah
lingkungan yang aman dimana siswa dapat mengembangkan nilai-nilai, perasaan,
dan kepercayaan tentang diri mereka, orang lain, dan pengalaman-pengalaman
mereka.
·
Partisipan
didorong untuk berbagi reaksi pribadi mereka untuk gagasan daripada gagasan
mereka. Tidak seperti aktivitas kelas biasa yang focus pada gagasan intelektual
atau pengembangan kemampuan, proses kelompok mengharuskan partisipan untuk
berbicara tentang reaksi mereka yang sangat pribadi terhadap apa yang telah
mereka alami dan sedang dialami.
·
Ngobrol,
mengembara, dan focus pada sisi lain tidak diizinkan. Hal
tersebut penting sekali untuk memperhatikan pada apa yang sedang ada dalam
kelompok. Anda tidak membiarkan anak-anak membantah mengenai apa yang orang
lain sedang kerjakan, juga tidak membiarkan mereka mengembara, intelektual,
atau terikat dalam ocehan yang tidak berarti; Anda membuat mereka tetap focus
pada apa yang sedang mereka rasakan dan pikirkan. Anda meyakinkan bahwa waktu dibagi dengan pantas diantara
semua anak.
·
Proses
kelompok lebih berpusat pada siswa daripada guru. Dalam banyak persiapan kelas,
guru berdiri sebelum menyajikan isi. Semua mata dan telinga di dalam ruangan
diharuskan tertuju pada satu orang, orang yang terpenting di ruangan tersebut. Hal
tersebut jarang bahwa siswa mencatat apa yang siswa lain katakan. Dalam proses
kelompok, guru memainkan peranan yang mendukung; anaklah yang lebih banyak
berbicara dan satu-satunya yang keikutsertaanya sangat penting. Peran pemimpin
tidak untuk menunjukkan tapi lebih kepada membimbing proses.
·
Anak
berbicara hanya untuk diri mereka. Kata ganti benda I ditekankan
daripada we atau you. Objek membantu siswa mengungkapkan diri
mereka lebih jujur, menjelaskan kepercayaan diri mereka, dan menanggapi satu
sama lain secara sensitif.
·
Perhatian
guru difokuskan pada dinamik dan proses kelompok. Hal ini tidak berarti apa
yang anak katakan seperti bagaimana mereka mengatakan itu, dan hubungan mereka
satu sama lain, yang menggambarkan perhatian pemimpin. Siapa yang bergaul akrab
dengan mereka? Koalisi apa yang telah terbentuk? Tingkat kohesi apa yang telah
berkembang? Berhubungan dengan apa anak menghindar? Apa maksud dari berbagai
keheningan?
Seperti seharusnya jelas
dari penjelasan terdahulu, proses kelompok secara khas muncul dalam dua cara
yang berbeda. Pertama, sesuatu secara spontan menghasilkan di kelas yang
meminjamkan dirinya dalam proses yang lebih dalam. Mungkin telah ada sebuah tragedi
dalam masyarakat. Mungkin salah satu dari siswa di kelas mempunyai masalah
dimana yang lain bisa berhubungan. Bahkan lebih umum, Anda dapat merasakan
dibawah permukaan beberapa nada tambahan emosi yang kuat terhadap apa yang
siswa katakan, tunjukan, atau mencoba untuk sembunyikan. Tentu saja, Anda tidak
akan memilih untuk memfokuskan pada proses dalam semua hal; jika Anda
melakukannya, Anda akan mempunyai waktu untuk hal yang lain. Selanjutnya,
Anda akan ingin menyalurkan hal-hal dalam arahan ini hanya ketika Anda berfikir
hal tersebut membangun tepat waktu. Keseimbangan adalah kuncinya.
Tipe yang kedua dari proses kelompok yang Anda
akan mungkin gunakan adalah susunan yang disengaja yang merupakan bagian dari
lingkungan pembelajaran. Barangkali Anda akan mempunyai siswa bermain peranan sebuah adegan dari sastra
atau sejarah dan kemudian membuat mereka membicarakan tentang apa yang
digerakkan untuk mereka. Anda dapat menempatkan siswa dalam kelompok kecil dan
menunjukkan mereka untuk membicarakan sesuatu dihubungkan dengan topik tertentu
yang meeka tidak mengerti, dan bagaimana mereka merasa tentang itu. Anda dapat
menjadwal jarak biasa masing-masing minggu dimana siswa dapat membicarakan
sesuatu yang akan mengganggu mereka, atau barangkali hanya tentang sesuatu yang
mereka heran. Dalam semua kasus-kasus ini, pekerjaan Anda adalah untuk
memfasilitasi interaksi supaya siswa berbicara satu sama lain, menghormati
perbedaan pendapat, dan belajar untuk
menanggapi secara tepat.
Jenis
ke dua dari “process group” yang akan Anda lakukan adalah deliberate structure
yang merupakan bagian dari lingkungan belajar Anda. Barangkali Anda akan
meminta siswa memerankan sebuah adegan dari karya sastra atau sejarah dan
selanjutnya meminta mereka menceritakan tentang apa yang telah dilakukan kepada
mereka. Anda dapat menempatkan siswa
dalam kelompok kecil dan menyuruh mereka menceritakan tentang sesuatu yang
berkaitan dengan topic saat itu yang tidak mereka mengerti dan bagaimana mereka
rasakan terhadapnya. Anda dapat membuat
jadwal yang diatur sedemikian rupa dimana siswa dapat menceritakan tentang apa
yang mengganggunya dan barangkali tentang sesuatu yang mereka pikirkan. Dalam semua kasus ini, tugas Anda adalah
memfasilitasi interaksi sehingga siswa dapat berbicara kepada siswa yang lain,
menghargai pendapat yang berbeda, dan belajar untuk merespon secara tepat.
Keuntungan dan Kerugian “group process”
“process
group” memiliki sejumlah keuntungan melebihi membantu secara individu. Contohnya, sebuah krisis dalam suatu komunitas
dapat mengungkapkan bahwa sejumlah anak memiliki kesadaran tentang isu yang
sama (obat terlarang, kekerasan, bencana, dan sebagainya). Anak-anak memiliki
perasaan yang sama dengan yang lainnya dan menyadari bahwa mereka tidak
sendirian dalam merasakan hal tersebut. Dalam kelompok, Anda dapat secara jelas meraih lebih
banyak anak dan membuat waktu Anda lebih efisien dibandingkan dengan percakapan
secara individu. Dengan tambahan,
struktur kelompok menyediakan sebuah sistem dukungan bagi perubahan; mengajar
keahlian siswa untuk menyukseskan mereka dalam situasi sosial; memfasilitasi
suasana keakraban dan kepercayaan, dan yang paling penting adalah menyediakan kesempatan untuk umpan
balik yang membangun dari temannya.
Sejumlah guru juga melaporkan bahwa mengenalkan pengalaman “process
group” pada kelas mereka membuat
pekerjaan mereka semakin menyenangkan.
Mereka merasa seolah-olah mereka benar-benar memberikan suatu perubahan
pada hidup anak-anak ketika mereka dapat mengamati perubahan yang signifikan
pada cara siswanya berpikir, merasa, dan berperilaku dalam waktu yang cukup
singkat.
“Process group” pun memiliki
kerugian karena cara ini memiliki potensi untuk menghasilkan kerugian yang sama
banyaknya dengan kebaikan yang dimilikinya.
Sungguh, lebih dari beberapa orang yang telah menjadi “korban perasaan”
dalam kelompok dikarenakan pemimpin
kelompok tersebut tidak terlatih atau tidak disiapkan untuk menangani situasi
yang kritis. Memimpin “process group”
membutuhkan keahlian yang lebih dan tingkat kompetensi kepemimpinan yang lebih
tinggi daripada melakukan tanggung jawab mengajar biasa atau bahkan bekerja
secara individau dengan anak. Tekanan
teman, kesesuaian yang dipaksa, kurangnya control, dan kerumitan yang bertambah pada situasi
dimana guru dapat mengalami kerepotan apabila tidak dipersiapkan dengan
baik.
Kerugian dan keuntungan
tersebut dapat disimpulkan dalam tabel 5.1. Apabila Anda ingin memimpin
aktivitas grup proses di dalam kelas Anda untuk memfasilitasi kematangan emosi
anak, juga prestasi akademik mereka, Anda seharusnya memperhatikan beberapa
hal:
Keuntungan
|
Kerugian
|
Menggunakan
sumber dengan lebih efisien
Mendorong adanya
keakraban dan kepercayaan
Menyediakan
sistem dukungan untuk perubahan
Mengajarkan
keahlian untuk keberhasilan interpersonal
Menyediakan
kesempatan untuk mengalami pengalaman belajar
Membantu
anak-anak untuk melatih tindak tanduk yang baru
Menyediakan umpan
balik yang sebenarnya
Membuat pekerjaan
guru lebih menyenangkan
|
Rahasia sulit
dijaga
Membutuhkan
keahlian dan kompetensi yang lebih
Memaksa adanya
konformitas dan adanya tekanan teman
Siswa hanya
menerima sedikit bantuan dan perhatian secara individu.
Pemimpin memiliki
control dan pengaruh yang kurang
Korban dapat
terjadi, khususnya ketika pemimpinnya tidak terlatih dan siswa dipaksa untuk
melakukan sesuatu yang belum siap mereka lakukan.
|
a. Jangan mencoba struktur lain tanpa ada pengawas yaitu
yang lebih terlatih (seperti konselor sekolah, pekerja sosial, dan psikologis)
b. Bangun aturan yang jelas dan batasan-batasan yang
dirancang untuk menjaga hak-hak siswa.
Hal tersebut seharusnya disertakan, tapi tidak terlalu dibatasi, setiap
orang mendapatkan giliran, berbicara dengan rasa hormat, berbicara hanya untuk
dirinya, tidak memotong pembicaraan orang lain, dan sebagainya.
c. Jangan memaksa siswa untuk mengungkapkan
informasi pribadi diluar apa yang mereka anggap nyaman. Adanya korban, sering
terjadi ketika orang melakukan apa yang belum siap mereka lakukan.
d. Karena
tekanan teman itu sangat kuat diantara para siswa, hak-hak individu pada setiap
peserta harus dijaga.
e. Sisakan kepekaan terhadap perbedaan budaya dalam cara
siswa dari berbagai latar belakang merespon dalam kelompok seperti ini
f. Pahamilah dengan
jelas bahwa ada waktu-waktu tertentu diamana Anda sebagai pemimpin harus campur
tangan untuk menjaga keamana siswa dan pastikan bahwa kelompok Anda berjalan
dengan baik dan aman.
Kapan Terlibat
dalam Kelompok
Penelitian terhadap kepemimpinan
kelompok yang efektif mrngidentifikasi contoh ketika Anda akan perlu melakukan
sesuatu yang terperinci untuk mencegah orang-orang terluka. Kami merekomedasikan agar Anda mengingat
daftar ini sampai Anda benar-benar menempuh pengalaman sebagai pemimpin
kelompok yang process-oriented.
Intervensi atau keterlibatan dlakukann untuk situasi seperti berikut:
a.
Untuk
menghentikan perilaku kasar atau permusuhan. Anggota kelompok tidak pernah diizinkan untuk tidak
menghormati atau bertindak kasar satu sama lain. Kapanpun Anda menyaksikan
bahwa ada satu atau lebih anak yang memperlakukan yang lainnya dengan cara yang
bisa menyakiti, Anda harus melangkah untuk membantu mengalihkannya: “ Candy,
bagaimana kamu mengatakan hal yang sama
kepada Frank, tapi kali ini dengan cara yang tidak akan menyakiti hatinya?
Lalu, barangkali kamu, Frank, bisa mengatakan kepada Candy bagaimana perasaan
kamu saat ini.”
b.
Untuk memperkuat peraturan yang
sudah setiap anak setujui. Cara yang biasa di awal beberapa process
group adalah menciptakan dan merundingkan peraturan tentang tingkah laku
mengenai perilaku yang dapat diterima dan yang tidak. Pada
umumnya, beberapa pedoman dikembangkan mengenai kerahasiaan, berbicara hanya
untuk diri sendiri, dan menghargai juga peduli selama berinteraksi. Peraturan
pemimpin tidak banak menguatkan peraturan-peraturan ini seperti untuk
memastikan anggota kelompok mematuhinya: “ Ibu peringatkan bahwa Danny datang
terlambat lagi. Bagaimana kalian menanganinya?”
c.
Untuk
menghentikan gangguan dan penyelewengan. Karena waktu berkelompok itu sangat berharga dan banyak
hal yang akan dilakukan, pemimpin memiliki fungsi yang penting dengan menjaga
semuanya agar tetap pada jalurnya dan tidak mengizinkan satupun anggota yang
mendominasi atau mengontrol diskusi.
Beberapa siswa membutuhkan umpan balik yang langsung mengenai gaya
interpersonalnya yang bsa jadi menyakiti atau kontraproduktif : “ Dana, Ibu
perhatikan kamu memutar-mutarkan mata kamu ketika Jon bicara. Banrangkali kamu
bisa membantunya dan membiarkannya tahu bagaimana kamu menanggapi ketika dia
sedang berbicara.”
d.
Untuk
mencontohkan cara yang tepat.
Satu peran yang paling penting yang dapat anda lakukan sebagai guru pada
umumnya, dan sebagai pemimpin kelompok khususnya, adalah untuk menunjukkan cara
bagaimana cara anak-anak bertindak seperti yang Anda inginkan. Contoh ini dapat
dilakukan ketika Anda tampil di depan anak, kehalian yang Anda tunjukkan,
kepercayaan diri, dan kekhidmatan atau bahkan bahasa yang Anda gunakan untuk
mengungkapkan diri Anda sendiri.
e.
Untuk menghilangkan kebosanan dan
kepasifan. Kelompok
dapat menjadi dapat diprediksi dan terasa bosan tanpa campur tangan pemimpin
kelompok untuk mengarahkan apa yang dibicarakan sekali-sekali. Tidak ada
batasan untuk melakukan tindakan yang kreatif yang dapat Anda lakukan dalam
kelompok untuk “intermezzo”- menggunakan humor, tidakan spontan, role-playing,
dan hampir semua hal yang dapat mengembalikan semangat siswa: “ Oke, sepertinya
kalian ngantuk. Mari kita mecoba sesuatu
yang beda. Ibu ingin satu dari kalian berpura-pura untuk menjadi seseorang di
dalam kelompok ini 15 menit ke depan, tapi jangan katakana siapa yang kamu
tiru. Coba kita lihat, apakah kita
bisa mengenali diri kita sendiri.
f.
Untuk membetulkan pikiran yang
irasional. Dalam contoh sebelumnya, kita menyebutkan bahwa
bahasa yang orang pakai itu mereflesikan apa yang ada dalam pikiran
mereka. Dengan mengubah cara kita berbicara kepada diri kita
sendiri, kita juga mengubah persepsi kita dan selanjutnya tindakan yang
berdasarkan pada interpretasi berikut.
Pemimpin kelompok biasanya campur tangan ketika siswa berbicara dengan
cara yang irasional:
Externalizing: “ Bagaimana aku bisa melakukan yang lebih
baik di sekolah ketika semua orang berusaha menyabotase aku?”
Exaggerating: “ Hari ini adalah hari yang paling buruk
dalam hidupku; ini adalah hari yang terburuk karena aku tidak akan pernah
memiliki hidupku.”
Self
Judging: “ Aku adalah pemain bola terpayah yang perna hada. Aku sangat buruk
aku tidak akan pernah baik dalam hal apapun.
Denying
responsibility: “ Ini bukan salahku. Aku hanya sedang sial.”
Distorting:
“ Kalau aku tidak mendapat apa yang aku inginkan, Aku mati saja”
Dalam
beberapa kasus, pemimpin kelompok turun tangan untuk membetulkan cara siswa
mengekspresikan dirinya: “ Yang kamu maksud kalau kamu tidak mendapat yang kamu
inginkan, kamu akan sangat kecewa.”
g.
Untuk menguatkan pernyataan. Sama seperti modifikasi perilaku kelas,
kapanpun anak melakukan sesuatu yang kita inginkan untuk dilanjutkan, dan ingin
anak lainnya meniru, kita dapat menguatkan perilaku tersebut.” Tammy, Ibu
sangat senang cara kamu menyatakan tentang dirimu sendiri, dan kamu sangat
diplomatic dan baik.”
h.
Untuk menyediakan struktur yang
dibutuhkan. Kelompok akan mengalami kebingungan
ketika mereka memiliki terlalu banyak struktur ataupun kurang mendapatkan
pengarahan. Ketika guru membuat
perubahan dari seting kelas menjadi “process group”, mereka cenderung terlalu
mengontrol dalam usaha memastikan pengalaman sukses mereka. Ada juga kalanya kelompok cenderung berbelit-belit
dikarenakan anggota tidak tahu pasti apa yang diharapkan. Secara umum, lebih
baik menyediakan struktur yang lebih pada tahap awal kelompok, dan akhirnya
mengizinkan anak-anak untuk mengasumsikan lebih, dan lebih bertanggung jawab
dengan apa yang dijalankannya.
i.
Untuk menghentikan keluhan. Anak-anak
akan mengeluh tentang guru-guru lain, orang tua mereka, cuaca, kehilangan
kesempatan, atau beberapa kemungkinan lainnya dan litani dari ketidakadilan ini
sering tidak berguna. Satu kebiasaan yang sering kita bicarakan hanya mengenai
hal-hal yang dapat kita lakukan saja: “David, saya menghargai kenyataan bahwa
sulit bagi Anda atas reputasi yang telah Anda buat. Kita tidak dapat melakukan
apapun mengenai masa lalu sekarang ini, tidak juga menghentikan orang lain
mengatakan apa yang mereka suka tentang Anda, tapi kita yakin dapat membantu
Anda untuk bertindak dengan cara yang berbeda di masa yang akan datang.”
j.
Untuk menenangkan seseorang yang
merasa khawatir. Terkadang, kita merasakan tanda-tanda
awal saat seorang anak sangat memperjuangkan sesuatu. Air mata yang hampir
mengalir. Kita mengamati gejolak atau penarikan diri atau amarah. Campur tangan
terkadang diperlukan untuk meyakinkan bahwa seorang anak merasa didukung:
“Donny, Anda terlihat seperti sedang memiliki masa sulit saat ini. Bagaimana
kami bisa membantumu?”
k.
Untuk menghadapi
ketidakkonsekwenan. Konfrontasi langsung ada pada saat
seseorang sedang melakukan sesuatu, seperti penaklukan diri atau penentangan
diri. Meskipun kita mungkin ikut campur tangan pada awalnya, namun kemudian
mereka dapat melakukan pekerjaannya sendiri, khususnya dengan isyarat dari
pemimpin: “Cassandra, Anda terlihat kebingungan dengan apa yang Nathan katakan,
seolah-olah hal tersebut tidak benar dengan apa yang dia katakan sejak awal.
Mengapa Anda tidak memberitahunya apa yang Anda dengar?”
l.
Untuk memberi umpan balik yang
berguna. Hampir sama dengan mengikuti konfrontasi langsung
yang ditunjukkan, kita juga ingin mempertunjukkan cara-cara memberi manfaat
bagaimana kita mengamati mereka. Setelah kita memberi beberapa umpan balik,
anak-anak menuruti kelakuan tersebut dan akan terus melakukannya di waktu lain.
Teorinya, umpan balik sangat berguna saat kita mengikuti beberapa kriteria
seperti:
1) Specific.
Tidak ada yang lebih sia-sia daripada memberi umpan balik yang sama seperti
pada umumnya yaitu tidak memiliki arti. Tipe ini seperti “umpan balik buku
tahunan” yang serupa dengan apa yang anak-anak tulis pada buku tahunannya
masing-masing: “Anda sangat baik hati sekali. Jangan pernah berubah.” Hal
seperti itu mungkin akan terasa baik dalam beberapa menit, tapi setelah itu
efeknya bisa langsung hilang, tidak akan meninggalkan bekas apa-apa. Oleh
karena itu, daripada mengatakan pada seseorang, “Anda tidak diperhatikan dengan
sungguh-sungguh,” lebih baik mengatakan lebih secara spesifik, “saya beritahu
bahwa saat anda berbicara, anda menggunakan nada suara yang lembut dan jarang
melihat kepada orang lain, sehingga orang lain terlihat seperti mengabaikan
apapun yang anda katakan.”
2) Sensitive.
Umpan balik seringkali mengancam-bahkan sangat mengancam. Memang menakutkan
saat mendengar orang-orang mengatakan hal-hal mengenai anda dengan
sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Oleh karena itu, anda
harus lebih berhati-hati dengan cara anda mengungkapkan suatu pendapat,
sehingga murid dapat benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan dan akan
menurutinya. “satu hal yang anda lakukan sangat saya hargai, Mina, ini
merupakan cara yang dapat dimengerti bagaimana anda menyatakan perasaan anda
sendiri. Seperti ada kekuatan dalam kata-kata tersebut. Saya ingin tahu, jika
anda memperhitungkan lebih diri anda sendiri saat anda berbicara.“ Umpan balik
yang baik digabungkan dengan sesuatu yang mendukung dan membangun (sebaiknya
hindari penggunaan kata seperti positif dan
negatif).
3) Supportive.
Tidak hanya dukungan emosional yang harus anda berikan dalam umpan balik
tersebut, tetapi anda juga harus menguatkan pendapat-pendapat dengan
contoh-contoh yang mendukung. Kapanpun saat memungkinkan, hal ini sangat
berguna untuk memberikan ilustrasi dari tingkah laku yang anda kenalkan.
“Dominick, tadi anda melakukan ekspresi muka yang masam di saat orang lain
mengatakan sesuatu hal yang tidak anda setujui. mengerti? Kamu melakukannya
saat ini. Apa yang terjadi pada saya saat apa yang saya lihat dan saya mulai
rasakan, dan tidak anda dengarkan lalu saya berhenti mencoba. “
Meskipun semua
contoh-contoh ini adalah guru-guru yang memberikan umpan balik, pada
kenyataannya, mereka memfasilitasi murid dengan memberi saran-saran lainnya
yang berguna. Guru memerankan tugasnya dengan tokoh yang berwibawa, seringkali
memiliki kekuatan yang besar dan kendali bahwa umpan balik ini dapat diterima
oleh kawan sebayanya.
Variasi-variasi
dari Proses Kelompok
Guru-guru secara rutin
memasukkan aktivitas proses kelompok ini ke dalam kurikulum. Mereka
melakukannya dalam kelas mereka, sebagai tambahan pengetahuan akademik dengan
pengalaman-pengalaman pertumbuhan emosional, dan membantu anak-anak mengatasi
persoalan-persoalan penting dimana mereka mengusahakannya, seperti penerimaan
kawan sebaya, identitas pribadi, penjelasan nilai-nilai, pengembangan emosional
dan moral, masalah dalam suatu hubungan, pengelolaan mental, dan
kesulitan-kesulitan lain yang ada dalam hidup kita.
Para guru menggunakan
struktur-struktur proses karena mereka mengenal beberapa murid yang berusaha
dengan persoalan-persoalan serupa. Seorang anak mendekati anda karena dia
terganggu dengan seorang temannya yang memiliki ibu yang meninggal dunia pada
sebuah kecelakaan mobil, tapi anda telah memberitahu bahwa beberapa orang
lainnya terlihat seperti amat sangat terpengaruh. Beberapa anak terlihat lebih
segan atau malu daripada biasanya. Sedangkan yang lainnya bertingkah lebih dari
biasanya. Beberapa orang tua juga telah melaporkan bahwa anak mereka
mengekspresikan perasaan khawatir akan keamanannya. Dalam keadaan seperi itu,
para guru merasa bahwa dengan membicarakan tentang kecelakaan tersebut secara
terbuka, khususnya dalam hubungan ketakutan anak-anak, akan sangat cocok. Ini
hanyalah satu contoh bagaimana pengalaman dari proses berkelompok mungin
digunakan untuk membantu anak-anak menjelaskan dan menyatakan perasaan mereka.
Contoh lainnya dari proses berkelompok seperti berikut.
Aktivitas-aktivitas
Grup Terstruktur
Latihan-latihan semacam
ini sangat familiar dengan guru-guru yang ingin membantu murid membuat materi
kelas. Mereka dapat mudah membagi sebuah kelas ke dalam subgrup untuk
mendiskusikan bagaimana perasaan mereka misalnya, tentang film yang mereka lihat,
buku-buku yang mereka baca, atau musik yang mereka dengarkan; atau mereka dapat
melakukan serangkaian simulasi yang telah terstruktur dan dilakukan pada setiap
minggu, semester, atau tahun. Biasanya, hasil spesifik yang dihendaki,
seseorang yang membantu anak-anak mencapai kesadaran diri yang luar biasa dan
memahami yang lainnya.
Contohnya, seorang guru
ilmu pengetahuan sosial mempresentasikan sebuah unit diskriminasi. Ia mungkin
memberi muridnya serangkaian aktivitas yang dimaksudkan untuk membantu mereka
menjadi tahu akan prasangka mereka sendiri dan bagaimana tingkah laku
berkembang. Seorang guru seni mungkin menunjukkan muridnya sebuah lukisan dan
meminta mereka untuk menanggapinya secara estetik.
Model tribes dari pembelajaran kooperatif
didasarkan pada kumpulan norma pada kelompok yang terstruktur yang menekankan
cara membagi urusan pribadi dan perasaan-perasaan, menungkapkan hal positif
kepada yang lainnya, dan bekerja sebagai sebuah tim untuk melengkapi tugas yang
diberikan. Aturan-aturan yang dibuat mencakup semua interaksi (a)
diselenggarakan secara bersama-sama, (b) diperlukan perhatian antara sesama,
(c) menghindari ucapan atau ungkapan yang negatif, dan (d) peserta memiliki hak
untuk kebebasan diri. Norma-norma kelompok ini dimaksudkan untuk menciptakan
sebuah komunitas “tribal” antara
murid-murid yang membuat aman untuk mengeksplor bidang baru, mengekspresikan
kreatifitasnya, dan mengembangkan kerukunan tanpa takut akan kritikan,
penolakan, ataupun kegagalan.
Konsisten dengan proses
kelompok, tanggung jawab diubah dari guru ke murid-muridnya untuk menjalankan
aturan-aturan, diskusi, dan memulai interaksi. Tugas guru adalah untuk
memfasilitasi suatu proses dengan menyediakan struktur, menyelidiki pokok
persoalan, menanyakan pertanyaan, mengenalkan aktivitas, dan memberikan tugas
atas usulan. Tujuannya adalah untuk mendorong agar bertanggung jawab dan
memperhatikan tingkah laku.
Struktur-struktur
Fishbowl
Guru bekerja dengan
sebuah kelompok kecil dengan anak-anak berada di tengah ruangan dan membentuk
lingkaran di sekitar mereka. Para pengamat mungkin ditempatkan partner dalam kelompok untuk mengamati
dan memberikan umpan balik setelahnya, atau mungkin mereka diberi tugas
observasi khusus yang berkenaan dengan proses kelompok itu sendiri.
Para peserta berada
pada tempat dimana tidak ada hal kebebasan atau yang bersifat pribadi, kemudian
diberikan pengalaman yang lebih mendalam yang mana mereka mempertunjukkan
prinsip-prinsip atau dasar-dasar yang dapat juga dipelajari oleh para peneliti
yang dialami oleh orang lain. Setelah babak ini, para pengamat dan partisipan
bertukar peran.
Kelas murid-murid dari
sekolah menengah diminta untuk mengeksplor perbedaan gender dengan cara yang dramatis. Anak perempuan di kelas diminta
untuk ke tengah dan diinstruksikan untuk berpura-pura bahwa mereka adalah anak
laki-laki yang duduk mengeliling, bertindak dan berbicara mengenai apapun yang
mereka pikirkan sesuai dengan kebiasaan anak laki-laki.
Sebelum mereka
memainkannya dengan cara yang terlalu berlebihan, sementara peran anak
laki-laki membicarakan hal mengenai sepakbola dan sex, bertindak seperti jock yang maco, dan tertawa dengan
terbahak-bahak selama berdiskusi.
Saat giliran anak
laki-laki datang untuk bertingkah seperti sekelompok anak perempuan yang sedang
bersama-sama, mereka juga memainkan perannya dengan sepenuhnya, memamerkan, dan
bersolek dengan cara seperti yang mereka bayangkan, anak perempuan yang
bertingkah tak berdaya.
Diskusi yang
bersemangat ini kemudian terjadi di dalam kelas, baik anak laki-laki dan
perempuan berbicara mengenai bagaimana perasaan mereka terperangkap dalam peran
mereka. Mereka mengungkapkan perasaan tidak suka mereka dengan tertawa dan
mengejek serta pada akhirnya memutuskan untuk lebih peka terhadap perbedaan gender di masa yang akan datang.
Kelompok-kelompok
Bimbingan
Apabila konselor
sekolah memiliki waktu, narasumber, dan staf-staf yang mendukung, mereka akan
menyediakan banyak waktu untuk kelompok bimbingan dan memperoleh banyak
keuntungan untuk anak-anak. Anak-anak perlu membantu pada bidang-bidang yang
tidak menjadi bagian dari kurikulum akademik. Pada kenyataannya, jika anda
meminta anak-anak untuk membuat daftar pelajaran yang paling mereka sukai untuk
menciptakan kurikulum mereka sendiri, kita mungkin tidak akan menemukan
pelajaran bahasa inggris, matematika, ilmu sosial, ilmu alam, sejarah, bahasa
asing, dan kemanusiaan sebagai mata pelajaran favorit mereka, setidaknya yang
biasa dipelajari oleh mereka. Malahan, kita mungkin mendengar mereka akan lebih
suka untuk mempelajari lawan jenis, hubungan, orang tua, dan topik-topik
menarik lainnya.
Kelompok bimbingan
dicocokan terhadap pembelajaran anak dalam mata pelajaran akademik dengan
pelatihan yang khusus dan bidang pragmatis. Pola ini lebih familiar dengan anda
daripada pola kelompok lainnya karena ini menawarkan instruksi yang bersifat
mendidik. Apakah ditujukan untuk pemecahan masalah atau keterampilan,
eksplorasi karir, atau keterampilan komunikasi, pola kelompok ini mengizinkan
anda untuk menunjukkan informasi praktis mengenai mata pelajaran yang menarik
bagi anak-anak dan kemudian membantu mereka untuk beradaptasi dengan apa yang
mereka pelajari dalam situasi khusus.
Kelompok-kelompok
Bantuan
Sekelompok guru di satu
sekolah daerah menjadi dikhawatirkan oleh beberapa anak yang melaporkan
kekerasan di lingkungan sekitarnya. Para guru mengamati bahwa banyak masalah
akademik dan disiplin yang mereka hadapi, terlihat dipicu oleh apa yang dialami
oleh anak-anak dalam suatu komunitas. Dengan konselor di daerah mereka yang
memiliki banyak pekerjaan dan kekurangan staf, para guru memutuskan untuk
mengadakan beberapa tindakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Kelompok-kelompok
bantuan diorganisasikan di sekolah di bawah bimbingan dari beberapa konselor
yang mengakui bahwa guru-guru sering memiliki banyak pegangan yang lebih baik
dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Para guru tersebut disiapkan dan dilatih sebagai tim yang terdiri dari dua coleaders dan ditugaskan untuk mulai
mendukung kelompok-kelompok di sekolah mereka. Disamping permasalahan
kekerasan, masalah besar yang lainnya terletak pada area penyalahgunaan
obat-obatan terlarang/alkohol (oleh anak-anak maupun orang tua mereka).
Kelompok-kelompok lalu ditargetkan pada dua area ini dan diikuti oleh sebuah
kurikulum yang memberikan kesempatan pada para siswa untuk membicarakan tentang
hal yang sama-sama menarik bagi mereka; menerima umpan balik satu sama lain
tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak; belajar bahwa mereka tidak
sendiri dalam usaha mereka dan lainnya, mereka berbagi rasa takut dan khawatir
mereka; dan akhirnya saling mendukung satu sama lain selama masa penuh rasa
stres ini.
Mensuport Diri Anda Sendiri
Cara terbaik
untuk belajar menjalankan process groups ialah
dengan berpartner dengan seseorang yang lebih tahu daripada Anda. Dengan
seorang coleader yang berpengalaman,
Anda akan menenangkan banyak kekhawatiran karena mamasuki daerah yang tidak
dikenal ini dan juga menyediakan tempat yang aman pada saat keadaan menjadi
sulit. Seorang coleader dapat
memberikan contoh tentang bagaimana cara alternatif memulai, memelihara, dan
mengakhiri acara-acara kelompok. Dia juga dapat memberikan umpan balik yang
berharga mengenai aspek-aspek gaya kepemimpinanmu sehingga Anda dapat
memperbaikinya, setelah setiap sesi berakhir.
Tak masalah apakah Anda memilih partner Anda dari anggota staf Anda
sendiri –konselor, staf administrasi, atau guru lain- atau Anda mengundang
seseorang dari perguruan tinggi lokal untuk mengawasi Anda di lapangan, coleader akan memberikan Anda tambahan
dorongan rasa kepercayaan dan mendukung Anda ketika menjalani pengalaman baru
yang menyenangkan tapi sekaligus menakutkan.
Merespon Kejadian-Kejadian Serius Di Kelas
Salah satu
pengaplikasian terakhir dari keterampilan-keterampilan yang sudah Anda pelajari
dipusatkan pada interaksi-interaksi tertentu di kelas Anda. Guru-guru yang
berpengalaman telah mempelajari berulang-ulang kali bahwa pada saat siswa
bertanya, membuat pernyataan-pernyataan, atau sibuk pada perilaku-perilaku
tertentu, lebih baik menginterpretasikan apa yang sebenarnya sedang dikomunikasikan
sebelum mereka merespon. Dalam hal ini, persis seperti sesi-sesi individual,
Anda mampu berurusan bukan hanya dengan isi dari apa yang sedang dikatakan,
tetapi juga perasaan di balik itu.
Berdasarkan pengalaman kami sebagai
guru pada setting yang berbeda-beda,
kami telah mengumpulkan intervensi-intervensi favorit berikut dalam merespon
siswa di kelas. Meskipun secara teknis bukan merupakan teknik kelompok karena
intervensi-intervensi ini merespon pada siswa secara individual,
intervensi-intervensi berikut dimaksudkan bagi para pendengar seperti halnya
orang tersebut berbicara. Meskipun beberapa dari ungkapan berikut dapat
terlihat sebagai alat yang pintar untuk diingat, dalam setiap kasusnya,
intervensi-intervensi ini mendemonstrasikan nilai-nilai tertentu yang mungkin
Anda harapkan untuk memberikan contoh pada para siswa – keterbukaan,
kejujuran, keterus-terangan, kepedulian, dan kekonsistenan.
6.
Communicating with parents
Komunikasi dengan Orang Tua
Salah satu hal yang paling sulit ketika menjadi seorang
pengajar adalah pengenalan. Walaupun kita sudah berusaha keras dan tekun dalam
mengajar dan memenuhi kebutuhan siswa, sebenarnya sedikit yang dapat kita
lakukan tanpa ada kerja sama dengan orang tua. Anak-anak masih dalam pengaruh
guru sehingga mudah untuk memberi arahan yang penting bagi mereka. Sayangnya,
sekali mereka tidak di sekolah, mereka pasti berada di lingkungan dan budaya
yang berbeda yang berbalikan dengan apa yang mereka kenal di sekolah.
Tanpa kerja sama orang tua, guru hanya akan membantu sedikit
dalam pengembangan kehidupan siswa. Salah satu tugas yang paling penting yang
seorang guru dapat kerjakan adalah untuk melibatkan orang tua sebagai
rekan dalam proses pendidikan. Mengembangkan kepercayaan dengan anak adalah
tugas pokok seorang guru, tetapi jika guru tidak dapat melakukan hal yang sama
dengan orang tua mereka, usaha pendidikan dan bantuan guru akan terbatas.
Salah satu hal yang paling menarik
dalam penelitian psikologi dalam dekade terakhir ini yaitu susunan
keluarga—yaitu, mengenali kekuatan dalam hubungan antara orang tua dengan anak.
Sekarang kita tahu bahwa tidak
masuk akal untuk mencoba memahami tindakan individu anak tanpa mempelajari
konteks keluarganya di mana mereka tinggal. Terdapat gabungan dalam keluarga,
sumber kekuasaan yang tersembunyi, dan komunikasi yang tidak langsung
memotivasi dan memperkuat perilaku secara tidak sengaja di belakang layar.
Implikasi dari dinamika keluarga ini sangat besar untuk guru
yang diharapkan dapat mengerti mengapa anak-anak tertentu bermasalah, dan
tingkahnya itu padahal tidak menguntungkan dirinya. Contoh ini juga dapat
membantu kita mengerti sifat dasar dari komunikasi antara orang tua dan guru:
Jika guru tidak berkoordinasi dengan orang-orang yang tinggal bersama anak
didik, usaha keras hanya akan sia-sia. Jadi, bisa begitu menyeramkannya untuk
sebagian guru. Berkomunikasi dengan orang tua membuka kesempatan bagus untuk mendapatkan
informasi penting mengenai keadaan keluarga siswa dan, kadang-kadang, dapat
memberikan pengaruh yang membangun kepada sikap orang tua sehingga mereka dapat
membantu guru lebih efektif, dan sebaliknya.
Terdapat tiga contoh primer di mana guru berkomunikasi dengan
orang tua dalam waktu yang rutin: selama open
house yang diatur oleh sekolah, dalam perkumpulan tetap, dan selama
panggilan telepon rumah. Dalam setiap keadaan, keahlian konseling yang sama
yang sudah dijelaskan sebelumnya akan sangat berharga untuk menjaga hubungan
ini tetap produktif dan fokus. Guru akan menggunakan strategi yang sama dengan
orang tua seperti dengan siswa: menciptakan hubungan yang kuat, membuat mereka
berbicara mengenai pgurungannya pada berbagai hal, mementulkan apa yang
mendasari perasaan mereka, menunjukkan bahwa kita mendengar dan mengerti
kekhawatiran mereka, mengatur batas yang dibutuhkan, menciptakan tujuan
bersama, dan membentuk rencana kerja sama untuk membuat perubahan.
OPEN
HOUSE
Beberapa sekolah daerah merencanakan
sebuah open house untuk orang tua
untuk mengunjungi guru sebelum tahun ajaran. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan orang tua gambaran mengenai rencana dan kegiatan anak mereka, dan
juga sebagai kesempatan untuk bertemu dengan guru. Hal ini merupakan gagasan
yang hebat, dalam teori; tapi sayangnya, kekacau-balauan sering terjadi, orang
tua dan anaknya yang berlari kesana kemari sementara guru berusaha menjaga
ketentraman.
Biasanya guru hanya akan menghabiskan waktu beberapa menit saja dengan orang tua,
atau terkadang sedikit orang tua dalam satu waktu. Oleh karena itu, sangat
penting untuk menciptakan kesan pertama yang baik. Guru ingin memperlihatkan
keyakinan, ketenangan, dan penge-tahuannya yang banyak, tanpa terlihat sombong
dan angkuh. Pada dasarnya, yang guru coba lakukan dalam waktu yang terbatas itu
adalah membuat dirinya semenarik mungkin sehingga orang tua akan terbuka untuk
berbicara dengannya suatu waktu, ketika interaksi akan berguna.
Mungkin hal yang paling penting yang
guru dapat lakukan dalam pre-sentasinya pada orang tua adalah bertemu secara
kebetulan dengan antusias mengenai pengajaran dan kepedulian guru terhadap anak mereka.
Meskipun hal ini akan hadir sebagai tujuan utama guru yang meliputi
bahan atau isi yang berhubungan dengan ekspetasi guru dan aturan kelas,
sebagaimana yang akan guru lakukan sepanjang tahun, perlu diingat bahwa orang
tua mengecek guru dengan hati-hati untuk melihat apakah guru merupakan orang
yang dapat dipercaya. Seringkali, anak-anak akan pulang dengan keluhan mengenai
guru kepada orang tua mereka (guru bekerja terlalu keras, membosankan, tidak
adil, membenci mereka, berpakaian seperti orang bodoh, dll). Jika
guru dapat bekerja sama dengan para orang tua, mereka akan berhenti mengeluh
dan mendukung usaha guru.
MENELEPON KE RUMAH
Hal yang paling umum, mudah dicapai, dan paling mudah
untuk berkonsultasi dengan para orang tua adalah melalui panggilan telepon ke
rumah. Hal ini mempunyai beberapa
keuntungan seperti format yang lebih informal, tidak berbahaya, dan lebih
nyaman dibandingkan dengan pertemuan terjadwal.
Di sisi lain, beberapa panggilan biasanya dilakukan pada waktu malam
hari, yang akan menyita waktu pribadi guru.
Banyak guru memulai tahun ajaran dengan panggilan awal ke
rumah. Mereka memperkenalkan diri mereka
pada para orang tua dan menceritakan sedikit mengenai pengalaman mereka dan
rencana mereka dalam waktu yang dekat ini.
Meskipun, hal ini mungkin membuang waktu, hal ini mungkin akan menutupi
hal-hal yang seharusnya dihadapi dalam acara open house.
Secara umum, perlu diingat bahwa kegiatan menelpon paling
sukses dilakukan apabila membawa masukan yang positif dan dapat
mengidentifikasi permasalah-permasalahan kecil. Metode ini berguna untuk
menjaga para orang tua untuk mengetahui informasi terbaru akan berbagai
peristiwa di sekolah dan juga untuk memberi laporan perkembangan yang pendek dan memberi informasi terbaru.
Berikut ini merupakan beberapa contoh dari tipe
komunikasi melalui telepon:
a.
“Saya ingin guru mengetahui
bahwa saya kehilangan Maya di kelas sebelumnya minggu ini. Dia sangat membantu
saya di kelas.“
b.
“Saya ingin
memperingatkan guru bahwa anak laki-laki guru, akan mempunyai pekerjaan rumah
harian untuk beberapa minggu ke depan. Sejauh ini, dia melaksanakannya dengan
baik, dan saya ingin memastikan bahwa kita dapat melanjutkan perkembangan yang
sudah ada.“
c.
“Saya hanya ingin
guru tahu bahwa anak perempuan guru mempunyai peranan yang besar dalam diskusi
hari ini. Saya tahu biasanya dia pendiam, namun dia menyatakan beberapa hal
penting. Saya cukup terkesan.“
d.
“Anak laki-laki
guru mempunya energi dan antusiasme yang sangat besar. Saya menilai bahwa ia
sedikit terpengaruh pada suatu waktu tertentu, meskipun ketika ia mengkonsumsi
banyak permen, khusunya saat jam makan siang tiba. Saya ingin tahu apakah guru
melihat gejala yang sama di rumah?“
Semua kemampuan konseling yang telah dikemukakan
sebelumnya akan muncul saat menghubungi rumah para siswa. Karena guru tidak
akan dapat mengungkapkan ketertarikan guru dengan sikap nonverbal, lebih
penting untuk menggunakan kemampuan verbal agar para orang tua mengetahui bahwa
guru mengikuti mereka. Hal ini mungkin
akan terdengar sangat mendasar, namun guru akan terkejut manakala mengetahui
betapa pentingnya hal kecil tersebut untuk memproduksi suatu pengalaman yang
positif. Perlu diingat, guru hanya mempunyai beberapa menit untuk membuat kesan
yang bagus, menyampaikan pesan guru, dan mengumpulkan informasi yang guru
butuhkan. Selain itu, perlu diingat juga
bahwa guru tidak mengetahui sebagus mana timing guru dalam menelpon; pastikan
bahwa orang tua mau mendengarkan dan menerima saran serta bersedia sebelum guru
memulai pembicaraan. Jika tidak, tanyakanlah waktu yang tepat untuk menelpon
kembali.
Secara umum, terdapat beberapa alasan mengapa guru harus
menelpon ke rumah:
a.
Untuk
memberitahukan orang tua bahwa anak mereka melakukan suatu hal yang sangat
berarti: “Anak laki-laki anda telah sangat membantu saya hari ini. Ketika
anak-anak lain mulai ribut, Ia menyuruh mereka untuk diam. Saya hanya ingin anda tahu bagaimana berbakatnya Ia menjadi seorang
pemimpin.”
b.
Untuk
memberitahukan orang tua mengenai pencapaian akademik: “Anak perempuan anda mendapatkan
nilai 95% pada test yang dilaksanakan kemarin di kelas. Hal itu merupakan yang terbaik yang dapat Ia
lakukan hingga saat ini.”
c.
Untuk
mencari informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan guru: “Anak perempuan anda memberitahu saya bahwa Ia mempunyai permasalahan
dalam berkonsentrasi dan dia telah menemui seorang spesialis mengenai hal
tersebut. Bisakah guru memberi tahu saya apa yang terjadi dan saran apa yang
guru punyai untuk membantunya?”
d.
Untuk mendapatkan
dukungan dari orang tua ketika seorang siswa tidak patuh: “Meskipun anak guru
mempunyai potensi yang bagus, sepertinya Ia tidak akan lulus kecuali Ia mulai
mengerjakan tugas-tugasnya.”
e.
Untuk memberi
peringatan kepada orang tua mengenai perubahan sikap dari yang telah kita
temukan: “Saya memperhatikan bahwa si
kembar terlihat sedikit capek minggu ini.
Saya ingin tahu apakah mereka sakit, atau telah terjadi sesuatu yang
mengganggu pikiran mereka belakangan ini.”
Karena jadwal kerja orang tua dan waktu keluarga di sore
hari, banyak guru yang lebih memilih menelpon di pagi hari setelah anak-anak
meninggalkan rumah dan sebelum sekolah dimulai agar dapat berhubungan dengan
orang tua sebelum mereka pergi untuk bekerja.
Sebelum guru menelpon orang tua, carilah tempat sepi agar
guru mendapatkan privasi dalam menelpon.
Kerahasian tidak perlu dikompromikan.
Pastikan guru mempunyai waktu yang cukup untuk berkomunikasi. Jika guru merasa terburu-buru, tundalah
telepon guru terlebih dahulu. Persiapkan
opini pembuka guru. Buatlah list dari poin-poin penting yang ingin guru cari
tahu. Guru akan menginginkan penjelasan
dari apa yang telah terjadi sebelumnya
dan jenis target kesuksesan yang gagal dicapai, dan mengidentifikasi tujuan
yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
Mempunyai contoh identifikasi spesifik yang dapat digambarkan atau
dijelaskan. Akan sangat membantu apabila guru mempunyai daftar kelas atau buku
absen dan contoh-contoh pekerjaan yang berguna sebagai referensi jika
dibutuhkan.
Saat
melakukan penelponan ke rumah, pentinglah untuk memulai pembicaraan dengan
memperkenalkan diri guru dan menyiapkan nada positif dalam pembicaraan.
Bersikaplah sopan dan bersahabat. Bicaralah dalam pola yang objektif saat
menjelaskan keadaan terakhir. Berikanlah
alasan mengapa guru menelpon. Tanyalah para orang tua untuk menyajikan
informasi yang mungkin akan berguna dan berhubungan dengan situasi yang
ada. Ingatlah, guru sedang mencari
dukungan dan bantuan dari para orang tua.
Dalam
situasi yang rumit, guru mungkin akan mendapat reaksi yang emosional dan
pembelaan diri. Pada posisi ini, kemampuan konseling akan sangat berguna untuk
merefleksikan rasa marah yang ada dengar dan merangkum informasi yang tengah
dibuat. Guru perlu memberikan waktu bagi para orang tua untuk mengekspresikan pgurungan mereka. Jangan lupa untuk
menyatakan kembali apa yang guru dengar dan merefleksikan perasaan guru yang
sebenarnya. Mintalah bantuan dan dukungan dari orang tua untuk terus mendukung
apa yang telah dan sedang dikerjakan untuk siswa atau untuk membantu siswa
untuk membuat perubahan di masa yang akan datang.
Orang
tua membutuhkan kesempatan yang cukup untuk mengajukan pertanyaan, meminta
klarifikasi, dan mencari alternative lain sebagai solusi untuk suatu
permasalahan. Mereka memberikan kuasa dalam proses membantu siwa dalam mencapai
kesuksesan individu, social, dan akademik di sekolah. Berdiskusi dengan orang
tua dapat menjadi scenario yang memungkinkan di masa yang akan datang.
Koordinasikanlah hasil kerja guru dengan para orang tua untuk menciptakan rencana
yang dapat dilaksanakan.
Agar
panggilan telepon dapat membawa suatu kedekatan, pertama-tama rangkumlah
poin-poin penting dari pembicaraan, dan kemudian cek lah pemahaman dengan para
orang tua atau wali. Pada akhirnya, putuskan waktu untuk melakukan telepon
selanjutnya di masa yang akan datang untuk menggali informasi lebih banyak lagi
dan melakukan evaluasi.
Jika
pembicaraan berkembang menjadi konfrontasi, tidak nyaman, dan atau tidak
produktif, akan lebih baik jika komunikasi telepon tersebut diakhiri. Guru
dapat menjelaskan dengan diplomasi bahwa waktu guru terbatas dan membuat
rencana untuk pertemuan secara langsung (dengan atau tanpa kehadiran
administrator atau konselor). Pastikan setelah telepon berakhir guru menulis
rangkuman pendek dari apa yang telah didapatp, disetujui, dan kapan guru akan
menggali lebih banyak informasi lagi.
KOMUNIKASI
ELEKTRONIK
Salah
satu alternative atau tambahan, untuk pembicaraan telepon adalah untuk
berkomunikasi dengan para orang tua melalui e-mail. Pesan elektronik sangatlah
bagus untuk tanggapan atau reaksi yang cepat untuk sebuah pekerjaan yang telah
diselesaikan dengan baik dan laporan perkembangan pendek. Perhatikan pengejaan dan tguru baca yang guru gunakan. Ingatlah, juga, bahwa guru tidak selalu dapat
memstikan bahwa bentuk komunikasi ini akan diterima dan dibaca secepatnya.
Kerahasiaan juga dapat menjadi masalah, jadi sangat lebih baik untuk mengecek
dengan orang tua sebelumnya sebelum mengirim pesan elektronik. Sangatlah
bijaksana jika guru tetap mengingat bahwa guru menyajikan suatu rekaman
tertulis atas pernyataan guru yang suatu hari dapat digunakan untuk kepentingan
yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Halaman-halaman
web dan situs-situs blog juga dapat sangat bermanfaat sebagai salah satu cara
berkomunikasi dengan para orang tua, dengan tetap memberitahukan orang tua
mengenai kegiatan yang sedang berlangsung di kelas guru. Kegiatan kelompok
ataupun individual, dan newsletters, dapat disajikan dalam Web sehingga para
orang tua dan teman-teman mungkin dapat mengakses informasi tersebut.
Pertemuan Orang
tua-Guru
Duduk
di atas memo dan pengumuman di kotak surat sekolah guru bahasa Spanyol, yang
merupakan bentuk permintaan pertemuan orangtua dari ibu Susie. Susie, seorang
siswa kelas sembilan, adalah seorang gadis yang cukup pendiam. Meskipun ia
adalah seorang pemandu sorak, ia tidak benar-benar membaur dengan siswa lain.
Dia bisa digurulkan, selalu memiliki buku-buku dan pensil di kelas, dan
menerima nilai rata-rata. Dengan suara lembut, Susie menjawab ketika dipanggil,
berpartisipasi dalam kegiatan, dan tidak pernah berbicara keluar dari
gilirannya. Setiap guru akan senang mendapatinya di kelas. Guru bahasa
Spanyolnya hanya bisa bertanya-tanya pada tujuan dari konferensi ini.
Dia
mulai menyusun pertemuan selama periode
persiapan nya. Pertama, dia menyiapkan salinan deskripsi mata pelajaranya, yang
termasuk harapan kelas dan prosedur penilaian. Lalu, ia membuat daftar semua
tugas, kuis, dan tes ia diberikan, bersama dengan nilai Susie. Selanjutnya, dia
mengumpulkan contoh-contoh kerja Susie untuk menunjukkan ibunya, diikuti oleh
kumpulan tugas-tugasnya. Akhirnya, guru melihat daftar dari orang tua yang
telah masuk di rumah yang terbuka untuk melihat apakah ibu Susie telah hadir
dan memeriksa kartu teleponnya untuk melihat apakah ia pernah berbicara
dengannya sebelum dengan alasan apapun. Dia telah lama belajar untuk
mempersiapkan hal-hal yang penting yang
sangat penting sebelum bertemu dengan beberapa orangtua.
Setelah
sekolah, guru menata ulang perabotan di ruangan itu, menempatkan dua meja siswa
bersama-sama sehingga mereka dapat berhadapan satu sama lain. Dia menyusun
semua bahan dan kemudian duduk dengan cemas bertanya-tanya apa yang ada damal
pikiran Mrs Tanner. Dia mengetahui dengan cukup cepat. Selama konferensi, ia
mengetahui bahwa itu merupakan keputusan Susie untuk mengambil kelas bahasa
Spanyol meskipun ibunya dan konselor memutuskan agar dia menunggu sampai kelas
10. Selain itu, Mrs Tanner mengungkapkan bahwa putrinya adalah seorang perenang
yang kompetitif dengan tahap peringkat yang menjanjikan yang akan kehilangan
beberapa hari sekolah sementara berpartisipasi dalam pertandingan. Dia khawatir
tentang nilai-nilai Susie. Sang guru terus mendengarkan dan mendorong orangtua
untuk bicara: Dia belajar bahwa Susie memang sangat pemalu dalam situasi
tertentu, meskipun dia pemandu sorak. konferensi Mrs Tanner memberikan wawasan
guru dengan tambahan dan latar belakang informasi tentang perilaku siswa nya.
Dia mengembangkan apresiasi Susie, tujuan dan tekad untuk meraih tujuan-tujuan.
Dia berada di posisi yang lebih baik untuk membantu Susie di masa depan.
Pertemuan ini melibatkannya secara individu untuk memeriksa bahan praktek yang
disajikan di kelas, tugas makeup jadwal, dan memastikan dia merasa nyaman di
kelas sebelum melibatkanya dalam diskusi.
Sering
kali, meskipun konferensi orang tua-guru menempatkan guru pada posisi harus
mempertahankan diri. Pertanyaan seperti, "Apa yang orang tua inginkan
dariku?" dan "Siapa yang orang tua pikirkan?" terlintas dalam
pikiran. Kami menyiapkan daftar balasan, seperti, "Saya tidak memberikan
terlalu banyak pekerjaan rumah," tes saya tidak terlalu keras,
"dan" Saya tidak membebani anak Guru". Namun, biasanya, konferensi
ini bermanfaat dan memotivasi. Orang tua ingin anak-anak mereka untuk
melakukannya dengan baik. Mereka ingin guru membantu anak-anak mereka.
Informasi yang mereka berikan, memberi Guru wawasan penting yang memungkinkan
Guru untuk menyusun suatu rencana. Dalam contoh sebelumnya, guru belajar tentang topik yang ia bisa gunakan
untuk membuat Susie berpartisipasi dalam kelas. Selain itu, upaya tim dapat
membantu memastikan bahwa seorang siswa tetap berada di jalan menuju sukses.
Dalam
kedua contoh, manfaat dari konferensi orang tua-guru yang disorot:
1.
untuk
mengumpulkan informasi berguna tentang minat dan kemampuan anak.
2. untuk
mengamati dinamika keluarga dalam tindakan dan petunjuk catatan yang mungkin
dapat menjelaskan perilaku anak
3. untuk
merekrut bantuan orang tua sebagai mitra dalam proses pendidikan
4. untuk
bekerja bersama dengan orang tua untuk mencapai tujuan yang disepakati
bersama-atas
Memimpin Sebuah Konferensi yang
Konstruktif
Dalam
banyak hal, sebuah konferensi orang tua-guru adalah seperti bermain
improvisasi: Ada script umum yang harus diikuti, tetapi dengan banyak ruang
untuk tindakan spontan. Guru adalah direktur serta salah satu karakter utama.
Orang tua dan anak dari seluruh pemain, meskipun mereka mungkin tidak jelas
tentang peran mereka. Masing-masing dari guru mungkin melakukan latihan sebagai
bagian dari antisipasi tentang apa yang mungkin orang lain katakana atau
lakukan. Pemikiran yang hati-hati perlu diberikan kepada setiap orang agar
kinerja berjalan lancar.
7.
Consulting effectively with other professional
Tak peduli betapa pandai dan terampil Anda dalam proses
konseling; tak peduli betapa menjadi nyaman dan mahir Anda dalam peran yang
beragam yang anda mainkan; tak peduli betapa cakap Anda dalam berkomunikasi
dengan yang lain , menilai permasalahan-permasalahan anak, memahami
permasalahan-permasalahan pokok mereka, dan merancang strategi penolong jitu---
Anda masih membutuhkan pertolongan dari beberapa ahli dan spesialis lain pada
pekerjaan Anda. Pada kenyataannya, guru
terbaik yang berguna pada peran konseling adalah siapa saja yang mampu
mendeteksi secara akurat bahwa permasalahan itu ada dan tahu di mana dan pada
siapa harus mengikuti petunjuk sang ahli.
Para Guru tidak hanya sebagai
seorang konsultan untuk yang lain, seperti orang tua dan anak, tetapi mereka
membutuhkan bantuan para ahli ketika mereka memerlukan pertolongan khusus. Anda
akan meminta pertolongan dari luar untuk beberapa alasan:
a. memperoleh
keuntungan dari para ahli yang berada di luar keahlian Anda
b. membantu
Anda melihat pada solusi yang cerdas atau inovatif
c. memperoleh lebih banyak pemisahan dan
pandangan objektif pada apa yang sedang Anda alami
d. Memperoleh
pertolongan yang akan memikul tugas-tugas Anda karena Anda tidak punya waktu
atau keinginan untuk menyelesaikannya
e. Memberi
Anda pelatihan pada area khusus kebutuhan
f. Memberi
Anda pandangan multikultural
Sesekali Anda berjalan ke
dalam gedung sekolah, Anda akan sadar bahwa Anda tidak sendiri. Anda akan
dikelilingi oleh orang yang sepertinya akan ke luar dari jalan mereka untuk
menolong Anda--- guru Anda sendiri. Segera, Anda akan memiliki kesempatan untuk
bekerja sama dengan orang yang mengajar pada level atau area yang sama dengan
Anda. Di sebuah sekolah yang besar, kepala departemen akan bertindak
sebagai pendukung untuk Anda.
Berkonsultasi
Dengan mentor
Beberapa sekolah akan
mempertemukan anda dengan seorang pembimbing yang mungkin saja kepala
departemen atau seorang kolega yang berpengalaman. Seorang pembimbing akan
menuntun Anda melalui sejumlah rutinitas sekolah, prosedur, ritual, dan
kertas-kertas yang harus diisi. Orang semacam ini bisa membantu Anda ketika
Anda berhadapan dengan permasalahan-permasalahan siswa yang kelihatannya berada
di luar keahlian Anda. Sebuah ide bagus berkonsultasi dengan kolega yang kamu
percaya pada saat Anda merasa jenuh karena Anda akan sering ---tak
terhindarkan--- ketika siswa menghampiri
Anda dengan segala perhatian dan permasalahannya .
Beberapa distrik memiliki
program pengenalan resmi untuk para guru yang baru pada sekolah dan / atau
beberapa tipe program guru awal yang mendukung penyaji bertemu dengan guru yang
berpartisipasi pada sebuah basis regular pada sebuah seri aktivitas pembangunan
professional. Hubungan pembimbing-anak didik itu akan menyokong Anda di waktu
stress dan menyediakan seseorang untuk merayakan keberhasilan Anda. Pembimbing
yang baik menyediakan dukungan emosi dan pemahaman pengalaman-pengalaman Anda.
Pembimbing bisa membantu Anda
fokus dan berpikir pada sebuah cara kolaboratif. Pada kegiatan koseling,
sesekali Anda mengidentifikasi atau memperhatikan sebuah masalah, dua di antara
Anda akan menggali topik yang muncul,
menguji kemungkinan-kemungkinannya, dan mengidentifikasi satu untuk Anda coba.
Kemudian Anda akan menuju pada apa yang terjadi dan menggambarkan hasilnya.
Terapkan di pikiran Anda
bahwa pelatihan yang baru saja Anda terima berkaitan erat dengan kecakapan
konseling untuk guru-guru, Anda akan tahu lebih banyak dibanding dengan yang
lain tentang cara-cara efektif dalam membantu memecahkan permasalahan
anak-anak.
Berkonsultasi
Dengan Guru-Guru Yang Lain
Guru-guru
yang lain juga tersedia untuk memberi bantuan. Mereka akan menolong Anda
menempatkan kemelut dalam perspektif yang benar, menunjukkan kepada Anda
trik-trik jitu, memberi tahu Anda tentang latar belakang para murid jika Anda
memang menginginkannya, dan memaparkan tradisi-tradisi sekolah.
Ketika
Anda membangun hubungan dengan anggota-anggota di sekolah, termasuk penjaga
sekolah, penjaga perpustakaan, pemantau gedung, dan sekretaris, Anda akan
menemukan orang-orang yang berpaling dari Anda dan orang-orang yang berpaling
kepada Anda.
Berkonsultasi
Dengan Pengajar Di Universitas Lokal
Para
pejabat pendidikan, instruktor dan pengawas sangat ingin menyediakan bantuan
bagi para guru yang mengalami kesulitan atau yang secara sederhana mempunyai
kemampuan dalam menangani masalah.
Universitas daerah akan melayani sebagai sebuah sumber bagi anda. Anda bisa mengundang pengajar Perguruan
Tinggi (dengan ijin dari pimpinan anda) untuk menunjukkan teknik pendidikan
mutakhir di kelas anda dan/atau menemui mereka untuk mengkritisi gaya mengajar
anda. Mereka bersedia untuk
menyelenggarakan seminar bagi anda dan staf anda dalam bidang pilihan tertentu,
dan banyak yang akan senang untuk berkonsultasi dengan anda terhadap
metode-metode, material, manajemen, perilaku dan perhatian lainnya yang mungkin
anda punya.
Universitas
mungkin telah mendirikan kelompok-kelompok yang memenuhi dasar-dasar
reguler. Mereka sering mengadakan
konferensi sepanjang hari dan menawarkan workshop bagi guru-guru setempat,
kelompok-kelompok tersebut memberikan kesempatan pada nda untuk berkonsultasi
dengan rekan sejawat anda, untuk mengembangkan keterampilan anda.
Sekelompok
guru di sebuah sekolah dasar telah berkonsultasi mengenai peringkat yang tinggi
terhadap orang tua tunggal yang tinggal bersama anaknya. Dikarenakan pare konselor di daerah-daerah di
bayar dengan mahal, mereka berjumlah sedikit, jika ada, layanan-layanan
ditawarkan untuk melihat apakah dia akan mendukung maksud mereka untuk mulai
mendukung kelompok-kelompok bagi anak-anak yang mengalami masalah terkait
dengan perpisahan orangtua mereka.
Bersama, mereka telah memutuskan untuk merekrut dampingan dari pengajar
di Universitas, yang telah melatih mereka dalam hal keterampilan dan cara-cara
pengembangan program tersebut. Ketika
kelompok-kelompok telah memulai , konselor pengajar pendidikan yang tetap
berusaha untuk menyediakan pengawasan berkelanjutan.
Berkonsultasi Dengan Konselor
Biasanya,
guru BK mengkhususkan perhatiannya dalam menguji dan menilai untuk menempatkan
anak-anak pada program khusus. Meskipun demikian, sebagai penambahan mereka
dalam untuk penyiapan mereka dalam pelayanan, guru BK menawarkan banyak
dukungan dan informasi dalam berbagai area, dan perbedaan setiap indivisu dalam
cara belajar dan kelas yang penuh semangat untuk kebutuhan di berbagai segi dan
strategi pengaturan tingkah laku yang efektif.
Mereka
tidak hanya menawarkan keahlian khusus dalam penyelesaian masalah dengan murid
secara individu, tapi juga pelayanan untuk semua murid. Mereka menawarkan
program dalam berbagai topik seperti bandingan kesulitan, tes kegelisahan,
harga diri dan kesepian. Selain itu, mereka akan membantu Anda dalam
mengidentifikasi murid yang bermasalah dan memberikan program untuk mereka.
Ketika
Anda mendapatkan masalah, Anda mungkin merasa bersedih dalam mengetahui Anda
tidak sendiri. Di beberapa sekolah, hal pertama yang harus dilakukan adalah
mencoba untuk menyelesaikan masalah di kelas. Jika tidak berhasil, selanjutnya
Anda perlu menunjukan masalah tersebut di pihak sekolah yang mempunyai tim
ahli. Kemudian, jika tetap bertahan, campur tangan komite mungkin akan membuat
rujukan formal untuk guru BK. Di sekolah lainnya, guru BK tersedia untuk
bekerja bersama dengan seorang guru secara langsung. Kedua situasi tersebut
memberikan Anda untuk menilai keahlian khusus dari pelatihan professional
khususnya untuk menilai kesulitan murid dan untuk menggunakan program untuk
perbaikan.
Melihat
Seorang Konselor Sebagai Konsultan Pribadi Anda
Sebuah ciri yang unik dari
konseling sebagai sebuah profesi adalah bahwa seseorang tidak membutuhkan untuk
memiliki sebuah ganguan emosional atau bahkan sebuah masalah untuk dicari
bantuannya. Apabila seorang profesional
mental lainnya seperti psikolog, dan spesialis yang merawat ganguan mental yang
cukup parah, para konselor adalah ahli-ahli yang menolong orang dengan
masalah-masalah normal kehidupan.
termasuk kedalam hal ini,tetapi tidak terbatas pada, memiliki
masalah-masalah penyesuaian diri, merubah kehidupan, membangkitkan karir
seseorang, menemukan arti dalam kehidupan seseorang, membangun pemahaman
diriyang lebih baik, memperbaiki hubungan-hubungan yang sulit, merencanakan
masa depan, meminimalisasi stress, atau berkerjasma dengan maslah-masalah
lainnya yang manusia hadapi sebagai pertahanan akan hidup.
Walaupun mengajar adalah
pekerjaan yang mendapatkan upah, mengajar dapat pula membawa stress, tanggung
jawab, dan komitmen-komitmen yang seolah-olah sangat berat bagi seseorang untuk
dapat diharapkan bertanggung jawab untuk menanganinya. Sebagai figur yang memiliki wewenang, anda
akan menjadi target bagi beberapa anak yang berharap untuk keluar dari
frustrasi dan kebencian. Terkadang anda
akan terperangkap dalam, perang antara,
staf administrasi, para orang tua, dan anak-anak, dengan tidak adanya tempat
pelarian. Lebih lanjut, the burnote rate dalam mengajar
sangatlah tinggi hal-hal yang diharapkan untuk anda.
Memutuskan untuk mencari
pelayanan-pelayanan dari seorang konselor (mungkin dirujuk oleh konselor di sekolah anda) sebagai
konsultan pribadi anda dapat membantu anda dari aspek-aspek sebagai berikut:
a.
Seorang
ahli sebagai seorang klien dapat menolong anda mengimprove keterampilan
menolong anda. Dengan melihat seorang
profesional bekerja, dengan mencatat pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk anda,
anda akan dapat mengadaptasi strategi-strategi pada situasi anda pribadi.
b.
Anda akan mendapatkan kenyamanan, sisitem
pendukung kepercayaan diri yang akan memberikan anda peluang untuk bekerja
dalam situasi yang stress dan concern tanpa harus beban keluarga anda dan
teman-teman anda.
c.
Anda
dapat memotivasi diri anda sendiri untuk tumbuh dan meneruskan belajar mengenai
aspek-aspek mengenai funngsi-fungsi anda yang anda harapkan untuk ditingkatkan.
d.
Anda
dapat bekerja dalam kesulitan-kesulitan tertentu yang muncul tiba-tiba dalam
hidup anda. Isu-isu yang mana guru-guru
yang rawan untuk memasukkan sebuah ketakutan akan kegagalan, rasa
ketidakpastian seperti apakah imbalan dari profesi adalah bernilai kekesalan,
rasa kemandekan, dan konflik-konflik dengan rekan kerja dan staf administrasi.
e.
Anda
dapat melawan dengan efek-efek deleterious
dalam kehidupan kelas. Dalam basis
regular, anda akan setuju dengan anak-anak yang tidak ingin dikontrol oleh
anda, beberapa akan membangkang kepada anda.
Ketakutan dan air mata mewarnai semua, hingga pada akhirnya, anda akan
memulai merasakan efek-efek yang lebih serius, tentunya, anda telah membangun
keterampilan meniru untuk menolong anda tetap berenergi.
Berkonsultasi
dengan Kepala Sekolah
Penyelenggara juga dapat
menjadi sebuah sumber inspirasi yang hebat, dorongan, dan pembimbing. Mereka adalah penasehat di dalam perasaan
terpercaya dimana seseorang di sebelah mu yang mana menjadi fungsi utama yang
membuat pekerjaanmu lebih mudah.
Mungkin satu dari tantangan
terbesarmu adalah untuk mengembangkan sebuah hubungan pekerjaan dengan
penyelenggara yang mengevaluasi pekerjaanmu sehingga kamu akan merasa nyaman
ketika situasi sulit datang pada mu.
Hubungan seperti diatas tidak dibangun hanya dengan sekejap, kepercayaan
bertambah secara perlahan. Tentu saja,
kamu dapat membantu selama proses dari pada menunggu bantuan dari orang
lain. Undanglah kepala sekolah keruangan
mu untuk melihat proyek yang telah murid kreasikan atau sebuah papan bulletin
yang di temple sebagai bantuan mengajar.
Undanglah ia untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelas. Strategi ini menawarkan kesempatan pada
kepala sekolah untuk terlibat dalam wilayahmu, dan ini juga mengijinkannya
mengetahui apasaja yang terjadi dalam kelas mu.
Bicaralah pada kepala sekolah dengan baik, memberikan umpan balik,
contohnya, dalam sebuah pertemuan yang berjalan lancar, atau di dalam kegiatan
luar kelas, atau dalam sesi pengembangan staf kamu secara khusus menemukan
arti. Melaporkan dalam perkembangan kinerja komite. Mendekatinya dengan ide-ide atau saran untuk
perubahan.
Staf sekolah merupakan orang
yang ahli menyelesaikan persoalan.
Ijinkan mereka mengetahui ketika kamu membutuhkan asisten.
Mereka sangat bersahabat
dengan frustasi dalam mengajar, walaupun mereka mungkin membutuhkan untuk
diingatkan dalam kesulitan yang spesifik yang kamu alami di lapangan. Apakah sekolah mu menjadi tempat yang terbaik
dimana kamu pernah bekerja atau lahan sendiri dari rintangan yang berpotensial
dan membahayakan berdasarkan besarnya bagian dalam sebuah hubungan yang menempa
mu dengan staf dan kepala departemen.
Apakah dalam bidang industry atau pendidikan, mengembangkan sebuah
hubungan dengan pengawas yang akan secara berpotensial menjadi penasihat yang
penuh perhatian merupakan hal utama untuk kepuasan pekerjaan dan kesuksesan
dalam system.
Membuat
Sebuah Rujukan
Walaupun dalam kasus-kasus
tersebut ketika kamu secara adil pasti bahwa sifat dari permasalahan diluar
lingkup mu dimana kamu dapat menghandelnya, berikan tuntutan yang berat dalam
waktu dan energimu, kamu akan masih menginginkan untuk mendapat pertolongan
dari proses yang tidak tetap. Walaupun
ketika kamu mengetahui bahwa anak memerlukan pertolongan dan telah
mengidentifikasi seseorang profesional yang handal yang dirujuk, masih terdapat
ketidakpastian dimana apakah anak (dan
atau keluarganya) akan pernah muncul. Aksi dalam membuat referensi membutuhkan
sebuah tindakan yang paling penting dari taktik dan kemampuan untuk
meningkatkan kemungkinan bahwa pertolongan akan mengambil tempat. Ini mungkin lebih jauh jika beberapa kondisi
ditemui:
a.
Kamu
telah mengembangkan hubungan yang baik dengan anak sehingga ia akan merasakan
kekhawatiran, perhatian, dan komitmen mu.
b.
Kamu
memahami ciri-ciri bagaimana konseling bekerja dan telah memulai proses didalam
sebuah cara bahwa pertolongan itu
mungkin berkelanjutan.
c.
Kamu
telah menolong seorang anak untuk kecenderungan berharap realistic dan
bertujuan untuk apa yang konseling dapat dan tidak dapat dilakukan.
d.
Kamu telah
mengaplikasikan beberapa kemampuan mendengar dan merespon dasar sehingga anak
memiliki pengalaman yang baik dalam hubungan tipe konseling dan oleh karena itu
lebih dapat direvisi untuk melanjutkan hubungan dengan seorang yang
profesional.
e.
Kamu
menjaga sebuah komitmen dari seorang anak untuk melakukan sesuatu tentang
situasinya.
f.
Kamu
membuat usaha yang konsisiten untuk mengikuti referensi untuk meyakinkan mencari pertolongan sebagai
janji.
Setiap langkah dapat
diimplementasikan jika kamu mengerti cara kerja proses konseling. apakah kamu
akan mengaplikasikan hal yang paling dasar dari kemampuan konseling didalam
persiapan untuk referensi atau mengambil seseorang melengkapi proses oleh
dirimu, kamu akan mengikuti prinsip yang sama terdapat sebelumnya.
Guru
Bukanlah Konselor
Walaupun dalam bab ini, dan
melaui buku ini, kami telah menjelaskan pada anda mngenai situasi-situasi
dimana anda akan menggunakan keahlian konseling. Anda tidak mempunyai latar belakang pelatihan
khusus (biasanya setara dengan dua sampai tiga tahun pendidikan penuh-dengan
manjalani 60 kredit) untuk menjadi konselor.
Keterampilan yang telah kami sampaikan dan dasar pengetahuan yang kami
perkenalkan hanyalah sebuah latar belakang mendasar untuk membantu anda
mneyiapkan yang lebih baik untuk peran ganda yang akan dimiliki dalam profesi
anda.
Sayangnya,
dikarenakan tujuan-tujuan terbaik anda adalah menunjukkan semua kebutuhan siswa
anda-secara psikologis maupun akademis, anda tidak hanya akan.
Banyak alasan berkonsultasi
pada konselor,salah satunya jelas terlihat pada testimonial dari seorang guru
pemula yang program pendidikannya cukup baik yang masih menemukan kesulitan
dalam mengatur pekerjaannya di tahun pertama ia mengajar.
8.
Counseling Yourself
Salah satu manfaat yang
luar biasa dari mempelajari keterampilan konseling adalah ia berguna untuk anda sebagaimana ia juga berguna bagi yang orang lain. Hampir tak mungkin untuk
mendengarkan perjuangan-perjuangan orang lain tanpa mengenali masalah-masalah yang sama yang anda hadapi. Begitu juga dengan
perbuatan altruistik membantu orang
lain mengatasi kesulitan-kesulitan, anda
hampir tidak bisa membantu tetapi melakukan hal yang sama untuk diri anda.
Takkan mengejutkan bagi anda saat mendengar bahwa
menjadi lebih peduli dan empatik
dalam hubungan anda
dengan para siswa
juga merubah hubungan pribadi
anda
menjadi lebih baik. Para ahli terapi dan konselor profesional sering melaporkan
bahwa selama mereka menantang
kliennya untuk keluar
dari pemikiran disfungsional dan perilaku-perilaku yang merusak diri sendiri, mereka jauh lebih mungkin untuk bersikap seperti itu dalam kehidupan mereka sendiri.
Sebagian besar dari keterampilan-keterampilan yang telah anda pelajari di buku ini mencakup bagaimana menjadi lebih berbelas
kasih pada orang lain; hal ini juga
berarti bagaimana agar menjadi lebih bisa memaafkan diri anda sendiri. Kebanyakan
keterampilan itu mendorong
anda untuk
mendengar
dan merespon siswa secara
lebih efektif, sebuah strategi yang akan membantu anda dengan baik dalam meningkatkan semua hubungan anda. Anda telah belajar untuk lebih mengerti perilaku siswa, apa
yang mereka sampaikan
melalui aksinya itu; model analisis ini
juga akan membantu anda
dalam usaha menyelesaikan interaksi-interaksi yang membingungkan dan berlawanan
di kehidupan pribadi anda.
Pada akhirnya, ketika siswa merasa stres atau tak terkendali, maka anda telah mempelajari cara-cara
menolong mereka mengembalikan rasa keseimbangan. Strategi-strategi ini juga
bisa berlaku sama untuk anda,
bila anda
menerapkannya dalam basis umum dan mempraktekkan
apa yang telah anda
ajarkan pada orang
lain.
Kita telah membahas
kekuatan pemodelan di bab sebelumnya,
yaitu bagaimana siswa belajar tidak hanya dari apa yang kita katakan tetapi
juga yang kita lakukan. Ketika siswa mengamati kita berbuat mengatasi masalah-masalah
dengan cara konstruktif, dan mereka memuji hasilnya, maka mereka bahkan akan merasa lebih
termotivasi untuk mengikuti instruksi kita. Saya
(Jeffrey) ingat suatu waktu ketika saya
sedang mengajari anak saya
untuk melemparkan bola pada targetnya. Setiap kali saya gagal, saya akan berkomat-kamit tak rela pada
diri saya
sendiri, “sial!”
Tak lama kemudian, saya memperhatikan bahwa anak saya pun melakukan hal yang sama. Anak laki-laki
ini, berusia sekitar 4 tahun, berkata “sial”
pada dirinya setiap kali dia gagal mengenai targetnya. Perhatian saya langsung tertuju pada hal
tersebut, dan saya
mengubah
apa yang saya
katakan menjadi “sudahlah”,
dengan keras, menunjukan sikap lebih mudah memberi maaf dan tenang. Dengan segera, dia
menirunya juga. Pelajaran ini dibawa kerumah bahwa anak-anak memperhatikan
dengan baik cara kita mengendalikan frustrasi, menghadapi kekecewaan, mengatasi
konflik-konflik, dan menangani keadaan yang sulit. Mereka belajar dari melihat
kita sebanyak yang mereka lakukan dari apapun yang mungkin menjadi bagian dari
rencana belajar bermakna
kita.
Siswa-siswalah
yang mengubah anda
Seorang siswa mengeluh pada anda tentang perasaan
kesepian dan kesalahpahaman, dan hal tersebut menimbulkan pikiran tentang
kedangkalan dari beberapa hubungan pertemanan anda.
Seorang siswa datang kepada anda sambil menangis
karena ia diejek gara-gara kelebihan berat badan. Meskipun anda sendiri tidak mempunyai masalah dengan penampilan tubuh
anda, hal tersebut akan tetap membuat anda berpikir untuk lebih
menjaga penampilan.
Dua orang siswa sedang bekerja sama dalam sebuah
kerja kelompok dan anda menyadari permasalahan mereka dalam mencoba untuk tampil sempurna. Hal ini mengingatkan anda tentang
permasalahan anda yang belum selesai mengenai perfeksionisme dan selalu gagal.
Suatu hari di dalam kelas, anda menyadari ada
seorang siswa yang tidak biasanya memisahkan diri dan malas. Anda menggambarkan
diri anda pada usia tersebut dan langsung teringat akan saat-saat sulit dalam
menjalani hidup.
Setiap contoh di atas menjadi sebuah kesempatan bagi anda
untuk menjadi lebih bercermin terhadap hidup anda sendiri dan kemana anda diarahkan. Setiap obrolan yang
anda lakukan dengan seorang anak tentang sesuatu yang mengganggunya memaksa
anda untuk melihat ke dalam
diri anda sendiri dengan pandangan yang berbeda. Setiap perbuatan yang membantu
menimbulkan efek timbal balik yang mana dalam hal tersebut anda dapat berubah
seperti siswa.
Hubungan antara guru
dan siswa merupakan sebuah kolaborasi yang menarik. Meskipun kita adalah
orang-orang yang dilatih dan dibayar sebagai ahli, bukan hal yang tidak biasa
ketika kita dapat belajar banyak dari para siswa seperti mereka belajar dari
kita. Dalam sebuah penelitian tentang proses perubahan timbal balik ini, saya mewawancarai para ahli terapi paling ternama di dunia, meminta mereka untuk memikirkan kembali karir mereka yang luar biasa dan memilih satu klien yang paling mempengaruhi
mereka sebagai sebagai seorang profesional
dan juga
orang biasa. Dengan kata lain, berpikir tentang semua orang yang telah anda
bantu sepanjang hidup dan karir anda. Siapa siswa (atau orang) yang paling
menonjol yang paling banyak memberikan anda pelajaran? Kita tidak hanya mengacu
pada apa yang mereka ajarkan pada anda tentang menjadi seorang guru yang lebih
baik, namun juga menjadi seseorang
yang lebih efektif.
Berdasarkan wawancara
ini dan penelitian lain tentang perubahan timbal balik dalam hubungan yang membantu, ada beberapa hal pokok
yang dapat dijelaskan:
a.
Pendidik
yang baik melihat siswanya sebagai seorang guru. Mereka terbuka terhadap apa
yang dapat diajarkan orang lain pada mereka. Mereka memperbaiki metode mereka
berdasarkan pengamatan yang seksama akan apa yang disampaikan oleh orang lain (secara
verbal maupun dengan tingkah laku mereka) tentang segala hal yang berjalan
dengan baik dan apa saja yang tidak. Mereka juga belajar banyak tentang dunia,
tentang perbedaan budaya dan pengalaman, dan tentang diri mereka sendiri,
dengan berhak untuk mengenali orang lain.
b.
Apa
yang tetap memberi kekuatan pada guru dan tetap membuatnya berkembang adalah
kerendahan hati yang menyertai sebuah pikiran yang terbuka. Para siswa adalah
ahli dalam pengalaman mereka sendiri. Mereka akan sangat menghargai jika diperlakukan
dengan rasa hormat, kepekaan, dan rendah hati. Mereka juga akan tersanjung
dengan pemikiran bahwa kita ingin juga belajar dari mereka.
c.
Para
siswa yang kita ingat dengan jelas bukan hanya mereka yang memberi kita
masalah, namun juga mereka yang membiarkan kita mendekat kepada mereka.
Hubungan yang baik adalah apa yang mendukung mereka, begitupun juga kita.
Self-
Talk (Berbicara
kepada Diri Sendiri)
Sebagaimana
kita mengajari
siswa untuk berbicara kepada dirinya sendiri dengan cara yang berbeda tentang
kekecewaan, keputusasaan, dan tentang konflik, kita dapat melakukannya dari
sudut pandang yang sama menurut pemikiran kita sendiri kapanpun kita menghadapi
keadaan yang sulit. Di antara
semua teknik untuk membantu
orang lain yang diperkenalkan
dalam buku ini, tidak ada satupun yang lebih mudah dan berguna yang dapat
diterapkan untuk mengkonseling diri kita sendiri.
Pada
setiap pernyataan yang internal di bawah ini, yang diambil dari pemikiran guru,
bayangkan bagaimana pikiran yang irrasional
atau menyimpang
dapat diganti untuk
mewakili respon yang lebih terukur dan realistik. Bandingkan
dua pilihan pemikiran alternatif
untuk stimulus yang sama dan identik.
Melebih-lebihkan
“ Hal
seperti ini selalu terjadi kepadaku. Aku tidak pernah
mendapatkan apa yang saya inginkan” dengan “Mengecewakan,
saya tidak bisa mendapatkan apa yang saya inginkan sekarang”
“Sangat mengerikan, saya mendapatkan kelas besar yang tidak
terkendali” dengan “Hal ini sangat menantang, bahkan menjengkelkan, saya mendapatkan sebuah kelas yang
lebih besar dari yang saya sukai”.
Perhatikan perbedaan pada pernyataan yang
kedua, bagaimana guru menunjukkan rasa kekecewaan ini secara perspektif. Lebih
jelasnya, sangat berlebihan
saat anda berpikir bahwa anda tidak pernah
mendapatkan apa yang anda
inginkan atau hal ini adalah hal
terburuk
yang pernah terjadi. Respon
emosional dan respon negatif yang ekstrem terjadi dari pemikiran
yang menyimpang ini.
Tuntutan Mutlak
“Ini
tidak adil, kepala sekolah memberikan saya jadwal yang buruk. Dia seharusnya tidak melakukannya”
dengan “Sangat
disesalkan, saya mendapatkan jadwal yang tidak ideal.
Terkadang saya tidak percaya kepala sekolah melakukan dengan cara yang saya
sukai”.
“Siswa
tidak bekerja keras seperti biasanya. Saya
berpikir orangtuanya tidak peduli lagi” dengan “Siswa
dan sepertinya berperilaku
berbeda di dalam beberapa hal yang tidak seperti
biasanya. Mungkin ini adalah fungsi dari pandanganku sama halnya dengan prilaku
mereka”.
Hal
ini adalah sebuah cara untuk kekecewaan dan keputusasaan untuk membuat tuntutan
bagi orang lain agar
berperilaku sesuai harapan dan nilai-nilai anda saat
mereka sebaliknya berperilaku berdasar pada aturan yang berbeda atau dalam konteks
budaya yang lain. Anda
memang harus mempunyai kecenderungan pilihan yang kuat
tentang bagaimana seharusnya orang
lain berprilaku
(biasanya dengan seperti yang
akan anda lakukan), tetapi ini adalah
hal lain untuk dituntut:
dunia harus memenuhi atau menuruti keinginan anda. Sepertinya anda tidak hanya akan dikecewakan berkali-kali tetapi
juga anda akan menghadapi banyak perlawanan.
Terlalu
Menyamaratakan
“Karena kelas
ini memberi saya saat yang sulit hari
ini, mereka pasti akan memburuk di sepanjang semester ini” versus “Walaupun ini akan menjadi kelompok yang
menantang berdasarkan apa yang saya amati hari ini, tapi hal-hal yang buruk
akan berubah seiring kami mengenal satu sama lain.”
“Mungkin saya tidak ahli untuk menjadi guru karena
cara saya yang buruk
untuk menangani sesuatu” versus “Terkadang saya
tidak menangani sesuatu sesempurna yang saya bisa, tetapi itu tidak
mencerminkan kompetensi dasar saya”
Contoh-contoh di atas menggambarkan perbedaan bahasa
yang berdasar
dari luar, dalam artian bahwa bahasa
itu
berfokus pada self-talk
(berbicara pada diri sendiri) yang menyalahkan keadaan yang di luar kendali anda, dan itu berlawanan dengan pikiran
internal yang menunjukkan tanggung jawab atas pikiran dan
perasaan anda.
Salah satu hal yang anda
pelajari saat bekerja dengan anak-anak adalah untuk tidak hanya menegur apa
yang mereka lakukan di luar,
tetapi juga bagaimana berpikir di
dalam
tentang apa yang terjadi pada
mereka. Secara
tidak langsung ini menyatakan bahwa reaksi emosional adalah pilihan yang berdasarkan
interpretasi tertentu.
Ada beberapa cara bagi anda agar bisa mengingatkan diri anda sendiri (dan orang lain) untuk
menggunakan bahasa internal yang lebih konstruktif, khususnya saat anda merasa tidak bahagia/cemas:
·
Hindari
penggunaan kata seharusnya atau harusnya, yang akan membuat tuntutan
yang absolut ke seluruh dunia dan orang
lain berdasarkan pilihan anda.
·
Berhentilah
membayangkan skenario tentang kemungkinan terburuk, tetapi sebaliknya
pikirkanlah hasil yang positif.
·
Carilah
pengecualian saat anda mengalami masalah daripada hanya terpaku pada saat
masalah terjadi.
·
Hiduplah
di masa sekarang daripada hanya diam di masa lalu.
·
Bertanyalah
pada diri anda sendiri, “Di mana ada petunjuk?”
·
Berharaplah
secara realistis untuk meminimalkan kekecewaan.
·
Perhatikanlah
apa yang Anda katakan.
·
Susun
kembali masalah-masalah untuk membuat masalah-masalah itu lebih terkendali.
·
Berhentilah
merengek dan mengeluh atas sesuatu yang tidak dapat Anda kendalikan.
·
Peliharalah
rasa humor Anda dan berhenti menjadi orang yang terlalu serius.
·
Perhatikanlah
kecenderungan Anda untuk terlalu menyamaratakan segala hal.
Bahasa Eksternal
|
Bahasa internal
|
“Siswa itu membuatku sangat marah”
|
“Aku membuat diriku marah secara
berlebihan dengan apa yang dia lakukan”
|
“Ini
bukan kesalahanku, aku tak bisa menghentikannya”
|
“Aku telah memilih
berlaku seperti ini”
|
“Observasi kelas
membuatku sangat gugup”
|
“ Aku membuat diriku sendiri gugup
dalam observasi kelas”
|
“Orang itu benar-benar membuatku jengkel”
|
“Aku
membiarkan orang itu membuatku jengkel”
|
Membuat Thought
Journal (Jurnal Pikiran)
Teori di balik self-talk atau berbicara pada diri sendiri (dan terapi
kognitif yang telah anda pelajari di bab 5) adalah bahwasanya sebagian besar
dari reaksi emosional yang negatif bukan disebabkan oleh kejadian-kejadian
eksternal namun lebih karena interpretasi anda terhadapnya. Anda dapat memilih
bagaimana bereaksi terhadap hampir semua situasi yang anda hadapi, bagaimanapun
menantang atau menekannya situasi tersebut, berdasarkan cara-cara untuk
memikirkannya yang telah anda putuskan. Untuk membantu siswa belajar melakukan
hal yang sama, anda sendiri harus terampil dan berpengalaman dengan proses ini.
Salah satu cara untuk mengajari diri anda agar menjadi lebih waspada dan
proaktif dalam berpikir adalah dengan membuat thought journal (jurnal pikiran), sebuah “gudang” tempat anda
memonitor situasi-situasi yang menimbulkan paling banyak kesusahan dan kemudian
menguraikan bagaimana anda berpikir secara khusus dalam keadaan sulit semacam
itu. Jurnal ini harus berupa buku catatan atau jurnal yang cukup kecil sehingga
dapat dibawa kapan saja, dan selalu mencatat situasi-situasi saat anda merasa
paling berada di luar kendali.
Sebagaimana yang diilustrasikan dalam contoh thought journal di bawah ini, guru pemula ini benar-benar
melebih-lebihkan dan terlalu menyamaratakan situasi -situasi yang dihadapinya,
dan membesar-besarkan lebih dari proporsi aslinya. Tentu sangat mengecewakan
jika kita menerima sebuah evaluasi yang kurang dari standar dan tentu saja
patut mendapatkan perenungan (dan mungkin perubahan dalam metode), tetapi apa
yang menjadikannya sebagai sebuah krisis dalam hidup orang ini adalah cara yang
dipilihnya untuk merespon. Dengan menuliskan pikiran dan perasaannya, seperti
menyortir pangkal pikiran dan perasaan tersebut, dia dapat memilih sebuah cara
alternatif untuk memberikan reaksi yang lebih realistis dan terukur, dan cara
itu mungkin saja malah mengarahkan pada perbuatan yang sifatnya kostruktif –
seperti lebih sering berbincang dengan kepala sekolah tentang masalahnya. Hal
seperti ini lebih mungkin terjadi secara konstruktif jika ia dapat membawa
dirinya dalam keadaan tenang, pikiran terbuka, dan bersedia untuk menerima
umpan balik daripada memperlihatkan sikap bertahan yang menjengkelkan.
Situasi
|
Perasaan
|
Pikiran yang
Otomatis Muncul
|
Konteks dan setting
|
Deskripsi satu kata
|
Apa yang anda pikirkan sesaat sebelum dan selama
pengalaman yang tidak menyenangkan?
|
Saya menerima evaluasi tentang cara mengajar saya yang
isinya hanya memuaskan, padahal saya tahu saya melakukannya jauh lebih baik
daripada itu. Ini adalah babak penting dalam evaluasi masa jabatan saya di
sekolah. Saya tidak pernah mendapat evaluasi yang lebih rendah dari excellent sebelumnya, jadi saya
berpikir kalau kepala sekolah mungkin tidak menyukai saya. Ini benar-benar
dipertaruhkan bagi saya karena saya sungguh membutuhkan pekerjaan ini,
lagipula saya suka bekerja di sekolah ini. Saya tidak ingin terpaksa mencari
pekerjaan lain.
|
Tertekan (depresi)
|
Saya berada dalam masalah besar sekarang tanpa ada
harapan saya dapat mengatasinya.
|
Malu
|
Mungkin sebaiknya saya berhenti sebelum dipecat, dan
mungkin saya harus berpikir tentang pekerjaan lain.
|
|
Marah
|
Ini tidak adil, hal seperti ini terjadi pada saya.
Mengapa harus saya?
|
|
Kecewa (frustasi)
|
Ini adalah hal paling buruk yang pernah terjadi, dan
saat ini saya butuh dukungan.
|
|
Gelisah
|
||
Kecil hati
|
Kepala sekolah seharusnya telah memberi saya lebih banyak
petunjuk dan membantu dalam masalah ini. Bagaimana saya dapat membaca
pikirannya tentang apa yang dia mau?
|
Persoalan
tentang
Self-Care (Perhatian Diri) bagi para guru
Menerapkan kemampuan konseling dalam
kehidupan kita dan melibatkannya lebih jauh dibandingkan hanya berbicara pada
diri sendiri itu lebih efektif, atau bahkan mengambil langkah untuk berpikir lebih konstruktif pada waktu anda paling berada di bawah tekanan. Kita telah mendiskusikan
sebelumnya bagaimana siswa belajar banyak dari bagaimana anda bertindak, sebagaimana mereka juga
belajar dari apa yang anda
ajarkan pada mereka sebagai bagian dari pelajaran yang terencana. Mereka
melihat bagaimana anda
berbuat atau bertingkah laku. Mereka mengumpulkan kejadian-kejadian atau cerita
lucu tentang kehidupan anda.
Dalam beberapa hal, mereka bahkan
mengikuti
jejak langkah anda
berdasarkan pada tingkah laku anda
yang
paling mereka kagumi.
Pikirkan
kembali guru-guru yang sangat anda
sukai dan hormati, terutama mereka yang berhubungan baik dengan anda. Mungkin ini terpisah dari apa saja
yang pernah mereka ajarkan pada anda
tentang kedisiplinannya, anda
mengingat secara rinci, seluk beluk tentang kehidupan mereka –cara mereka berpakaian, perhatian
khusus mereka, mungkin juga makanan mereka dan kebiasaan olahraga. Memperagakan
kebiasaan gaya hidup sehat tentunya mempengaruhi siswa, tetapi bukan hanya ini
saja alasan kita berbicara tentang cara untuk memulai strategi perhatian diri
agar lebih baik.
Setelah
mengetahui nilai tinggi pada usaha kerja keras guru, belum lagi untuk stres
kronis yang merupakan bagian dari pekerjaan tersebut, ini sangat penting sekali
bagi anda untuk
mengembangkan cara merawat dan memelihara diri sendiri. Anda tidak akan ahli
dalam menjaga orang lain, jika Anda tidak mampu melakukannya pada diri anda sendiri. Ada beberapa area yang
bermanfaat untuk melakukan penilaian diri yang jujur dan jika
teridentifikasi, untuk melakukan perubahan yang diperlukan. Persisnya, ini
adalah hal yang sama saat anda
mendorong siswa anda
yang berjuang dengan pokok persoalan yang serupa.
Kesehatan
fisik sangat penting bagi anda
untuk berkerja secara efektif dalam pekerjaan dan kehidupan anda. Obesitas merupakan masalah
kesehatan yang paling kritis di Amerika Utara saat ini, jadi sangat penting
untuk mengawasi apa yang anda
makan. Aspek lain untuk menjaga diri terutama tubuh Anda yaitu latihan secara
teratur, yang dapat Anda lakukan hampir setiap hari untuk menjaga kebugaran
diri Anda.
Mempertimbangkan
masalah yang sering dihadapi atau dialami anak-anak dalam kehidupannya – penampilan tubuh atau fisik, hubungan
pertemanan, konflik/masalah keluarga, kebiasaan buruk, obat-obatan dan alkohol,
depresi dan kegelisahan – ini semua merupakan hal yang sama yang mungkin anda perjuangkan juga. Sulit bagi anda untuk menawarkan kenyamanan dan
dukungan, mungkin juga bimbingan, untuk siswa jika anda sendiri tidak berhasil menghadapi pokok persoalan yang
sama.
Ada
batasan untuk apa yang dapat anda lakukan untuk membantu diri anda sendiri, sebagaimana mencoba
membantu para siswa dalam masalah. Sama halnya ketika anda menyerahkan seseorang pada seorang
ahli saat situasinya telah berada di luar
pengalaman
profesional anda,
maka anda juga mungkin
menyerahkan diri anda
sendiri pada seorang konselor atau ahli
terapi
pada saat-saat dimana anda
merasa di luar kendali.
Di
banyak program pelatihan konselor, siswa dianjurkan, jika tidak diharapkan,
untuk menghadiri sesi konseling sebagai peserta atau klien. Alasan untuk
kebijakan ini, bahwa sulit untuk membantu seseorang jika Anda tidak memiliki
pengalaman seperti di posisi klien. Kedua, seperti yang sudah ditekankan,
konselor – atau profesional yang biasa bekerja dalam memecahkan masalah –
memiliki kewajiban untuk bekerja pada diri sendiri dengan cara yang sama mereka juga
membantu orang lain.
Pendahuluan
yang jelas ini tentang kemampuan konseling untuk guru hanyalah permulaan dari pelatihan anda. Sebagaimana meningkatkan keahlian
atau kecakapan anda
sebagai guru adalah komitmen seumur hidup, maka demikian pula dengan belajar
untuk menjadi seorang pendengar yang lebih responsif untuk siswa anda dan juga orang-orang yang anda paling sayangi. Akan ada kesempatan
setiap harinya, bahkan hampir setiap jamnya, bagi anda untuk mempraktekkan apa yang telah anda pelajari.
BAB II
ANALISIS
A. Potret
Layanan Bimbingan dan Konseling Saat Ini
Saat ini pelaksana layanan bimbingan dan konseling
di sekolah masih banyak yang bukan berlatar belakang pendidikan yang sesuai.
Hasil penelitian Furqon, dkk. (Taufik, 2003:19) tentang kinerja profesional
guru pembimbing (konselor), 28 % dari seluruh kelompok yang
dinilai secara independen menunjukan keefektifan yang rendah, kelompok ini
ditenggarai sebagai konselor yang berlatar belakang pendidikan non-BK. Para
pelaksana layanan BK di sekolah saat ini menurut data dari P4TK (Ahman,
2007:13) terdapat 33.000 Guru pembimbing, 36 % (12.000 orang ) diantaranya
berlatar belakang Non- BK, dan baru sekitar 6 % (2000 orang ) Guru BK
(Konselor) yang sudah mendapatkan penataran P4TK BK.
Jika ditelusuri, fakta di atas terkait dengan kebijkan pemerintah yang
membatasi jumlah LPTK penyelenggara program S1 bimbingan dan konseling, yang
berdampak pada kurangnya lulusan bimbingan dan konseling, hingga pada akhirnya
memunculkan program yang disebut dengan crash-programm,
yaitu program yang diperuntukan melatih guru-guru yang dispensable (guru yang dialih tugaskan) dalam bidang layanan
bimbingan dan konseling. Guru-guru yang telah mengikuti pelatihan ini disebut
dengan guru pembimbing dan diberikan kewenangan menjadi petugas bimbingan dan
konseling (ABKIN, 200719).
Eksisistensi bimbingan dan konseling di Indonesia di mulai pada tahun 1960-1970 Bimbingan dan Penyuluhan pendidikan di masukkan
ke dalam kegiatan sekolah untuk menunjang misi sekolah mencapai tujuan
pendidikannya.
Dari data di atas
sangat terbuka peluang bagi tenaga pendidik non-konselor untuk mengampu layanan
ini, sekalipun secara aturan tidak sesuai. Akan tetapi kebutuhan akan tenaga
pendidik yang memahami pendekatan psikologis harus direspon dengan tepat, dan
dicarikan solusi yang paling tepat.
B.
Analisis
SWOT Terhadap Isi Buku
Buku yang ditulis oleh
Kottler & Kottler (2007) memberikan sebuah wacana dan wawasan mengenai keterampilan
konseling yang diperuntukan bagi para guru. Buku ini ditulis bukan untuk
memprovokasi atau menjadikan para guru menjadi seorang konselor di sekolah,
melainkan untuk mempertegas peran konselor dalam praktek pendidikan. Hal ini
dikarenakan dengan pengetahuan dan pemahaman guru yang tepat mengenai proses
layanan konseling, diharapkan para guru dapat menjadi support system dalam pelaksanaan layanan konseling di sekolah.
Dari delapan bahasan
yang termaktub di dalam buku ini, dengan jelas menunjukan eksistensi profesi
konseling persekolahan. Materi awal membahas tentang pemetaan peran guru dalam
konteks yang lebih luas, yaitu guru sebagai individu yang berperan aktif dalam
membantu siswa berkembang, bukan hanya berfungsi sebagai pengajar.
Materi kedua
mengantarkan pemahaman mengenai proses bantuan dalam konseling. Materi ini
meliputi pengembangan sikap membantu yang tepat, tahapan konseling dan
aplikasinya dalam kehidupan secara umum dalam konteks pembelajaran di sekolah.
Materi ketiga
memaparkan cara mengidentifikasi permasalahan-permasalahan peserta didik.
Dengan materi ini, guru diharapkan dapat mengidentifikasi gejala masalah yang
ditunjukan oleh siswa, dan diharapkan guru dapat bertindak secara tepat.
Materi keempat membahas
tentang keterampilan dasar konseling yang meliputi, attending, listening,
emphaty, exploration skill, dan action skill. Materi kelima membahas aplikasi
keterampilan konseling dalam setting kelompok atau kelas.
Materi keenam dan
ketujuh, membahas bagaimana guru dapat menjalin hubungan dengan berbagai
komponen yang dapat membantu proses pembelajaran, baik menjalin hubungan dengan
professional maupun menjalin hubungan dengan orang tua, dan komponen lain yang
terkait dengan lembaga sekolah.
Materi terakhir
membahas bagaimana seorang guru sebelum melakukan proses bantuan, baik mengajar
atau memberikan konsultasi kepada siswa, guru mampu melakukan proses evaluasi
diri dengan cara self counseling.
Dari kedelapan materi
ini dapat dipetakan analisis SWOT sebagai berikut :
STRENGTH
·
Konselor
merupakan pendidik setara dengan guru, dan memiliki irisan wilayah garapan.
·
Profesi
konselor merupakan profesi dengan layanan yang khas, sekalipun guru
mempelajari konseling tidak serta merta dapat menjadi konselor.
·
Kemampuan
konseling yang dilatihkan kepada para guru dapat membantu mempertegas peran
dan fungsi konselor persekolahan.
|
OPPORTUNITY
·
Peluang
yang paling besar adalah dengan adanya aturan yang mengaharuskan pendidik
memiliki kompetensi minimal.
·
Beberapa
LPTK telah mengintegrasikan materi bimbingan dan konseling ke dalam kurikulum
S1 program kependidikan.
|
WEAKNESS
·
Banyak
guru yang tidak mengetahui dan memahami peran konselor.
·
Terkait
dengan wilayah garapan, saat ini masih terkesan terpisah antara pembelajaran
dengan layananan pengembangan siswa.
·
Kejelasan
peran dan fungsi konselor dalam praktek pendidikan.
|
TREATH
·
Tuntutan
profesionalitas yang diharapkan oleh masyarakat pengguna layanan konseling.
·
Ancaman
dari profesi sejenis yang memberikan tantangan kepada profesi konseling
persekolahan untuk terus menata diri ke arah yang lebih baik.
|
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari
pemabahasan isi buku dan analisi dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Guru memiliki peran yang banyak dalam
proses pembelajaran siswa di sekolah, salah satu peran vital guru adalah
sebagai helper, dalam arti guru yang
lebih banyak berinteraksi dengan siswa harus mampu mengidentifikasi
permasalahan siswa, dan mampu memberikan bantuan dengan tepat.
2.
Keterampilan konseling yang dipelajari
oleh guru dapat membantu mengembangkan kemampuan interpersonal, dimana guru
dapat mengembangkan hubungan dengan siapa saja dengan lebih efektif dan
positif.
3.
Guru yang telah mempelajari keterampilan
dasar konseling, tidak bisa disebut konselor, karena merujuk pada aturan,
konselor merupakan gelar professional yang telah memenuhi syarat akademis dan
professional.
4.
Keterampilan konseling yang dilatihkan
dan diajarkan kepada para guru dapat membantu mempertegas peran konselor,
karena di dalamnya dijelaskan juga bagaimana seorang guru menjalin hubungan
dengan tenaga professional lainnya, termasuk konselor di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
UTAMA
Kottler, Jefrey A. & Kottler, Ellen (2007).
Counseling Skill For Teacher. California : Corwin
Press
Referensi
ABKIN, 2007. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan
Layanan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal. Bandung : Asosiasi Bimbingan dan
Konseling Indonesia
________(2002). Kebijakan
Pengembangan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Periode 2001-2005.
Jurnal Bimbingan dan Konseling.4 (7)72-79.
DeVoss, Joyce A. (2004). Current and
Future Perspectives on School Counseling.
dalam Professional School
Counseling : A Handbook of Theories, Program & Practices. Ed. Erford,
Bradley T. Austin – Texas : CAPS
Press.
McCully, C. Harold (1969). Challange For Change In Counselor Education (Miller, Lyle L.
editor). Minneapolis : Burgess Publishing Company.
Moree,
Cheryl .(2004).”Comprehensive Developmental School Counseling Program” dalam Professional School Counseling : A Handbook
of Theories, Program & Practices. Ed. Erford, Bradley T. Austin – Texas
: CAPS Press.
Suherman, Uman. 2003. Kompetensi
Dan Aspek Etik Profesional Konselor Masa Depan. (Kumpulan Makalah Konvensi
ABKIN XIII)
Surya, Mohamad. (2003).
Peluang dan Tantangan Global Bagi Profesi Bimbingan dan Konseling : Implikasi
Bagi Strategi Organisasi dan Standarisasi Bimbingan dan Konseling. Makalah
pada Konvensi Nasional XIII Bimbingan dan Konseling, Bandung.
Kontributor
Pengunjung
Teman
Insight Corner
- catatan kaki (5)
- cerita cinta (1)
- counseling (13)
- Filsafat (1)
- pendidikan (5)
- research in counseling (1)
musiQu
Catatan Sahabat
Tulisan Terpilih
Blog ini adalah wahana ekpresi komunikasi dan diskusi untuk semua yang berminat di bidang pendidikan, konseling, budaya dan sosial kemasyarakatan
lelaqihoedjan. Diberdayakan oleh Blogger.